Niat puasa Ayyamul Bidh perlu diketahui oleh setiap umat muslim yang hendak mengerjakan amalan tersebut. Membaca niat puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu perkara yang dianjurkan.
Dilansir dari NU Online, puasa Ayyamul Bidh merupakan amalan sunnah yang dilaksanakan setiap pertengahan bulan penanggalan kalender Hijriah, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15. Adapun hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh yaitu sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Niat puasa Ayyamul Bidh sama halnya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, puasa arafah, dan semisalnya yang dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak 'Saya niat puasa'. Namun, lebih dianjurkan jika niat disebutkan secara khusus sebagaimana berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2023
Berdasarkan ketetapan Kementerian Agama (Kemenag) dalam sidang isbat penetapan 1 Syawal 1444 H, awal bulan Syawal jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh pada bulan Syawal 1444 kalender Hijriyah jatuh pada tanggal 4-6 Mei 2023 dalam penanggalan Masehi.
Berikut ini rincian waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh Mei 2023 dalam penanggalan Hijriyah dan Masehi berdasarkan hasil sidang isbat:
- 13 Syawal 1444 H: Kamis, 4 Mei 2023
- 14 Syawal 1444 H: Jumat, 5 Mei 2023
- 15 Syawal 1444 H: Sabtu, 6 Mei 2023
Sementara itu, berdasarkan maklumat yang dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H bertepatan pada Jumat, 21 April 2023. Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh pada bulan Syawal 1444 kalender Hijriah bertepatan dengan tanggal 3-5 Mei 2023 dalam penanggalan Masehi.
Baca juga: Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Dalilnya |
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Bagi umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, akan mendapatkan keutamaan yang luar biasa. Keutamaan ini perlu diketahui agar dapat menjadi dorongan untuk melaksanakan amalan sunnah tersebut.
Adapun keutamaan puasa Ayyamul Bidh yaitu puasa tiga hari tiap bulan itu sama seperti melaksanakan ibadah puasa sepanjang tahun.
Hal demikian merupakan pendapat Imam as-Subki dan ulama lainnya yang mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan at-Tirmidzi berikut ini:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا
[الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II,h.109-110).
(urw/edr)