Terkuak Masalah Internal Keluarga di Balik Perampasan Jenazah Polisi di Sulut

Sulawesi Utara

Terkuak Masalah Internal Keluarga di Balik Perampasan Jenazah Polisi di Sulut

Tim detikcom - detikSulsel
Sabtu, 05 Agu 2023 09:00 WIB
Wanita istri polisi di Manado, curhat jenazah suaminya dirampas anak menantunya. Dokumen Istimewa
Foto: Wanita istri polisi di Manado, curhat jenazah suaminya dirampas anak menantunya. Dokumen Istimewa
Manado -

Wanita di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) bernama Delny Wilhelmina Ratulangi bikin heboh usai curhat jenazah suaminya, AKBP Royke Rori dirampas anak menantunya bernama Randy Kewas. Perampasan jenazah polisi ini terjadi karena adanya masalah internal keluarga.

Kapolres Minahasa Selatan (Minsel) AKBP Ferri Sitorus mengatakan istri ketiga almarhum ingin kebumikan jenazah di Desa Lopana, Kecamatan Amurang Timur, Minsel. Sementara anak almarhum menolak jenazah Kompol Royke dimakamkan di lokasi yang jauh dari kediamannya.

"Awalnya ada masalah internal pihak keluarga almarhum, istri ketiga Delny Ratulangi menginginkan jenazah dimakamkan di Desa Lopana. Namun ditolak oleh pihak keluarga, anak-anak almarhum," kata Sitorus saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sitorus mengatakan anak-anaknya ngotot menolak ayahnya dimakamkan di Desa Lopana. Anaknya bahkan mengancam akan merampas jenazah apabila permintaannya untuk dimakamkan di rumahnya tidak dituruti.

"Anak-anak dan pihak keluarga tidak akan merelakan orang tua mereka apabila dibawa ke Desa Lopana," tutur Sitorus.

ADVERTISEMENT

"Apabila ada upaya-upaya untuk membawah jenazah, maka pihak keluarga akan melakukan perlawanan," sambungnya.

Polisi kemudian mendatangi ke rumah duka dan anak pertama Royke, Rai Rori untuk melakukan klarifikasi. Polisi memediasi kedua belah pihak untuk meluruskan masalah tersebut.

Dari hasil mediasi itu kemudian disepakati jenazah Royke disemayamkan di rumah anak isteri pertama di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Minahasa. Persoalan ini disebutkan telah diselesaikan.

"Sudah diupayakan mediasi, namun keputusan untuk pemakaman akan dilaksanakan di Desa Koha," ujar Sitorus.

Awal mula perampasan jenazah di halaman selanjutnya.

Awal Mula Perampasan Jenazah

Kasus ini berawal ketika AKBP Royke meninggal dunia di rumah sakit pada Selasa (1/8) sekitar pukul 19.00 Wita. Denny menceritakan bahwa sebelum Royke meninggal, ia merawat seorang diri di Rumah Sakit Kandou, Manado.

Delny mengaku kerap menghubungi keluarganya agar datang membesuk Kompol Royke namun tak dihiraukan.

"Itu kan suami saya dirawat di rumah sakit, saya rawat sendiri, jaga sendiri. Waktu masih sekarat, saya telepon anak-anak dia karena disuruh dokter supaya semua keluarga dekat datang. Tapi mereka tidak mau datang," kata Delny kepada detikcom, Rabu (2/8).

Ketika Royke meninggal, Delny pun bermaksud membawa pulang jenazah suaminya ke rumah duka di Desa Lopana, Kecamatan Amurang Timur, Minahasa Selatan (Minsel). Namun Delny mengatakan anak menantunya dan sejumlah orang yang tidak dikenal tiba-tiba datang.

"Saya kaget setelah dimandiin, formalin dan pihak rumah sakit menyerahkan ke istri kan, tiba-tiba mereka datang," ungkap Delny.

"Anak mantu suami saya datang langsung tarik paksa," katanya.

Halaman 2 dari 2
(asm/asm)

Hide Ads