Dua siswa SMA di Indonesia Timur harus menanggung kekecewaan lantaran kelulusannya sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional dianulir. Keduanya gagal memenuhi harapan keluarga untuk bisa mewakili daerah masing-masing untuk tampil dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Tingkat Nasional 17 Agustus 2023 mendatang.
Kedua siswa tersebut yakni Doni Amansa dari SMAN 1 Unaaha Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Nanda Maulidya yang merupakan siswi SMAN 8 Ternate, Maluku Utara (Malut). Padahal, keduanya sudah dinyatakan lolos dalam tahapan seleksi Paskibraka Nasional.
Belakangan, keduanya sama-sama diganti oleh siswa yang sebelumnya berstatus cadangan dalam seleksi Paskibraka Nasional. Kedua pelajar itu digantikan posisinya menjelang mengikuti pemusatan latihan.
Dirangkum dari detikcom, Rabu (19/7/2023) berikut kronologi kedua siswa tersebut sehingga diganti dari Paskibraka Nasional.
Doni Amansa Diganti Anak Perwira Polisi
Orang tua siswa SMAN 1 Unaaha Doni Amansa harus mengubur harapan melihat anaknya tampil sebagai Paskibraka Nasional. Doni tiba-tiba diganti oleh siswa yang disebut-sebut anak perwira polisi.
Ibu Doni, Samsuani mengaku anaknya lolos dalam seleksi Paskibraka Nasional saat diumumkan pada Kamis malam (18/5). Doni lolos bersama Nadira Syalvallah, siswi utusan SMA Negeri 2 Baubau.
"Malam itu dinyatakan perwakilan Sultra ke Paskibraka Nasional yakni Doni dan Nadira," kata Samsuani kepada detikcom, Sabtu (15/7).
Sementara ada dua siswa lainnya asal SMAN 1 Baubau yang berstatus cadangan, yakni Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani. Samsuani mengatakan guru sekolah saat itu banyak yang mengucapkan selamat untuk Doni.
"Banyak yang kasih selamat, Bu Kabid Kesbangpol Konawe, guru-gurunya Doni," tuturnya.
Namun selang beberapa waktu, nama Doni tidak lagi masuk sebagai pasukan inti. Siswa yang sebelumnya diumumkan sebagai cadangan, yakni Wiradinata Setya Persada menggantikan posisinya mengikuti pemusatan latihan.
"Kita buka berita ternyata sudah Wira yang mau berangkat (ke Jakarta), ternyata Doni mereka simpan jadi cadangan," keluh Samsuani.
Samsuani mengaku heran lantaran Doni sempat diminta mengikuti pembekalan. Menurutnya, dalam pembekalan itu ada seleksi lagi yang dilalui Doni yang membuatnya statusnya diganti jadi Paskibraka Nasional.
"Waktu pembekalan saya lepas anakku dengan bismillah, tapi ternyata muncul lagi seleksi. Saya ndak tahu seleksi apa itu," tuturnya.
Belakangan diketahui, Wiradinata yang menggantikan posisi Doni merupakan anak perwira polisi. Keluarga mengaku legawa usai Doni ditawari menjadi Paskibra Provinsi Sultra.
"Iya dia sudah legawa (terima) masuk di provinsi," ucap Samsuani saat dikonfirmasi, Senin (17/7).
Namun Samsuani mengaku anaknya masih terpukul usai gagal menjadi Paskibraka Nasional. Doni disebut sering menyendiri di kamar.
"Kalau dia ingat lagi dia menyendiri lagi di kamar. Iya sabar (diberi penguatan)," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(sar/sar)