Wanita bernama Delny Wilhelmina Ratulangi di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengaku jenazah suaminya, Kompol Royke Rori dirampas oleh anak mantunya yang bernama Randy Kewas. Delny pun sempat histeris ketika jenazah suaminya itu hendak dibawa dari rumah sakit.
Momen jenazah Royke Rori hendak dibawa sejumlah orang dari rumah sakit itu terekam dalam sebuah video singkat. Dalam video itu, tampak sejumlah orang berkumpul di depan sebuah ruangan rumah sakit.
Delny yang mengenakan baju berwarna putih dengan rambut terikat terlihat histeris. Dia mencoba menahan jenazah yang hendak dibawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa orang tampak mencoba menenangkan. Sementara di lantai, terlihat sudah ada sebuah peti jenazah berwarna putih.
Insiden itu terjadi di Rumah Sakit Kandou, Manado, Selasa (1/8) sekitar pukul 19.00 Wita. Delny mengatakan jenazah suaminya yang meninggal di rumah sakit hendak dibawa anak mantunya.
"Anak mantu suami saya datang langsung tarik paksa," ujar Delny kepada detikcom, Rabu (2/8/2023).
Delny mengungkapkan, saat sang suami masih sakit, dia merawatnya seorang diri. Sementara anak-anak suaminya sudah diminta datang namun tidak mau.
"Itu kan suami saya dirawat di rumah sakit, saya rawat sendiri, jaga sendiri. Waktu masih sekarat, saya telepon anak-anak dia karena disuruh dokter supaya semua keluarga dekat datang. Tapi mereka tidak mau datang," katanya.
Delny pun bermaksud membawa pulang jenazah suaminya yang meninggal ke rumah duka di Desa Lopana Kecamatan Amurang Timur, Minsel pada Selasa (1/8). Namun ia tiba-tiba didatangi oleh menantunya dan sejumlah orang yang ia tidak kenal dan segera mengambil paksa jenazah Kompol Royke.
"Saya kaget setelah dimandiin, formalin dan pihak rumah sakit menyerahkan ke istri kan, tiba-tiba mereka datang," tutur Delny.
Saat itu, Delny juga mengaku mendapat penganiayaan ketika berusaha melarang mereka membawa paksa jenazah suaminya. Delny mengalami luka memar di bagian kepala lantaran dipukul dan ditendang.
"Mereka tendang, tonjok. Pokoknya benjol-benjol, setelah saya jatuh, suami saya dibawa kabur entah ke mana," katanya.
Sejak saat itu, Delny tidak mengetahui keberadaan jenazah suaminya. Atas insiden itu, dirinya telah membuat laporan polisi di Polres Minahasa Selatan (Minsel).
"Saya sudah melaporkan, sementara dalam proses," pungkasnya.
Alasan anak menantu rampas jenazah di halaman selanjutnya.
Alasan Anak Menantu Rampas Jenazah
Kapolres Minahasa Selatan (Minsel) AKBP Ferri Sitorus mengatakan kasus perampasan jenazah ini terjadi lantaran adanya perbedaan soal lokasi pemakaman. Anak almarhum menolak jenazah Kompol Royke dimakamkan di lokasi yang jauh dari kediamannya.
"Awalnya ada masalah internal pihak keluarga almarhum, istri ketiga Delny Ratulangi menginginkan jenazah dimakamkan di Desa Lopana. Namun ditolak oleh pihak keluarga, anak-anak almarhum," kata Sitorus saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/8).
Sitorus menuturkan, istri ketiga Delny Ratulangi bermaksud membawa pulang jenazah suaminya di Desa Lopana, Kecamatan Amurang Timur, Minsel. Namun tidak diizinkan oleh anak-anak Royke. Anak-anak Royke, kata Sitorus, turut mengancam akan melakukan perlawanan apabila jenazah ayahnya tidak dimakamkan di rumah mereka.
"Anak-anak dan pihak keluarga tidak akan merelakan orang tua mereka apabila dibawa ke Desa Lopana. Apabila ada upaya-upaya untuk membawah jenazah, maka pihak keluarga akan melakukan perlawanan," tutur Sitorus.
Pihaknya pun telah mendatangi kedua belah pihak termasuk anak pertama Royke, Rai Rori di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Minahasa pada Rabu (2/8) sekitar pukul 10.30 Wita. Kedua belah pihak dimediasi oleh aparat kepolisian.
"Kami sudah mendatangi rumah duka untuk melakukan klarifikasi dan upaya mediasi dengan pihak keluarga almarhum," tambahnya.
Berdasarkan hasil mediasi itu para pihak telah sepakat jenazah Royke disemayamkan di rumah anak istri pertama di Desa Koha, Kecamatan Mandolang, Minahasa. Persoalan ini disebutkan telah diselesaikan.
"Sudah diupayakan mediasi, namun keputusan untuk pemakaman akan dilaksanakan di Desa Koha," ujar Sitorus.