"Nanti kami cek soal foto yang beredar itu, dan di mana daerahnya, tetapi intinya kami bisa pastikan pekerjaan tetap berjalan," kata Kabid Pembangunan dan Preservasi Jalan DBMBK Sulsel Irawan kepada detikSulsel, Senin (14/8/2023).
Irawan memaparkan kondisi jalan yang ditinggalkan setelah putus kontrak tahun lalu memang parah. Namun sekarang sudah dilanjutkan kembali dan prosesnya sementara pemerataan jalan.
"Kan itu pengerjaan tahun lalu yang putus kontrak dan dilanjutkan kembali. Jadi kondisinya agak parah ki memang karena material terbuka yang ditinggal tetapi kami mulai untuk perapihan dulu dan benahi kembali," jelasnya.
Menurutnya proses pengerjaan saat ini masih dalam tahap perapihan dengan menimbun material yang terbuka tersebut. Setelah ditimbun dilanjutkan dengan dipadatkan kembali.
"Ini kan harus diratakan kembali dan dipadatkan ulang dan dilengkapi data ukur karena kan ada pengerjaan dari tahun lalu sehingga kita harus hati-hati juga," papar Irawan.
Adapun untuk proses pengaspalan jalan tersebut, dia menargetkan dilakukan pada Desember 2023. Sehingga warga tak lagi mengeluhkan kondisi Jalan Poros Trans Sulawesi itu.
"Semoga akhir tahun sudah teraspal mi. Itu lebar yang diaspal 7 meter nantinya," jelasnya.
Sementara Warga Desa Tanete, Mastang Balulu mengaku perbaikan jalan belum pada tahap penimbunan. Menurutnya proyek itu baru memasuki tahap lapis pondasi agregat atau LPA.
"Belum ada penimbunan cuma pemerataan jalan dengan memakai LPA yang masih tersedia," jelas Mastang.
Diketahui, beredar foto di media sosial yang dinarasikan kondisi Jalan Poros Sidrap-Soppeng rusak parah. Dalam foto beredar, disebutkan jika pengerjaan jalan tersebut mandek lagi.
Padahal perbaikan jalan sudah dimulai sejak warga sebelumnya melakukan aksi tanam pisang sebagai bentuk protes pada Minggu (23/7). Belakangan, Pemprov Sulsel menegaskan jika perbaikan jalan akan tuntas tahun ini.
Adapun untuk panjang jalan yang dikerjakan tersebut kurang lebih sepanjang 6 kilometer. Irawan mengatakan anggaran pengerjaannya sekitar Rp 15 miliar.
"Panjang jalan itu target rencana 6 km dengan anggaran kurang lebih Rp 15 miliar," beber Irawan saat dikonfirmasi, Rabu (26/7).
(sar/hsr)