Jelang Idul Adha, 135 Ekor Sapi di Bone Terpapar Virus Jembrana

Jelang Idul Adha, 135 Ekor Sapi di Bone Terpapar Virus Jembrana

Agung Pramono - detikSulsel
Kamis, 15 Jun 2023 18:56 WIB
Sapi di Kabupaten Bone, Sulsel tepapar virus Jembarana.
Foto: Sapi di Kabupaten Bone, Sulsel tepapar virus Jembarana. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Sebanyak 135 ekor sapi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan terpapar virus jembrana menjelang hari raya Idul Adha. Hal ini membuat Pemkab Bone mulai memperketat lalu lintas ternak masuk di Bumi Arung Palakka.

"Laporan yang saya terima sudah ada 135 ekor sapi yang terpapar. Makanya saya minta pembatasan ternak keluar masuk di Bone," kata Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi kepada detikSulsel, Kamis (15/6/2023).

Fahsar mengatakan, peternak harus waspada terhadap virus jembrana ini. Peternak pun diminta untuk memperketat pengawasan untuk menghindari penyebaran virus menular pada ternak sapi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus diwaspadai agar tidak tersebar ke daerah lain. Saya minta peran aktif semua unsur, termasuk pemerintah kecamatan dan desa awasi ternak yang masuk dan perketat isolasi ternak yang terpapar," sebutnya.

Sementara itu, Kabid Kesmavet dan Keswan Dinas Peternakan Bone, drh Agusriady menyampaikan virus jembrana ini sangat cepat penyebarannya dan sangat berbahaya. Virus ini dalam waktu yang singkat bisa menyebabkan ternak sapi mati.

ADVERTISEMENT

"Ciri-ciri ternak yang terpapar virus jembrana adalah demam tinggi, pembengkakan kelenjar, limfe. Kemudian diare, keluar darah dari kulit, nafsu makan menurun," ucapnya.

Agus menerangkan saat ini sudah ada dua kecamatan yang terserang virus jembrana yakni Kecamatan Cenrana dan Kecamatan Mare. Pihaknya terus melakukan pengobatan kepada ternak sapi yang terjangkit virus jembrana.

"Kemarin kita sudah melakukan pengobatan di desa-desa. Kami berharap kerjasama kepada para peternak sapi, jika memang ada ternak sapi warga yang mengalami sakit segera melaporkan ke Dinas Peternakan jangan sampai terjangkit virus jembrana," jelasnya.

"Jika ini mampu dideteksi secepat mungkin maka bisa segera dilakukan upaya penyembuhan dengan cara melakukan pengobatan," sambung Agus.




(ata/asm)

Hide Ads