Siapa Penerima Sedekah Paling Utama? Ini Penjelasannya

Siapa Penerima Sedekah Paling Utama? Ini Penjelasannya

Tim detikHikmah - detikSulsel
Minggu, 04 Jun 2023 23:00 WIB
Keutamaan sedekah
Ilustrasi penerima sedekah paling utama. Foto: Jaka Suryata
Jakarta -

Sedekah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Namun, tahukah detikers siapa penerima sedekah paling utama?

Dilansir dari detikHikmah, sedekah memiliki banyak keutamaan, diantaranya meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, membersihkan harta dan juga melancarkan rezeki. Selain itu, sedekah juga dapat menjadi cara untuk menolong sesama.

Fahrur Mu'is dalam bukunya yang berjudul Dikejar Rezeki dari Sedekah, menjelaskan sedekah kepada keluarga, saudara, ataupun orang terdekat merupakan amalan yang membuahkan pahala. Namun, sedekah yang paling utama dilakukan secara diam-diam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW telah menjelaskan keutamaan sedekah dalam banyak hadits. Terutama siapa saja yang berhak menerimanya.

Untuk lebih jelas, simak uraiannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Penerima Sedekah yang Utama

1. Orang-orang yang Membutuhkan

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah Jilid 2 menjelaskan bahwa sedekah yang paling utama adalah kepada orang yang paling membutuhkan sedekah dan manfaatnya dapat dirasakan terus-menerus. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yaitu:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ سَفْيُ الْمَاءِ

Artinya: "Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan (menyediakan) air" (HR Ibnu Majah).

Sedekah dengan cara menyediakan air dapat menjadi sedekah yang paling utama jika dalam kondisi kekurangan air dan banyak orang yang kehausan. Namun, apabila orang-orang tidak kekurangan air, maka lebih baik mengalirkan air ke sungai.

2. Orang yang Memusuhi

Dalam buku Hidup Berkah dengan Sedekah karya Ustadz Masykur Arif, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam agar bersedekah kepada keluarga terdekat yang memusuhinya. Dalam hadits Rasulullah SAW menjelaskan:

"Sedekah paling afdhal (utama) ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi." (HR Thabrani dan Abu Dawud).

Tujuan sedekah kepada kerabat yang memusuhi yaitu untuk kembali berdamai dan tidak saling memusuhi. Selain itu, sedekah juga dapat melembutkan hati dan kesadaran mereka.

3. Keluarga dan Kerabat

Memberikan sedekah kepada keluarga dan kerabat lebih utama dibandingkan sedekah kepada orang yang kurang mampu. Keutamaan tersebut dijelaskan dalam hadits Rasulullah berikut:

"Sedekah untuk orang miskin, nilainya hanya sedekah. Sementara sedekah untuk kerabat, nilainya dua; sedekah dan silaturahmi." (HR Nasa'i).

Islam sangat menganjurkan silaturahmi dan melarang untuk memutuskan tali persaudaraan. Sehingga berilah sedekah kepada kerabat yang memusuhi agar persaudaraan antar sesama muslim kembali terjalin.

4. Sedekah Ketika Sehat

Mengutip dari kitab Sunnah an-Nasai Jilid 2 karya Imam an-Nasa-i, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan sedekah saat sehat. Sebagaimana dalam hadits sahih berikut.

٢٥٤٢ - (صَحِيحُ) أَخْبَرَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ! أَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ، تَأْمُلُ الْعَيْشَ، وَتَخْشَى الْفَقْرَ إِرْوَاءُ الغَلِيلِ ) ١٦٠٢(، صَحِيحُ أَبِي دَاوُد)٢٥٥١(، ق].

Artinya: "Mahmud bin Ghailan mengabarkan bahwa Waki mengatakan dari Sufyan dari Umarah bin al-Qa'qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah bahwa seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, 'wahai Rasulullah! Sedekah apakah yang paling utama' Lalu beliau menjawab, "kamu bersedekah saat kamu sedang sehat, sangat menyukai harta benda, mengharapkan hidup (yang panjang), dan takut miskin'" (Irwaa'ul Ghaliil No. 1602, Shahih Abu Dawud No. 2551 dan Muttafaq 'alaih).

5. Sedekah Suami Kepada Istrinya

Bagi seorang laki-laki yang telah terikat bahtera perkawinan, sedekah yang paling utama baginya adalah menafkahi istri dan anaknya. Hal tersebut telah menjadi kewajibannya.

Melansir dari buku Solusi Sedekah Tanpa Uang karya Ust. Haryadi Abdullah, nafka suami kepada istri merupakan sedekah yang pahalanya lebih besar dari pada bersedekah kepada orang lain.

Hal tersebut dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW, yaitu:

"Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung." (HR Bukhari)

Dalam hadits lainnya dikutip dari kitab Bulughul Maram karya Al Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagai berikut.

وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ) " تَصَدَّقُوا " فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, عِنْدِي دِينَارٌ قَالَ: " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى نَفْسِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " تَصَدَّقْ بِهِ عَلَى وَلَدِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " تَصَدَّقَ بِهِ عَلَى حَادِمِكَ " قَالَ: عِنْدِي آخَرُ, قَالَ : " أَنْتَ أَبْصَرُ ". رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحْحَهُ إِبْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bersedekahlah." Lalu seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar? Kemudian Rasul mengatakan, "Bersedekahlah pada dirimu sendiri." Orang itu lalu berkata, "Aku mempunyai yang lain." Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk anakmu." Orang itu berkata, "Aku masih mempunyai yang lain." Beliau bersabda, "Sedekahkan untuk istrimu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih punya yang lain." Rasul menjawab, "Sedekahkan untuk pembantumu." Orang itu berkata lagi, "Aku masih mempunyai yang lain." Rasul bersabda untuk yang terakhir kalinya, "Kamu lebih mengetahui penggunaannya." (HR Abu Dawud dan Nasa'i, dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Hakim).

Sedekah merupakan amalan yang paling mudah dikerjakan dan tak harus dengan harta. Senyum dan salam yang tulus kepada sesama termasuk sedekah.

Itulah penjelasan serta hadist Rasulullah SAW penerima sedekah yang utama. Semoga bermanfaat ya detikers!

(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads