8 Fakta Siswa SMP Anak Pejabat Kemenhub Tewas di Sekolah Athirah Makassar

Kota Makassar

8 Fakta Siswa SMP Anak Pejabat Kemenhub Tewas di Sekolah Athirah Makassar

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Kamis, 25 Mei 2023 08:00 WIB
Makassar -

Siswa SMP Sekolah Islam Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15) tewas usai terjatuh dari lantai 8 sekolahnya. Polisi menduga korban sengaja melompat dari lantai 8 gedung sekolah tersebut.

Jasad korban ditemukan tepat pada lapangan voli sekolah korban di Jalan Kajaolalido, Makassar, Rabu (24/5) sekitar pukul 09.30 Wita pagi. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh office boy sekolah.

Dirangkum detikSulsel, Kamis (25/5/2023), berikut 8 fakta tewasnya siswa di SMP Athirah Makassar:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Anak Pejabat Kemenhub

Korban diketahui anak dari pejabat Kementerian Perhubungan Benny Yusuf Nurdin. Hal tersebut diungkapkan oleh sepupu korban yang bernama Novi.

Dia sempat menyebut ayah korban langsung menuju Makassar setelah mengetahui putranya tewas. Informasi yang diterima detikSulsel, Benny baru saja dilantik sebagai Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Provinsi Banten.

ADVERTISEMENT

"(Benny Yusuf Nurdin) masih perjalanan," ujar Novi kepada detikSulsel, Rabu (24/5/2023).

2. Pejabat Kemenhub Benny Histeris

Pejabat Kemenhub Benny langsung menangis histeris terkait kematian putranya. Tangis Benny pecah begitu ia tiba di RS Bhayangkara, Makassar.

Pantauan detikSulsel di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5) sekitar pukul 17.00 Wita, Benny tiba dengan menggunakan mobil Dinas Perhubungan. Dia tak kuasa menahan tangis begitu membuka pintu mobil yang ditumpanginya.

Benny yang histeris lantas disambut pelukan oleh sejumlah keluarganya yang sejak awal menunggunya di RS Bhayangkara, Makassar. Tampak sejumlah keluarga silih berganti menenangkan Benny.

Benny bersama istrinya kemudian diberikan kursi untuk duduk di depan kamar jenazah Dokpol Polda Sulsel. Namun keduanya tetap tak dapat menahan tangisnya sehingga sejumlah keluarga yang lain juga ikut menangis.

3. Jenazah Dibawa ke Rumah Duka

Jenazah Basman dibawa ke rumah duka di kawasan Hertasning, Makassar, begitu ayahnya tiba di RS Bhayangkara. Jenazah tepatnya dibawa ke rumah duka sekitar pukul 17.30 Wita

Tampak jenazah Basman Nafa Yaskura dinaikkan ke atas mobil ambulans. Jenazah dibawa ke Perumahan Taman Gosen Hertasning Makassar.

Terlihat tenaga kesehatan bersama dengan keluarga korban mengangkat jenazah korban ke dalam ambulans dari dalam ruangan. Tampak juga ayah korban Benny Yusuf Nurdin bersama istri dan anaknya yang lain ikut di dalam ambulans menemani jenazah korban.

Kemudian tampak juga beberapa keluarga yang lain dengan menaiki kendaraannya masing-masing mengikuti ambulans. Ambulans pun bergegas menuju rumah korban sekitar pukul 17.35 Wita.

Simak fakta selanjutnya di halaman berikutnya...

4. Keluarga Ungkap Beragam Hal Janggal

Paman korban, Andy Setiadi mengungkap beragam kejanggalan terkait kematian korban. Menurutnya, kejanggalan itu berawal saat pihak keluarga menerima informasi korban terlambat ke sekolah.

Ayah korban lalu melacak posisi putranya. Selanjutnya korban diketahui sedang berada di daerah Taeng.

"Jadi katanya itu dia terlambat pergi ke sekolah terus bapaknya lihat titik GPS anaknya ada di Taeng. Ditelepon mamanya suruh ke sana cek, perjalanan mau ke Taeng mamanya dapat kabar kalau anaknya meninggal," kata Andy kepada wartawan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5).

Setibanya di sekolah, keluarga mengaku menerima 3 informasi berbeda terkait korban. Dia mengatakan korban awalnya disebut terlambat masuk sekolah dan belakangan korban disebut tidak masuk sekolah.

Tapi tak lama kemudian pihak Andy kembali menerima informasi korban masuk sekolah dan sudah ada di lift. Hingga akhirnya korban dikabarkan meninggal dunia.

"Kita juga dari pihak keluarga bingung, 3 info dapat dari gurunya tadi sebelum saya ambil HP-nya dia itu terlambat masuk sekolah, laporannya ke guru dia tidak masuk ke sekolah. Terus dikomunikasikan sama orang tuanya, ibunya bilang ada masuk. Ibunya terakhir kali komunikasi sudah ada di lift sekolah," kata Andy.

"Yang jadi bingung itu kenapa titik GPS-nya ada di daerah Taeng, tapi dia ke sekolah cuma dia terlambat jadi tidak masuk di kelas sampai gurunya menyampaikan seperti itu. Terus tidak lama gurunya dapat informasi almarhum ini sudah tergeletak di lapangan," katanya.

