6 Hal Tentang Gerombolan Udang di Gorontalo Serbu Permukiman Warga 2 Hari

Gorontalo

6 Hal Tentang Gerombolan Udang di Gorontalo Serbu Permukiman Warga 2 Hari

Apris Nawu - detikSulsel
Sabtu, 27 Mei 2023 10:30 WIB
Gerombolan udang di Gorontalo yang naik ke daratan.
Foto: Gerombolan udang di Gorontalo yang naik ke daratan. (Dok. Istimewa)
Gorontalo Utara -

Gerombolan udang di Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo menyerbu permukiman warga. Fenomena udang-udang kecil naik ke daratan tersebut membuat geger masyarakat setempat.

Kemunculan gerombolan udang menyerbu permukiman warga terjadi di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, Gorontalo Utara pada Selasa (23/5) sekitar pukul 17.00 Wita.

"Yang pertama lihat dan sampai ke lokasi itu saya dan teman saya dua orang Fiki Bumulo dan Yunda Towana," ujar warga Desa Buladu, Kahar Mantulangi kepada detikcom, Jumat (26/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kahar juga mengaku heran dengan fenomena tersebut. Dia pun merekam kemunculan udang-udang itu lewat ponselnya hingga viral di media sosial.

"Ini kejadian yang langka, hal ini biasa terjadi di muara bukan di daratan begini. Saya abadikan lewat video dan saya bagikan lewat akun Facebook saya," katanya.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikcom, Sabtu (27/5), berikut 6 hal tentang gerombolan udang di Gorontalo yang menyerbu permukiman warga:

1. Serbuan Gerombolan Udang Terjadi 2 Hari

Kahar mengungkapkan fenomena udang naik ke daratan terjadi selama 2 hari. Kerumunan udang bahkan masuk hingga ke pekarangan warga.

"Dari hari kejadian (udang naik ke darat pada) hari Selasa pukul 17.00 sampai besok pagi hari Rabu (udang tersebut tetap masih ada)," terang Kahar.

Pada hari ketiga lanjut dia, hanya ditemukan beberapa udang saja. Namun tidak sebanyak temuan hari pertama dan kedua.

"Ya dua hari (udang serbu permukiman warga). Saya cek sama teman saya yang punya pekarangan sampai sekarang masih ada, tapi sudah tidak sebanyak yang pertama dan yang kedua hari itu," imbuhnya.

2. Warga Kaget Udang Masuk Pekarangan Rumah

Camat Sumalata Timur, Ayis Yusuf kemunculan gerombolan udang naik ke daratan mengagetkan warga. Masyarakat heran akan serbuan udang itu.

"Kaget semua warga melihat fenomena itu. Memang di sini ada banyak udang di muara sungai Desa Buladu dan warga biasanya menangkap udang," tutur Ayis kepada wartawan, Kamis (25/5).

Ayis menuturkan naiknya ribuan udang itu ke daratan dilaporkan oleh warganya. Udang tersebut masuk hingga halaman rumah warga.

"Jadi yang lihat pertama warga di desa itu, tepatnya di halaman rumah warga banyak sekali udang," paparnya.

3. Udang Muncul dari Saluran Pipa Bocor

Kepala Desa Buladu, Herlinda Laniyo menjelaskan udang-udang tersebut muncul dari saluran pipa air yang bocor. Saluran air itu disebut sudah lama tidak difungsikan.

"Pipa air dari sungai, itu dari pipa kosong yang menghadap ke laut, pipa air yang tidak digunakan," ungkap Herlina saat dihubungi, Kamis (25/5).

Herlinda memperkirakan gerombolan udang jumlahnya jutaan ekor. Dia menegaskan jika situasi ini baru pertama kali terjadi di wilayahnya.

"Baru kali ini (terjadi gerombolan udang naik daratan), baru kali ini yang banyak, jutaan (ekor) ada," ucapnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Udang Dijual dan Dijadikan Makanan

Herlinda menuturkan gerombolan udang itu tidak disia-siakan kehadirannya oleh warga. Udang-udang tersebut ditangkap hingga dijual warga seharga Rp 20.000 per kaleng.

"(Udang dijual dengan harga) Rp 20 ribu (dengan ukuran) 1 kaleng susu," sebutnya.

Dia menambahkan udang-udang itu juga dijadikan umpan memancing ikan. Adapula yang dijemur untuk kemudian diolah dan dikonsumsi masyarakat.

"Dorang (mereka) jadikan umpan sebagian dorang jemur, dimakan dan dijual," terang Herlinda.

5. BMKG Ungkap Dugaan Penyebab Udang Naik ke Darat

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo mengungkap dugaan penyebab gerombolan udang naik ke daratan. Fenomena ini diduga terjadi karena udang tidak nyaman lagi di habitatnya.

"Jika lingkungan perairan di sekitar muara sungai mengalami perubahan yang drastis, seperti perubahan suhu air, kadar oksigen, atau tingkat salinitas perairan, udang dapat merasakan ketidaknyamanan dan mencari tempat yang lebih sesuai," ungkap Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo, Sayid Mahadir saat dikonfirmasi, Kamis (25/5).

Kerumunan udang yang naik ke darat di Gorontalo Utara, Gorontalo.Foto: Kerumunan udang yang naik ke darat di Gorontalo Utara, Gorontalo. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)

Pola migrasi udang tersebut juga bisa dipengaruhi pasang surut, musim berkembang biak, atau pencarian makanan. Udang-udang itupun bergerak mencari tempat baru untuk beradaptasi.

"Jika habitat udang di muara sungai terganggu atau tercemar, mereka mungkin mencari tempat yang lebih aman di daratan," jelasnya.

Namun Sayid mengatakan fenomena ini butuh penelitian lebih lanjut. Apalagi kemunculannya dari saluran pipa air yang bocor.

"Akan tetapi dari yang kami sampaikan perlu dilakukan penelitian dan pengkajian ulang terkait kondisi tersebut, serta apakah udang yang muncul bersumber dari pipa tambak atau tidak," beber Sayid.

6. Ahli Perikanan Bicara soal Siklus Hidup Udang

Ahli Perikanan dan Kelautan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Alfi Sahri R Baruadi mengungkap gerombolan udang itu merupakan udang laut. Menurutnya fenomena itu bagian dari siklus hidup dan pola migrasi udang.

"Udang itu tiap tahun (musimnya), cuman dia pindah-pindah, kadang dia dua kali musimnya. Udang laut itu," ungkap Alfi kepada detikcom, Jumat (26/5).

Menurut Alfi, fenomena itu terjadi karena booming-nya udang di lokasi tersebut. Di sisi lain kondisi lingkungan sudah tidak mendukung sehingga mencari tempat yang baru.

"Ada kemungkinan yang pertama itu booming-nya udang ya, saking banyaknya udang dan tidak tersedianya lingkungan yang cocok," ujarnya.

Kondisi itu memaksa udang berpindah mencari tempat yang nyaman. Mereka naik ke daratan mencari habitat baru.

"Kalau cocok di daerah A mereka akan ke situ jadi booming-nya di situ. Sama dengan torang (kita) tidak senang dengan suasana yang tidak baik. Kita cari tempat yang nyaman," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/urw)

Hide Ads