Warga yang akses jalannya tertutup tembok masjid di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah dimediasi pemerintah setempat. Hasilnya, akses jalan kembali dibuka namun hanya untuk satu tahun saja.
"Sudah dibukakan jalan dengan ketentuan dikasih waktu untuk satu tahun sambil yang tinggal di dalam mencari kontrakan yang baru," ungkap Lurah Buakana, Siti Rahmiati Alwi kepada detikSulsel, Kamis (31/8/2023).
Mediasi dilakukan aparatur pemerintahan setempat bersama aparat kepolisian hingga tokoh masyarakat pada Kamis (31/8) siang. Rahmiati mengatakan warga yang aksesnya tertutup tembok itu hanya meminjam lahan orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kan bukan juga pemilik tanah toh. Dia cuma minta numpang di tanahnya orang. Dia tidak ngontrak, kebetulan ada pemilik tanah, dia minta bisa tinggal di situ. Pemilik tanah tidak masalah kalau dia tinggal, cuma kan akses jalan memang tidak ada," terangnya.
Atas pertimbangan itu, kata dia, akses jalan disepakati kembali dibuka. Namun warganya itu diberi waktu satu tahun untuk mencari tempat tinggal lain agar tidak terus menjadi persoalan.
"Jadi daripada selalu ribut jadi dikasih waktu satu tahun untuk mencari tempat tinggal karena akan menjadi persoalan terus itu. Karena itu memang akses jalan masjid itu bukan pagar, langsung di tempat mengajinya anak-anak TPA," ujarnya.
Pengurus Masjid Tak Tutup Akses
Ramiati juga mengungkapkan, pembongkaran dan penutupan akses jalan itu sebenarnya dilakukan sendiri oleh warga yang terisolir. Dia menyebut, warganya memahami akses yang dilaluinya bukan jalan umum sehingga kembali menutupnya sendiri.
"Dan itu pembongkaran itu dilakukan oleh pihak yang tertutup. Terus yang tutup juga bukan pihak pengurus masjid. Yang tutup sendiri dari yang tinggal di dalam situ," ungkapnya.
"Jadi kan ceritanya mungkin dia paham ji juga kalau itu sebenarnya bukan akses jalan. Tapi biar bagaimana, mungkin viral bukan dari keluarga situ, dari orang lain mungkin," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah rumah di Jalan Cilallang Raya 7, Kecamatan Rappocini terisolir akibat jalannya ditutup. Akses satu-satunya ke rumah tersebut awalnya diduga ditutup oleh pengurus masjid Nurul Aziz.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (30/8) tampak akses jalan itu ditutup menggunakan batu bata. Rumah tersebut merupakan satu-satunya bangunan yang berada di belakang masjid Nurul Aziz.
Kini, untuk menuju rumah itu harus melalui rumah warga lainnya yang berada di sebelah kanan masjid tersebut. Sebab, rumah warga itu memiliki pintu belakang yang tembus dengan rumah di balik masjid.
Sementara itu, tampak akses yang ditutup pengurus masjid berada di sisi kanan halaman masjid Nurul Aziz. Halaman tersebut memang langsung mengarah ke jalan yang ada di depan masjid.
Santi, pemilik rumah di balik masjid itu mengaku aksesnya ditutup sejak tiga hari yang lalu. Ia mengaku sangat kesulitan untuk keluar rumah akibat penutupan akses itu.
"Sudah tiga hari mi ini ditutup. Susah sekali dirasa kalau mauki keluar-keluar. Itu lagi sekarang lewat rumahnya jaki orang di depan," katanya saat ditemui di rumahnya.