DPRD Luwu Timur (Lutim) buka suara soal kebijakan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengubah nama Bandara Sorowako menjadi Andalan Datuk Patimang. Pihaknya mengaku heran lantaran hal itu tidak sesuai usulan dari Pemkab dan DPRD Lutim.
"Kita tidak tahu juga kenapa nama Andalan Datuk Patimang," kata Ketua DPRD Lutim Aripin kepada detikSulsel, Jumat (1/9/2023).
Aripin menjelaskan sebelumnya DPRD bersama Pemkab Lutim sudah menggelar rapat untuk mengusulkan penamaan nama Bandara Sorowako. Saat itu ada dua nama yang disetujui untuk diusulkan ke Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DPRD bersama Pemkab Lutim sudah rapat untuk usulkan nama bandara kemudian disampaikan ke Pemprov," ucapnya.
Dua nama yang diusulkan, yakni Bandara Matano atau Batara Guru. Aripin menilai dua nama ini mewakili identitas dari Luwu Timur.
"Sesuai aturan penamaan bandara ini merujuk pada rekomendasi DPRD dan Pemkab Lutim. Hasil kesepakatan kami itu namanya Matano atau Batara Guru," tutur Aripin.
Aripin melanjutkan usulan nama Matano sebagai nama bandara dikarenakan Danau Matano yang menjadi ikon Lutim, bahkan danau terdalam di dunia yang mencapai 590 meter. Sementara nama Batara Guru merupakan julukan dari Luwu Timur.
"Kami bukan dalam posisi mendukung atau tidak mendukung dengan nama Bandara Datuk Patimang. Cuma sebaiknya penamaannya atas dasar identitas Lutim, dan secara aturan memang harus dari yang diusulkan Pemkab dan DPRD Lutim," bebernya.
Sementara Andalan Datuk Patimang dianggap tidak mewakili wilayah Luwu Timur. Menurutnya Datuk Patimang merupakan sosok yang mewakili daerah Kabupaten Luwu.
"Kalau namanya Datuk Patimang itu kan berada di Luwu bukan Lutim," terang Aripin.
Sementara Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Eka Prasetya mengatakan pergantian nama Bandara Sorowako ini tidak begitu saja dilakukan. Perubahan nama jalan itu melalui proses persetujuan di DPRD Sulsel.
"Nama Bandara Andalan Datuk Patimang ini sudah disetujui bersama dengan DPRD Sulsel," kata Andi Eka dalam keterangannya, Jumat (1/9).
Andi Eka menegaskan bandara Sorowako yang diubah namanya menjadi Andalan Datuk Patimang adalah ini adalah aset Pemprov Sulsel. Hal ini setelah Pemprov Sulsel mengambil alih bandara tersebut dari PT Vale.
"Bandara ini sudah dialihkan dari PT Vale menjadi aset Pemprov Sulsel berkat perjuangan Bapak Gubernur Andi Sudirman Sulaiman. Saya kira ini hal yang patut diapresiasi dan sangat positif," pungkasnya.
(sar/asm)