Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan membuka sebuah sanctuary atau suaka alam untuk satwa endemik, khususnya orangutan yang ada di sekitar kawasan IKN. Otorita IKN akan menggandeng Borneo Orangutan Survival (BOS) dan sejumlah yayasan dengan menyiapkan lahan sekitar 1.000 hektare.
"Kalau konkretnya sih kita ada kegiatan eksitu, kalau insitu kan sebenarnya di wilayah IKN ini bukan habitatnya orangutan. Untuk eksitu itu membentuk sanctuary kita kerjasama dengan BOS Foundation, Yayasan Jejak Pulang dan juga Yayasan Arsari," ujar Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, Jumat (18/8/2023).
"Terus ke depan kita ingin mereplikasi di beberapa site yang kita akan memanggilnya sebagai Rimba Kota itu sebagai sanctuary orangutan," lanjut Pungky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dia mengatakan nantinya orangutan dan satwa endemik akan dilepasliarkan di dalam suatu area dan didampingi pengawasan. Program tersebut diharapkan dapat menghindari terjadinya konflik antara manusia dan satwa endemik yang terancam punah.
"Jadi kita lepas orangutan tapi dengan pengawasan supaya tidak ada konflik antara orangutan dengan warga kota (IKN nantinya). Semi alami," katanya.
Pungky menuturkan pihaknya mengusulkan lahan untuk dimanfaatkan menjadi Rimba Kota itu berkisar pada angka 500-1.000 hektare. Saat ini, tim Otorita IKN baru akan mengidentifikasi lokasi yang kira-kira tepat untuk dilakukan pemanfaatan.
"Teman-teman (Otorita IKN) ini baru mau mengidentifikasi (lokasi) sekarang kira-kira tempat yang cocok di mana saja," sebutnya.
"Kita kemarin propose (mengusulkan) sekitar 500-1.000 hektare di satu titik, nanti ada wildlife corridor (koridor satwa liar) yang kita sebut area Rimba Kota itu," lanjutnya.
Pungky menyebut ada banyak lahan yang menjadi opsi, termasuk lokasi eks tambang batu bara dan eks perkebunan sawit dalam kawasan IKN. Hal itu, kata dia, juga merupakan upaya penghijauan kembali lahan-lahan pascapemanfaatan sumber daya alam.
"Jadi memang saat ini kondisinya kan masih ada yang hutan tanaman, ada yang eks tambang, eks sawit dan sebagainya. Itu sembari dihutankan kembali, sembari untuk menjadi (area) pelestarian orangutan dan satwa lainnya," katanya.
(hsr/hmw)