- Penjelasan 10 Muharram Disebut Hari Anak Yatim
- Cara Merayakan Hari Anak Yatim 10 Muharram 1. Sedekah atau berbagi rezeki 2. Silaturahmi ke Panti Asuhan atau Yayasan Yatim 3. Memberikan Bimbingan Pendidikan 4. Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga 5. Berdoa dan Berzikir 6. Puasa Asyura Bersama 7. Meningkatkan Kesadaran Sosial
Tanggal 10 Muharram atau hari Asyura ternyata lebih dikenal dengan hari rayanya anak yatim. Lantas, mengapa 10 Muharram atau hari Asyura ini disebut hari anak yatim?
Salah satu anjuran amalan yang bisa dikerjakan dalam hari Asyura atau tanggal 10 Muharram adalah mengusap kepala anak yatim. Namun, tentu tak hanya mengusap kepalanya saja tetapi juga diiringi dengan tindakan yang dapat menyenangkan hati anak yatim tersebut.
Oleh karena itulah, momentum 10 Muharram ini dijadikan sebagai ajang umat Muslim menyantuni anak yatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait hal ini, detikSulsel telah merangkum penjelasan dan jawaban atas pertanyaan mengapa 10 Muharram itu disebut sebagai hari anak yatim. Simak penjelasannya!
Penjelasan 10 Muharram Disebut Hari Anak Yatim
Mengutip situs Nahdlatul Ulama, disebutkan bahwa barang siapa mengusap kepala anak yatim dengan penuh kasih sayang pada hari Asyura, maka Allah akan menaikkan derajatnya sebanyak rambut yang diusap. Hal itu sebagaimana hadits yang berasal dari Musnad Ahmad, 7/36 berikut:'
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda: Barang siapa mengusap kepala yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barang siapa berbuat baik kepada yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.
Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiya wal Mursalin karya Abullaits Assamarqandi (w. 373 H) menyebutkan besarnya pahala mengusap kepala yatim:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
Artinya: Barang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada'. Dan barang siapa mengusap kepala yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.
Hal ini lah yang memicu umat Muslim untuk menyantuni anak yatim pada momentum 10 Muharram ini. Sebab, keutamaannya akan membawakan pahala bagi yang menyantuni.
Atas keutamaan tersebut, pada 10 Muharram anak yatim akan mendapatkan banyak santunan. Dengan demikian, 10 Muharram pun disebut dengan hari anak yatim.
Cara Merayakan Hari Anak Yatim 10 Muharram
Dalam rangka menyambut hari anak yatim pada 10 Muharram ini, detikers bisa merayakannya dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa cara merayakannya untuk menunjukkan perhatian dan penghargaan kepada anak-anak yatim, antara lain:
1. Sedekah atau berbagi rezeki
Sebagaimana juga sedekah ini memang ditujukan kepada yang membutuhkan, terkhusus kepada anak-anak yatim. Disebut anak yatim karena anak-anak ini sudah tidak memiliki ayah, sehingga tak ada yang mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, detikers bisa mencukupi kebutuhannya dengan menyedekahkan dan membagi rezeki yang dimiliki untuk diberikan kepada anak-anak yatim ini dan meyenangkan hatinya.
2. Silaturahmi ke Panti Asuhan atau Yayasan Yatim
Bersilaturahmi dengan mengunjungi panti asuhan atau yayasan anak yatim pada tanggal 10 Muharram adalah amalan yang sangat mulia. Dengan kunjungan seperti ini, detikers dapat memberikan dukungan moral, hadiah, atau mengadakan acara kecil yang dapat menyenangkan hati anak-anak yatim. Ini juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan cinta dan perhatian kepada mereka yang mungkin merasa kesepian atau terlupakan.
3. Memberikan Bimbingan Pendidikan
detikers juga dapat memberikan kontribusi dalam bentuk pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak yatim. Membantu tak hanya memberikan materi, tetapi juga bisa mengamalkan ilmu yang kita miliki atau mengisi sosok dan menjadi orang tua asuh untuk mereka.
Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan motivasi untuk belajar dengan giat, atau memberitahu kepada mereka tentang pentingnya pendidikan serta membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan dan bakat mereka. Dengan begitu mereka dapat kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih cerah serta memperluas wawasan untuk menghadapi dunia luar.
4. Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga
Apabila detikers memiliki kenalan atau keluarga anak yatim, kita dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Bantuan tersebut dapat berupa makanan, sandang, dan kebutuhan sehari-hari yang sedang dibutuhkan. Sebab, hal itu akan sangat membantu meringankan beban mereka.
5. Berdoa dan Berzikir
Amalan yang tidak kalah penting pada saat hari anak yatim adalah selalu menyertakan mereka dalam doa. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar mereka dilindungi, diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan kesempatan untuk meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Tidak hanya itu, melakukan dzikir bersama mereka juga dapat membawa ketenangan dan ketentraman bagi detikers dan anak-anak tersebut.
6. Puasa Asyura Bersama
Karena bertepatan pada hari Asyura, maka detikers juga bisa menunaikan puasa Asyura bersama-sama. Kita bisa mengajak anak yatim di sekitar rumah atau yang berasal dari yayasan untuk berpuasa bersama. Kemudian, untuk menambah rasa kebersamaan, berbuka puasa bersama adalah cara terbaik.
Tentunya amalan ini sangatlah mulia dan menambah pahala kita berkali lipat dari biasanya. Hal ini dapat menjadi ladang pahala yang hanya sekali dalam setahun didapatkan.
7. Meningkatkan Kesadaran Sosial
Selain memberikan bantuan secara langsung, cobalah untuk meningkatkan kesadaran sosial tentang kondisi anak-anak yatim di masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan menyebarkan informasi tentang isu-isu yang mereka hadapi. Dengan begitu, kita dapat membantu dan memotivasi lebih banyak orang untuk ikut peduli dan berkontribusi dalam membantu anak-anak yatim di sekitar.
Nah, itulah penjelasan tentang pertanyaan mengapa 10 Muharram itu disebut sebagai hari anak yatim dan referensi cara merayakannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(edr/edr)