Penelitian Ungkap Otak Lebih Suka Suara Positif Manusia, Terutama Sisi Kiri

Penelitian Ungkap Otak Lebih Suka Suara Positif Manusia, Terutama Sisi Kiri

Tim detikEdu - detikSulsel
Jumat, 26 Mei 2023 20:30 WIB
Ilustrasi sakit telinga
Ilustrasi. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dari indera pendengaran dan suara-suara sekitar. Ternyata, otak memiliki makna dan kualitas tersendiri dalam menangkap segala konotasi suara yang didengar oleh telinga.

Dilansir dari detikEdu, studi yang dilakukan oleh seorang peneliti di Swiss menemukan bahwa otak manusia lebih menyukai suara positif. Terutama suara yang didengarkan melalui sisi kiri.

Faktor yang Pengaruhi Emosi

Berdasarkan laporan dari laman IFL Science, penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi penilaian emosional suara yang didengar adalah asal dari suara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika suara tersebut berasal dari benda yang mendekat, maka suara dianggap tidak menyenangkan atau negatif, lebih intens, dan memicu rasa tegang dibandingkan suara yang menjauh.

Hal ini berlaku jika suara yang mendekat berasal dari belakang. Sebab evolusi nenek moyang menganggap bahwa suara yang mendekat dari belakang adalah ancaman.

ADVERTISEMENT

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa arah pendengaran seseorang bisa mempengaruhi kemampuannya dalam mengidentifikasi nada emosional dalam ucapan manusia.

Di sisi lain, sebuah penelitian yang dilakukan tahun 1985, membuktikan bahwa telinga manusia memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi terhadap nilai emosional.

Telinga Sisi Kiri Lebih Sensitif Dengar Suara Positif

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa telinga sebelah kiri memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi terhadap suara positif. Suara ini berupa hal-hal yang bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia.

Tim ahli saraf dari Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne (EPFL), Rumah Sakit Universitas Lausanne, dan Universitas Lausanne, mengungkapkan bahwa aktivitas saraf di area auditori otak akan menjadi lebih kuat jika telinga sebelah kiri menangkap suara positif yang dibuat oleh manusia.

"Di sini kami menunjukkan bahwa vokalisasi manusia yang memicu pengalaman emosional positif, menghasilkan aktivitas yang kuat di korteks auditori otak saat mereka berasal dari sisi kiri pendengar. Hal ini tidak terjadi ketika vokalisasi positif berasal dari depan atau kanan," jelas seorang peneliti staf di EPFL, Dr. Sandra da Costa.

"Kami juga menunjukkan bahwa vokalisasi dengan nilai emosional netral atau negatif, misalnya vokal tak berarti atau teriakan ketakutan, dan suara selain vokalisasi manusia tidak memiliki hubungan dengan sisi kiri ini," lanjutnya.

Penelitian ini melibatkan 13 partisipan yang mendengarkan berbagai suara dari segala arah. Partisipan yang dipilih merupakan kelompok campuran pria dan wanita yang berusia pertengahan dua puluhan, dan tidak pernah mengikuti pelatihan musik sebelumnya.

Penilaian ini dilakukan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI). Para partisipan diarahkan untuk mendengar vokalisasi manusia positif seperti suara erotis, vokalisasi netral dan negatif, seperti vokal tak berarti dan teriakan ketakutan.

Selain itu, para partisipan juga mendengarkan suara non-vokal positif, netral, dan negatif, seperti tepuk tangan, angin, dan bom berdetak.




(afs/asm)

Hide Ads