Mitos Otak Kanan dan Kiri, Benarkah Salah Satu Sisi Bisa Lebih Dominan?

Mitos Otak Kanan dan Kiri, Benarkah Salah Satu Sisi Bisa Lebih Dominan?

Hanan Jamil - detikJateng
Senin, 16 Sep 2024 10:29 WIB
Ilustrasi otak atau pikiran manusia
Ilustrasi mitos otak kanan dan kiri. (Foto: Pixabay/Loaivat)
Solo -

Otak terbagi menjadi dua sisi, otak kanan dan kiri, sesuai dengan fungsinya yang berbeda. Namun apakah salah satu sisi tersebut lebih dominan dalam bekerja jika disesuaikan dengan kepribadian seseorang?

Otak merupakan organ yang memberikan informasi kepada setiap organ lain pada tubuh. Mengutip laman Cleveland Clinic, otak menerima dan menafsirkan semua informasi sensorik seperti pemandangan, bau, rasa, dan suara.

Ternyata ada perbedaan fungsi dari sisi otak kanan dan kiri. Namun, apakah perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya dominasi salah satu sisi otak?

Mitos Otak Kanan Vs Kiri

Mengutip situs Healthline, ada sebuah mitos yang mengemukakan bahwa di dunia ini ada orang yang cenderung menggunakan otak kanan atau otak kiri. Mitos ini didasarkan pada sebuah dugaan bahwa fungsi motorik, kognitif, dan perilaku seseorang berasal dari salah satu sisi otak yang paling dominan.

Mitos tentang dominasi salah satu sisi otak berkembang atas dasar temuan penelitian psikobiolog yang dilakukan oleh Roger W. Berry pada 1960-an yang juga menjadi pemenang Nobel Prize. Temuan tersebut menunjukkan adanya perbedaan fungsi antara kedua belahan otak manusia.

Menurut penelitian tersebut, otak kiri dan otak kanan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

Otak Kiri

  • Otak kiri memiliki beberapa fungsi meliputi pemikiran yang didasarkan pada logika, pengurutan, linier, matematik, fakta, dan kata-kata.

Otak Kanan

  • Otak kanan memiliki beberapa fungsi meliputi pemikiran atas dasar imajinasi, holistik, intuisi, seni, ritme, isyarat nonverbal, visualisasi perasaan, dan melamun.

Berdasarkan hasil temuan, otak kiri dapat dikatakan lebih analitis, verbal, dan teratur dibandingkan otak kanan. Sebaliknya, otak kanan lebih kreatif, intuitif, dan visual dibandingkan otak kiri.

Atas dasar kesimpulan tersebut, orang yang cenderung berpikir secara analitis dan metodis, menurut teori tersebut, merupakan orang berotak kiri. Di sisi lain, orang yang cenderung berpikir secara kreatif dan artistik, menurut teori, merupakan orang berotak kanan.

Fakta Otak Kiri Vs Otak Kanan

Merujuk laman resmi Harvard Health Publishing Harvard Medical School, teori tentang adanya dominasi di antara sisi otak manusia keliru.

Sebuah penelitian pada tahun 2013 yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Utah menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat aktivitas antar kedua sisi otak setelah dilakukan pemindaian otak. Aktivitas antar kedua sisi otak terlihat serupa, apapun kepribadian seseorang

Para peneliti mengamati pemindaian otak kepada 1000 anak muda yang berusia antara 7 sampai 29 tahun. Mereka membagi otak ke dalam 7000 wilayah untuk mengetahui apakah salah satu sisi otak lebih aktif atau terhubung dibandingkan sisi lainnya.

Berdasarkan pemindaian terhadap ribuan otak anak-anak tersebut, tidak ditemukan bukti adanya dominasi. Meskipun kedua sisi memiliki fungsi yang berbeda, keduanya saling bekerja sama dan melengkapi. Tidak ada sisi otak yang bekerja sendiri dalam satu waktu.

Para peneliti menyimpulkan bahwa anggapan seseorang lebih berotak kiri atau kanan hanya merupakan sebuah kiasan, bukan deskripsi anatomi yang akurat.

Ciri-ciri kepribadian umum, preferensi individu dan gaya belajar tidak menunjukkan bahwa seseorang berotak kiri atau kanan. Justru hal tersebut merupakan kombinasi antarkedua sisi otak.

Demikian penjelasan mengenai mitos otak kanan dan kiri beserta faktanya. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Hanan Jamil, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads