Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mendorong penggunaan aspal Buton yang kualitasnya setara dengan aspal minyak PG70. Produksi Aspal Buton di PT Kartika Prima Abadi (KPA) pun ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan 112.000 ton aspal secara nasional.
Hal tersebut berdasarkan kunjungan Direktur Bintek Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Yuda Handita Panjiriawan ke PT KPA pada Jumat (16/6). Kunjungan tersebut sekaligus menindaklanjuti kunjungan Presiden Republik Indonesia Jokowi beberapa bulan lalu.
"Pak Menteri sudah memberikan dorongan untuk menggunakan aspal Buton melalui Dirjen Bina Marga, juga penugasan beberapa wilayah untuk menggunakan aspal Buton," ujar Yuda Handita Panjiriawan dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuda mengatakan, kebutuhan aspal nasional sebesar 112.000 ton yang akan diambil dari semua supplier yang ada di Indonesia. Hanya saja, di Indonesia baru satu perusahaan yang memproduksi aspal murni yang full bahan baku berasal dari aspal alam Buton.
"Satu-satunya produksi Aspal Buton Murni yang saya tahu baru PT Kartika Prima Abadi di Buton," ujarnya.
Kunjungan kali ini juga sekaligus menepis anggapan bahwa produk yang dihasilkan PT KPA menggunakan campuran aspal minyak.
"Bagi kami PUPR menargetkan apa yang sudah ditargetkan agar tercapai makanya dalam kunjungan kali untuk memastikan target itu tercapai," ujarnya.
Yuda menambahkan dari hasil pantauan Kementerian PUPR, PT KPA saat ini telah memproduksi 3.000 ton per bulan dan stok raw material aspal aman tidak kekurangan. Namun produksinya memang perlu ditingkatkan lagi seiring peningkatan permintaan.
"Itu yang mestinya kita pikirkan, apalagi banyak daerah di Indonesia yang akan menggunakan aspal Buton dari Riau, Jateng, Jatim, Sulsel, Sultra, Kaltim dan Kalsel," lanjutnya.
Dia juga berharap agar aspal Buton dapat digunakan daerah sendiri yakni seluruh Indonesia agar lebih hemat transportasinya. Walaupun jika diekspor akan lebih besar nilainya.
Sementara Manager Produksi PT KPA Andi mengatakan, target sampai akhir tahun 2023 akan diproduksi 30 ribu ton. Produksi tersebut akan melayani tujuh provinsi di Indonesia di antaranya Sultra, Sulsel, Riau, Kaltim, Kalsel, Jatim dan Jateng.
"Sementara target 100 ribu ton target nasional namun ini akan menjadi perhatian dari perusahaan," katanya.
Andi mengatakan, proses produksi semua menggunakan aspal lokal dan dikelola hingga menjadi aspal murni. Tidak ada campuran dari bahan impor.
"Produk kami asli gunakan aspal Buton yang diolah menjadi full aspal extracted PG70," tandasnya.
Untuk diketahui, tim produksi PT KPA mendampingi Dirjen Bintek Jalan dan Jembatan melakukan peninjauan di lapangan mulai dari proses awal hingga hasil akhir menjadi full aspal extracted/aspal murni PG70. Serta melakukan pengecekan stock produk Asbuton Murni PG70 di gudang PT KPA yang saat ini ada sebanyak 1.600 ton.
(ata/sar)