Selain itu, Andy juga menyinggung korban seharusnya mengalami luka fatal pada bagian kepala akibat terjatuh dari gedung sekolah. Dia bingung karena korban justru menderita luka pada kaki dan tangan.

"Yang kita bingung biasa kan kalau logikanya orang jatuh pasti kepalanya ada pendarahan apa, tapi ini kakinya yang hancur, telapak, tangan patah, terus tulang ekor juga patah, bagian belakang memar biru-biru," lanjut Andy.

Tak hanya itu, Andy juga menyinggung kondisi kuku ibu jari korban yang seperti mau tercabut. Dia mengaku sempat memotong kuku ibu jari korban.

"Hasil yang saya foto biru-biru kuku ibu jari kayak mau tercabut," kata Andy.

5. Barang Pribadi Korban Ada di Musala-Toilet

Andy juga mengungkap informasi bahwa barang-barang korban ditemukan di tempat terpisah. Tas korban berada di kamar mandi sedangkan sepatu korban ditemukan di musala.

"Terakhir informasi saya dengar sepatu ada di musala, tasnya ada di kamar mandi," kata Andy.

Andy mengaku kondisi barang-barang korban yang ditemukan tempat terpisah menjadi perhatian pihaknya. Namun dia juga menyebut kini barang-barang yang terpisah itu sudah diamankan pihak kepolisian setempat.

"Jadi semua itu terpisah tapi tas sama sepatu sudah ada di Polsek," ungkap Andy.

6. Sosok Basman Nafa Yaskura

Basman merupakan putru bungsu dari 3 bersaudara. Sosoknya dikenal sabar dan pendiam hingga memiliki pribadi yang ramah terhadap keluarga.

"Ini anak sabar, tidak pernah bicara, kalau datang ketemu sama om-nya salim senyum itu saja. Pendiam anaknya, jadi dia itu kalau bicara sama om-nya bercanda senyum main game. Jadi saya sebagai om terpukul ada masalah seperti ini karena kenapa ini anak tidak pernah kita dengar bertengkar," ungkap Andy Setiadi.

Basman juga dinilai tidak pernah punya masalah dengan keluarganya. Dia mengatakan Basman selalu pergi ke kampung ayahnya setiap akhir pekan.

"Jadi setiap weekend dia itu sama keluarga ke Bantaeng, karena ada juga rumahnya sendiri di Bantaeng," tambahnya.

Pihak keluarga ikhlas dengan kepergian korban. Namun dia menyayangkan insiden korban meninggal dalam kondisi jatuh dari lantai 8.

"Mungkin takdir tuhan seperti itu (Basman meninggal) tapi kita sebagai keluarga merasa sedih sekali, kenapa almarhum itu bisa meninggalnya seperti itu," imbuhnya.

Simak fakta selanjutnya di halaman berikutnya...

7. CCTV Ungkap Korban Naik ke Lantai 8

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan dari rekaman CCTV diketahui korban mulai naik ke lantai 8 sekolah melalui lift. Selanjutnya korban naik dari lantai 8 ke atas atap menggunakan tangga.

"Kemudian juga dari CCTV yang ada di sekolah Athirah ada persesuaian bahwa korban tersebut pada jam 9.30 Wita naik melalui lift kemudian ke lantai 8," kata Ngajib.

"Kemudian setelah sampai lantai 8 yang bersangkutan itu naik ke atap jadi dari lantai 8 ada atap lagi dia naik menggunakan tangga diduga dari situ lah yang bersangkutan korban itu jatuh ke lantai paling bawah," katanya.

Ngajib mengatakan pihaknya sudah mengamankan rekaman CCTV terkait kematian korban tersebut. Selain itu, polisi juga mengamankan tangga.

"(Untuk alat bukti yang disita) keterangan saksi, rekaman CCTV, dan alat bukti yang lain ada tangga yang digunakan naik dari lantai 8 ke atap," ujar dia.

8. Polisi Duga Sengaja Lompat dari Lantai 8

Berdasarkan sejumlah petunjuk dalam penyelidikan, polisi mengungkap dugaan korban sengaja melompat dari lantai 8 tersebut. Dengan kata lain, korban diduga melakukan aksi bunuh diri.

"Patut kita duga dia bunuh diri karena sampai hasil pemeriksaan hasil olah TKP tidak didapatkan adanya kecurigaan hal-hal yang lain, tapi sampai saat ini proses pembuktian menyatakan ada persesuaian bahwa korban ini memang naik sendiri, dan terjatuh dari atas lantai 8," kata Ngajib.

Dia juga mengatakan bahwa luka-luka yang diderita pada mayat korban diakibatkan karena dia terjatuh. Ngajib memastikan tak ada penyebab lain.

"Kalau dari Dokpol sendiri dari beberapa pemeriksaan akibat dari jatuh itu mengakibatkan ada beberapa yang luka, luka itu memang luka karena jatuh, luka karena benturan, bukan karena benda tumpul yang lain," katanya.

Kendati demikian, Ngajib mengaku pihaknya belum dapat mengungkap motif di balik aksi nekat korban. Dia mengatakan pihaknya masih mendalaminya lebih lanjut.

"Untuk masalah motifnya ini masih kita dalami, karena tentunya kita sementara mengaitkan antara keterangan saksi 1 dengan saksi yang lainnya, kemudian juga dengan alat bukti yang lain. Untuk motif masih kita dalami," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads