Terkuak Percakapan Basman-Ibunya Sebelum Tewas di SMP Athirah Makassar

Kota Makassar

Terkuak Percakapan Basman-Ibunya Sebelum Tewas di SMP Athirah Makassar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 27 Mei 2023 07:30 WIB
Jenazah siswa tewas di Sekolah Islam Athirah Makassar dibawa ke rumah duka. Ihksan/detikSulsel
Foto: Jenazah siswa tewas di Sekolah Islam Athirah Makassar dibawa ke rumah duka. Ihksan/detikSulsel
Makassar -

Siswa SMP Athirah Makassar Basman Nafa Yaskura (15) sempat ditelepon oleh ibunya saat ketahuan bolos sekolah pada hari kematiannya. Polisi pun mengungkap percakapan terakhir antara ibu dan anak tersebut.

Basman awalnya pamit ke sekolahnya di Sekolah Islam Athirah, Jalan Kajaolalido, Ujung Pandang, Makassar, Rabu (24/5). Namun rupanya Basman tidak benar-benar pergi ke sekolah.

"Anak itu WA (kirim pesan WhatsApp) sama gurunya pamit tidak masuk karena tidak enak badan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel saat ditemui di ruangannya, Kamis (25/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sang guru yang menerima pesan Basman kemudian melaporkan hal tersebut kepada ibu Basman. Sang ibu kemudian mendapati GPS ponsel korban sedang berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Orang tuanya melakukan pengecekan kepada anaknya dia sudah berangkat sekolah tapi diketahui keberadaannya ada di Gowa," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Percakapan Basman dan Ibunya

AKBP Ridwan mengatakan sang ibu lantas menelepon putranya yang sedang bolos sekolah itu dan meminta korban untuk kembali ke sekolah. Namun Ridwan mengaku tidak tahu apakah korban sempat dimarahi karena bolos atau tidak.

"Kita belum interogasi ibunya (apakah korban dimarahi atau tidak), cuma hasil (dari percakapan) ke situ dia langsung ke sekolah," kata AKBP Ridwan, Jumat (26/5).

Lebih lanjut Ridwan mengatakan bahwa korban juga mendapat tugas dari ibunya untuk mengirimkan bukti bahwa korban sudah berada di sekolah. Korban tepatnya diminta mengirimkan foto.

"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujarnya.

Korban Langsung ke Lantai 8 Saat Tiba di Sekolah

AKBP Ridwan mengatakan korban tiba di sekolahnya sekitar pukul 09.23 Wita. Dia kemudian langsung menuju lantai 8 alias melewati ruangan kelasnya di lantai 5.

Korban disebut sempat menuju musala yang berada di lantai 8. Menurut Ridwan, korban sempat melakukan ibadah salat.

"Posisinya sempat salat juga dia, informasinya dia sempat salat kalau enggak salah itu dan dia taruh tasnya itu di kamar mandi maka ditemukan tasnya di kamar mandi," kata Ridwan.

Ridwan mengatakan hal tersebut sekaligus menjadi jawaban mengapa tas korban ditemukan di kamar mandi, sedangkan sepatunya ada di depan musala.

"Iya, karena kan di lantai 8 itu kantin dan masjid jadi mau masuk musala kan buka sepatu," kata Ridwan.

Setelah salat itulah korban diduga langsung menuju ke sebuah balkon di lantai 8 hingga diduga sengaja melompat. Menurut Ridwan, peristiwa korban tiba di sekolah hingga ditemukan tewas di lapangan voli sekolah memakan waktu sekitar 20 menit.

"Mungkin sekitar 20 menit rentang dari kejadian (dari korban mulai ke lantai 8, salat di musala lantai 8 hingga terjatuh dan tewas di lapangan voli)," ujarnya.

Simak di halaman berikutnya: Sosok Basman Nafa Yaskura di mata keluarga...

Basman Nafa Yaskura merupakan putra dari pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Benny Yusuf Nurdin. Korban merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

"Beliau 3 bersaudara, dia paling bungsu, kakak tertuanya perempuan, kakak kedua laki-laki," ujar paman korban Andy Setiadi kepada wartawan di RS Bhayangkara, Rabu (24/5).

Menurut Andy, Basman ialah sosok yang pendiam dan sabar. Korban juga dikenal ramah.

"Ini anak sabar, tidak pernah bicara, kalau datang ketemu sama om-nya salim senyum itu saja. Pendiam anaknya, jadi dia itu kalau bicara sama om-nya bercanda senyum main game. Jadi saya sebagai om terpukul ada masalah seperti ini karena kenapa ini anak tidak pernah kita dengar bertengkar," ujar Andy.

Kendati demikian, Andy tidak tahu pasti mengenai kondisi Basman dan teman-temannya di sekolah, termasuk apakah Basman pernah punya masalah atau tidak. Dia juga mengenang sosok Basman yang biasanya pulang ke kampung halaman ayahnya di Bantaeng saat akhir pekan.

"Kalau selama ini sama keluarga saya kira aman-aman, karena kita selalu ngumpul silaturahmi baru-baru kita buka puasa bersama semua, kemarin juga dia ke Bantaeng hari Minggu (21/5) sama bapaknya sama neneknya semua," tuturnya.

"Jadi setiap weekend dia itu sama keluarga ke Bantaeng, karena ada juga rumahnya sendiri di Bantaeng," tambahnya.

Andy mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kematian korban. Hanya saja, dia menyayangkan insiden korban meninggal dalam kondisi jatuh dari lantai 8.

"Mungkin Takdir tuhan seperti itu (Basman meninggal) tapi kita sebagai keluarga merasa sedih sekali, kenapa almarhum itu bisa meninggalnya seperti itu," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads