Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentuk dari gugusan pulau. Dikutip dari portal resmi Pemerintah Republik Indonesia (RI), jumlah pulau di Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2021 tercatat mencapai 17.000.
Di antara 17.000 pulau yang tersebar di Indonesia, 5 di antaranya merupakan pulau utama, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Papua.
Jika dilihat dari peta, tampak salah satu pulau utama yaitu Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang cukup unik menyerupai huruf K. Keunikan Pulau Sulawesi seperti saat ini rupanya terbentuk melalui proses yang sangat panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli Geologi Universitas Hasanuddin, Prof Adi Maulana menjelaskan, tiap bagian Pulau Sulawesi terbentuk dari rangkaian proses yang berbeda. Setiap bagian-bagian berasal tempat yang berbeda kemudian menyatu akibat aktivitas tektonik.
"Jadi pulau Sulawesi kenapa sampai bentuknya paling unik di dunia karena masing-masing lengannya itu berasal dari daerah yang berbeda-beda, dari proses tektonik yang berbeda kemudian dia menyatu," jelas Prof Adi kepada detikSulsel, Jumat (14/4/2023).
Dikutip Jurnal berjudul 'Struktur Geologi Pulau Sulawesi yang disusun oleh tim peneliti Universitas Negeri Jakarta, disebutkan bahwa pulau Sulawesi yang menyerupai huruf K berasal dari bentukan tektonik yang dihasilkan dari patahan maupun gunung api.
Berdasarkan struktur geologinya, Pulau Sulawesi dibagi menjadi empat bagian yaitu busur vulkanik Sulawesi Barat, kontinental kerak Banggai Sula, oseanik kerak Sulawesi Timur, serta kompleks metamorf Sulawesi Tengah. Keempat wilayah ini terpisahkan oleh batasan tektonik dan saling memengaruhi satu sama lain.
Secara garis besar, pembentukan Pulau Sulawesi dibagi menjadi empat kejadian, yaitu proses yang terjadi pada sekitar 70-50 juta tahun yang lalu, 50-15 juta tahun yang lalu, 15-5 juta tahun yang lalu, serta 5-0 juta tahun yang lalu.
Dalam jurnal tersebut, dijelaskan bahwa pada 70-50 juta tahun yang lalu, Sulawesi Barat masuk pada bagian Sundaland. Pada zaman ini, Sulawesi Barat merupakan sebuah busur kepulauan atau busur magmatik vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas geologi tertentu.
Seiring berkembangnya waktu, perubahan tektonik yang terjadi pada sekitar wilayah tersebut menyebabkan perubahan arah sehingga wilayah tersebut turut bergerak. Peristiwa ini terjadi pada sekitar 50-15 juta tahun yang lalu.
Hal ini senada dengan penjelasan dari Prof Adi yang menyebutkan bahwa salah satu dari bagian dari pulau Sulawesi ada yang terbentuk dari hasil pemisahan bagian selatan Pulau Kalimantan. Sebagai informasi, Pulau Kalimantan sendiri termasuk ke dalam bagian dari Sundaland pada masa itu.
Prof Adi melanjutkan, aktivitas tektonik mengakibatkan pecahan tersebut terus bergerak hingga membentuk Pulau Sulawesi bagian barat dan selatan.
"Terjadi pemisahan antara bagian paling selatan dari Kalimantan kemudian terpisah, kemudian membentuk Sulawesi bagian selatan sampai dengan bagian barat. Nah pemisahan itu membentuk Selat Makassar yang ada sekarang," ungkapnya.
Masih dalam jurnal yang sama, disebutkan bahwa perubahan drastis pada Pulau Sulawesi terjadi sekitar 15-5 juta tahun yang lalu. Terbentuknya Pulau Sulawesi menyerupai huruf K akibat berbagai aktivitas tektonik yang terjadi pada rentang waktu tersebut.
Di zaman ini, terjadi benturan, collision dan docking dua mikrokontinen atau pecahan dari dari Australia ke arah Sulawesi. Adapun mikrokontinen yang dimaksud yaitu mikrokontinen Buton-Tukangbesi yang bergerak dari arah sebelah tenggara, serta mikrokontinen Banggai-Sula yang bergerak dari arah sebelah timur.
Berdasarkan penjelasan dari Prof Adi, bagian dari Pulau Sulawesi yang berasal dari serpihan Benua Australia berasal benua besar bernama Gonwana. Benua tersebut terpecah menjadi benua-benua kecil.
"Dari Australia itu ada benua besar namanya Gonwana dulu terpecah, menjadi benua-benua kecil," jelas Prof Adi.
Pecahan benua tersebut kemudian berjalan akibat adanya proses tektonik. Pecahan inilah yang kemudian membentuk bagian Sulawesi Tenggara dan Sulawesi bagian timur sebagaimana yang dijelaskan dalam jurnal di atas.
"Jadi kalau ada di Pulau Sulawesi itu lengan tenggaranya itu yang sekarang di Suteng itu adalah bagian dari Australia dulunya. Termasuk juga Sulawesi bagian Timur," jelas Prof Adi.
Selain bagian tenggara dan timur, pada masa ini juga terjadi benturan mikrokontinen di Banggai-Sula yang terbentur pada titik pusat Sulawesi. Aktivitas tektonik inilah yang membentuk bagian tengah Pulau Sulawesi.
Sementara lengan utara Sulawesi terbentuk akibat rotasi yang terjadi pada dasar Laut Sulawesi, sebagaimana dikutip dari Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral yang diterbitkan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) RI.
Dalam jurnal tersebut, dijelaskan bahwa pada zaman kuarter atau sekitar 600 ribu tahun yang lalu, terjadi tunjaman di sebelah tenggara lengan utara Sulawesi. Tunjaman inilah yang menghasilkan busur gunungapi Minahasa-Sangihe.
Selain menciptakan bentuk yang unik, proses pembentukan tersebut juga mengakibatkan adanya sejumlah patahan sesar di wilayah Sulawesi.
Prof Adi menyebutkan hal ini pula yang menyebabkan beberapa wilayah di Sulawesi lebih rentan terhadap bencana alam geologi seperti gempa bumi dan tsunami.
"Batas-batas lengan-lengan itu, itu juga yang menyebabkan Sulawesi secara seismik, secara kegempaan, juga merupakan salah satu pulau yang sangat rentan terhadap gempa bumi," jelasnya.
(alk/nvl)