BPBD Ungkap Karhutla di Ketapang Capai 1.453 Hektare, Ada 27 Titik Panas

Kalimantan Barat

BPBD Ungkap Karhutla di Ketapang Capai 1.453 Hektare, Ada 27 Titik Panas

Riani Rahayu - detikSulsel
Minggu, 20 Agu 2023 11:26 WIB
Apel siaga bencana karhutla tingkat Kabupaten Ketapang 2023.
Foto: Apel siaga bencana karhutla tingkat Kabupaten Ketapang 2023. (Dok.Istimewa)
Ketapang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkap luas lahan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) mencapai 1.453 hektare. Pihaknya juga mendeteksi ada 27 titik panas yang tersebar di wilayah tersebut.

"Luasan lahan terbakar di Ketapang seluas 1.453,90 hektare. Ini masih data sementara hingga Juli 2023, untuk di bulan Agustus masih diverifikasi, ada 27 titik panas di Ketapang hingga 19 Agustus kemarin," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar Daniel kepada detikcom, Minggu (20/8/2023).

Dari data milik BPBD Provinsi Kalbar, 27 titik tersebut berada di 5 kawasan, yakni Hulu Sungai, Kendawangan, Matan Hilir Selatan, Sandai, dan Simpang Hulu. Pihaknya saat ini tengah mengoptimalkan patroli darat dan udara untuk pencegahan.

"BPBD provinsi, kabupaten/kota mengoptimalkan patroli darat dan udara," ucapnya.

Terpisah, Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian mengatakan Kabupaten Ketapang salah satu wilayah dengan luas lahan gambut terbesar di Provinsi Kalbar. Dia melaporkan ada sekitar 14 Kawasan Hidrologi Gambut (KHG) dengan total luas lahan kubah gambut sekitar 151.590 hektare.

"Menurut data yang dikutip dari Website Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), Kabupaten Ketapang memiliki sekitar 14 Kawasan Hidrologi Gambut (KHG) dengan total luas lahan kubah gambut sekitar 151.590 Ha," kata Tommy.

Tommy melanjutkan lahan gambut itu rawan terbakar. Titik api rawan muncul di tengah musim kemarau.

"Luasan lahan gambut yang tersebar di Kabupaten Ketapang ini, apabila sudah memasuki musim kemarau merupakan salah satu potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Menurutnya, dari keseluruhan lahan gambut tersebut sebagian besar digunakan untuk lahan pertanian. Potensi karhutla semakin besar lantaran pembukaan lahan lewat cara pembakaran.

"Masyarakat sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pekebun. Adanya kearifan lokal di sebagian warga masyarakat yang akan memulai bertani atau berkebun dengan membuka lahan melalui membakar juga menjadi salah satu potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," terangnya.

Saat ini baik baik Polres Ketapang dan juga instansi lainnya telah menyiapkan antisipasi untuk mengatasi karhutla. Pihaknya juga menyiagakan personel hingga peralatan pemadaman dari seluruh stakeholder.

"Kami telah melaksanakan apel kesiapan karhutla di Kantor Bupati Ketapang bersama stakeholder terkait, dan mengumpulkan peralatan pemadaman baik milik Polres Ketapang juga milik inventaris institusi lainnya seperti mesin robin, mobil rantis pemadam serta peralatan lainnya,"terangTommy.


(sar/ata)

Hide Ads