Sebanyak 14 desa di Kecamatan Balinggi dan Torue di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) diterjang banjir bandang. BPBD Parimo melaporkan data terkini sebanyak 5.505 jiwa dari 1.376 kepala keluarga (KK) terdampak bencana tersebut.
"(Terdampak) 1376 KK. 5505 Jiwa," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Parimo Amiruddin dalam keterangannya, Rabu (31/5/2023).
Amir merincikan di Kecamatan Balinggi ada 1.212 KK yang terdampak banjir. Sementara di Kecamatan Torue 164 KK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan banjir tidak hanya merendam rumah warga. Bencana ini juga membuat tambak ikan di Torue mengalami gagal panen.
"Terendam area persawahan juga sekitar 1814 hektare. Sementara 15 hektare tambak di Torue mengalami gagal panen," jelasnya.
Amir menjelaskan saat ini pihaknya telah mencatat ada 84 rumah warga yang terendam di Kecamatan Balinggi. Beberapa warga terdampak juga memilih mengungsi.
"Ada yang membangun posko pengungsian di balai desa. Itu yang baru akan kami lakukan pendataan. Sementara di posko pengungsian ada 11 KK," imbuhnya.
Kendati begitu, Amir mengaku di beberapa desa saat ini banjir sudah mulai surut dan warga telah kembali ke rumahnya masing-masing. Pihaknya juga telah menyalurkan bantuan logistik ke warga terdampak.
"Masyarakat sudah kembali membersihkan rumah masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam Kecamatan Balinggi dan Kecamatan Torue pada Senin (29/5) sekitar pukul 22.00 Wita. Satu warga Ballingi bernama Masi berusia 70 tahun tewas dalam peristiwa ini.
"Banjir di 2 kecamatan (yang tersebar di) 14 desa," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Parimo Amiruddin saat dikonfirmasi, Selasa (30/5).
Menurut Amir, ketinggian banjir mencapai 1,5 hingga 2 meter. Namun dia mengaku banjir sudah mulai surut.
"Dampak terparah di Kecamatan Balinggi ada 5 rumah hanyut. Sementara di Torue selain rumah terdampak, sawah warga juga ikut terendam banjir," pungkasnya.
(ata/ata)