Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) mengubah nama Bandara Sorowako di Kabupaten Luwu Timur (Lutim) menjadi Andalan Datuk Patimang. Warga Lutim pun menolak usulan tersebut karena dianggap terlalu politis.
"Iya kami menolak, karena terlalu politik," kata salah seorang tokoh masyarakat Lutim Iskar kepada detikSulsel, Kamis (31/8/2023).
Iskar mempertanyakan maksud penamaan Andalan. Menurutnya, kata Andalan merupakan akronim dari nama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang dipakai untuk kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa harus ada Andalan, kita ketahui Andalan ini memang menjadi tagline Gubernur saat pencalonan dulu," jelasnya.
Iskar menegaskan masyarakat Lutim sepenuhnya menolak penggunaan nama Andalan Datuk Patimang. Warga disebut akan menggelar aksi demonstrasi penutupan bandara jika Pemprov Sulsel kekeh menggunakan nama tersebut.
"Sepenuhnya menolak. Kita tidak mau ada unsur politik di sini, rencananya kami akan turun aksi kalau nama bandara itu diresmikan," tegas Iskar.
Sementara Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Andi Eka Prasetya mengklaim nama Bandara Andalan Datuk Patimang telah melalui sejumlah proses, sebelum diresmikan. Bahkan dia mengklaim sudah disetujui DPRD Sulsel.
Persetujuan dari DPRD Sulsel tersebut tertuang dalam Surat DPRD Sulsel Nomor 162/213/DPRD tertanggal 27 Juli 2023. Surat tersebut diteken Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari.
"Nama Bandara Andalan Datuk Patimang ini sudah disetujui bersama dengan DPRD Sulsel," kata Andi Eka dalam keterangannya, Jumat (9/1).
Andi Eka meminta agar warga tidak terlalu mempersoalkan penamaan bandara tersebut. Dia berharap warga yang protes bisa mengajukan aspirasinya melalui DPRD Luwu Timur.
"Nama Bandara Andalan Datuk Patimang ini sudah disetujui bersama dengan DPRD Sulsel," pungkasnya.
(sar/asm)