Banjir merendam 14 desa di Kecamatan Balinggi dan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng). Pemkab Parimo pun menetapkan status tanggap darurat banjir bandang selama 14 hari.
"Iya betul hari ini berlaku status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan. Data sementara 1.207 KK terdampak di 2 kecamatan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Parimo Amiruddin saat dikonfirmasi, Rabu (31/5/2023).
Status tanggap darurat itu diberlakukan mulai 31 Mei sampai 13 April 2023. Amir menjelaskan penetapan status tersebut lantaran banjir telah memakan korban jiwa, dan membuat infrastruktur hingga rumah warga rusak. Termasuk adanya warga yang mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama (penetapan tanggap darurat) kriteria sesuai Pergub, ada korban jiwa dan kerusakan-kerusakan beberapa infrastruktur, kemudian ada kerusakan-kerusakan rumah warga, termasuk ada pengungsian," imbuhnya.
Dia menambahkan pihaknya masih berada di lokasi untuk melakukan asesmen terkait jumlah warga terdampak. Untuk data sementara 1.207 KK terdampak bencana tersebut dengan rincian 1.082 KK di Kecamatan Balinggi dan 125 KK di Torue.
"Jadi ini masih di lokasi untuk pendataan. Nanti kita informasikan untuk updatenya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam Kecamatan Balinggi dan Kecamatan Torue pada Senin (29/5) sekitar pukul 22.00 Wita. Satu warga Ballingi bernama Masi berusia 70 tahun tewas dalam peristiwa ini.
"Banjir di 2 kecamatan (yang tersebar di) 14 desa," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Parimo Amiruddin saat dikonfirmasi, Selasa (30/5).
Menurut Amir, ketinggian banjir mencapai 1,5 hingga 2 meter. Namun dia mengaku banjir sudah mulai surut.
"Dampak terparah di Kecamatan Balinggi ada 5 rumah hanyut. Sementara di Torue selain rumah terdampak, sawah warga juga ikut terendam banjir," pungkasnya.
(afs/asm)