Rahasia Kokohnya Bangunan Suku Maya Meski Sudah Berusia 1.000 Tahun

Rahasia Kokohnya Bangunan Suku Maya Meski Sudah Berusia 1.000 Tahun

Tim detikInet - detikSulsel
Minggu, 11 Jun 2023 21:00 WIB
Reruntuhan suku Maya di Kota Tikal
Foto: (Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Suku Maya merupakan kelompok suku yang berasal dari Amerika Tengah dan Semenanjung Yukatan. Suku ini diketahui memiliki rahasia membuat bangunan menjadi kokoh dan kuat hingga seribu tahun. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan untuk mengungkap kunci dari bangunan kuat.

Melansir detikINET, pada zaman keemasan Copán yang dimulai pada tahun 427 M, datang seorang raja bernama Yax Kʼukʼ Moʼ ke lembah dari barat laut yang kemudian mendirikan dinastinya, bangunan megah Maya. Namun, bangunan ini ditinggalkan pada abad ke-10.

Menariknya, setelah lebih dari 1.000 tahun kemudian dan 'terpanggang' di bawah sinar matahari tropis dan kelembapan yang begitu lama, bangunan Copán ini masih tetap terjaga dengan sangat baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari PopSci, rahasianya mungkin terletak pada plester yang digunakan Suku Maya dalam melapisi dinding dan langit-langit bangunan itu. Penelitian terbaru menunjukkan getah dari pohon lokal yang dicampur oleh pengrajin Maya ke dalam plester mereka.

Salah satu pohon itu adalah Bursera simaruba atau Jiote. Hal tersebut menciptakan bahan yang mirip induk mutiara, unsur alami dari cangkang moluska.

ADVERTISEMENT

"Kami akhirnya mengungkap rahasia tukang batu Maya kuno," ucap ahli mineral di Univeristy of Granada, Spanyol, sekaligus penulis makalah tersebut, Carlos Rodríguez Navarro. Rodríguez Navarro dan para rekannya menerbitkan karya mereka di jurnal Science Advances.

Tim peneliti akhirnya dapat menemukan rahasia untuk membuat plester kuat ala Suku Maya. Pertama, siapkan batuan karbonat (contohnya batu kapur), kemudian panggang dengan suhu lebih dari 1000°F atau sekitar 537°C. Selanjutnya campur air dengan kapur tersebut. Lanjutkan dengan tambahan ramuan getah yang sudah disiapkan.

Namun, seperti masakan yang mungkin berbeda dari kota ke kota, resep plester kapur pun juga bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.

"Beberapa dari mereka bekerja lebih baik daripada yang lain," ujar ilmuwan material di Massachusetts Institute of Technology yang bukan bagian dari penelitian tersebut, Admir Masic. Para ahli setuju, plester kapur maya merupakan salah satu yang terbaik.

Plester bukan satu-satunya bahan kuno yang telah direkonstruksi oleh para ilmuwan. Masic dan para rekannya juga menemukan bahwa beton Romawi kuno memiliki kemampuan untuk 'menyembuhkan diri'.

Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, pembangun di kekaisaran mungkin telah menambahkan kapur ke agregat berbatu dan menciptakan struktur mikroskopis di dalam material yang dapat membantu mengisi pori-pori dan retakan saat terkena air laut.




(afs/asm)

Hide Ads