Cerita Keluarga soal Kondisi Rumah Masriah Usai Dijebloskan ke Penjara

Jawa Timur

Cerita Keluarga soal Kondisi Rumah Masriah Usai Dijebloskan ke Penjara

Tim detikJatim - detikSulsel
Selasa, 06 Jun 2023 19:00 WIB
Rumahnya selalu tertutup setelah Masriah dijebloskan ke penjara.
Rumahnya selalu tertutup setelah Masriah dijebloskan ke penjara. Foto: Suparno/detikJatim
Sidoarjo -

Emak-emak asal Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo bernama Masriah kini dijebloskan ke penjara usai kasus siram air kencing dan tinja ke rumah tetangganya, Wiwik. Keluarga menceritakan kondisi rumah Masriah setelah resmi ditahan.

Dilansir dari detikJatim, saat berkunjung ke desa tersebut untuk menemui keluarga Masriah pada Senin (5/6), kondisi rumahnya sepi. Tidak ada seorang pun di rumah yang membukakan pintu.

Bahkan rumah Masriah sudah didatangi sebanyak tiga kali, yakni pukul 08.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan pukul 13.20 WIB. Hanya saja suasana rumah Masriah tetap saja sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, di balik pagar kuning dan pintu rumah yang terkunci rapat, terdengar samar-samar suara anak-anak sedang bermain di dalam rumah.

detikJatim akhirnya menemui keponakan Masriah yang juga tinggal di desa tersebut. Pria itu bernama Aji (27). Menurutnya, pagar rumah Masriah sangat jarang dibuka sejak Masriah dijebloskan ke penjara.

ADVERTISEMENT

"Sejak Masriah di Lapas, rumahnya selalu tertutup, pintu pagar rumah selalu terkunci," kata Aji ditemui di rumahnya yang tidak jauh dari rumah Masriah, Senin (5/6/2023).

Aji mengungkapkan bahwa di dalam rumah itu sebenarnya ada putrinya bernama UL (29) bersama suaminya dan kedua anak-anak mereka. Sedangkan suami Masriah yang merupakan seorang sopir truk jarang pulang ke rumah.

"Suami Masriah bekerja sebagai sopir, dia jarang pulang, kalau pulang dua minggu sekali," ujar Aji.

Teror Tak Hanya di Rumah Wiwik

Aji lantas mengungkapkan jika aksi tak terpuji Masriah tidak hanya terjadi di rumah tetangganya, Wiwik. Dia menyebut teror juga dilakukan ke orang lain.

"Sebenarnya teror yang dilakukan itu bukan hanya di keluarga Wiwik saja," kata Aji.

Sementara, Romlah (57), adik ipar Masriah mengatakan perlakuan yang sama seperti yang diterapkan kepada Wiwik sebenarnya sudah dilakukan Masriah sebelum Wiwik menempati rumah adik kandung Masriah.

"Sudah lama berbuat seperti itu," kata Romlah saat ditemui detikJatim di rumahnya yang berada di gang belakang rumah Masriah.

Motif Masriah

Masriah nekat melakukan aksi teror ke rumah tetangganya dengan menyiramkan air kencing dan tinja. Usut punya usut, niatan jahat itu dilakukan Masriah agar tetangganya Wiwik bersedia menjual rumahnya dengan harga murah.

Sayangnya, aksi teror yang dilakukan Masriah tak berhasil. Wiwik telah menegaskan tak akan menjual rumah yang dibeli dari adik Masriah itu. Diketahui, Wiwik mulai merenovasi dan menempati rumah itu sejak 2015. Kemudian Masriah mulai melakukan teror sejak 2017 lalu.

Wiwik menilai, dalih Masriah yang meneror rumahnya dengan siraman air kencing, tinja, hingga sampah hanya akal-akalan saja. Sebab menurutnya, jika Masriah memang berniat membeli rumah tersebut, maka semestinya ia lakukan saat adiknya menjualnya kala itu.

"Menurut kami itu sebenarnya hanya alasan saja. Karena saat adiknya menjual rumah ini dia tidak kunjung membeli. Tapi kenapa setelah rumah kami tempati, dia melakukan teror berdalih agar kami tidak betah menempati rumah ini," kata Wiwik di rumahnya, dilansir dari detikJatim, Senin (15/5).

Pernah Dimediasi Polisi pada 2017

Wiwik lantas mengungkit janji Masriah yang tak akan menyiram air kencing hingga tinja ke rumahnya saat mediasi. Tapi setelahnya, Masriah rupanya masih belum berubah. Wiwik pun semakin getol tak ingin menjual rumahnya.

"Saat dimediasi di polsek tahun 2017, dia nekat melakukan penyiraman air kencing itu. Agar kami sekeluarga tidak betah tinggal di situ. Rencana rumah itu akan dibeli oleh Masriah," tutur Wiwik.

"Anehnya sudah berjanji tidak akan mengulangi tetap saja melakukan. Menurut kami itu alasan yang dibuat-buat. Meski kami diteror terus kami tidak akan menjual rumah ini," imbuh Wiwik.

Berdasarkan penelusuran detikJatim, rumah Masriah dan Wiwik berada dalam satu gang buntu. Dalam gang ini diketahui berisi deretan rumah-rumah dari keluarga Masriah.

Saat masuk di gang buntu tersebut, ada lahan kosong yang di sebelahnya ada rumah pertama milik Masriah. Kemudian di urutan kedua rumah Wiwik, sedangkan deretan ketiga dan seterusnya merupakan rumah saudara kandung Masriah.

"Dalam satu gang buntu ini dulunya rumah saudara kandungnya. Rumah adik Masriah dijual, kemudian saya beli," ujar Wiwik.




(asm/sar)

Hide Ads