Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Dalilnya

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh dan Dalilnya

Nur Ainun - detikSulsel
Jumat, 03 Feb 2023 15:51 WIB
Lantern that have moon symbol on top and small plate of dates fruit with dusk sky and city bokeh light background for the Muslim feast of the holy month of Ramadan Kareem.
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh (Foto: Getty Images/iStockphoto/Baramyou0708)
Makassar -

Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu amalan sunah yang dapat dilakukan oleh umat muslim setiap pertengahan bulan pada kalender Hijriah. Ayyamul Bidh secara bahasa artinya hari-hari yang cerah, karena hari pada malam sebelumnya cerah tersinari oleh bulan.

Melansir dari laman Nu Online, puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang luar biasa. Keutamaan ini perlu diketahui agar dapat menjadi dorongan untuk melaksanakan amalan sunah tersebut.

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari tiap bulan itu sama seperti melaksanakan ibadah puasa sepanjang tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian pendapat Imam as-Subki dan ulama lainnya. Pendapat tersebut mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan at-Tirmidzi, yakni sebagai berikut:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا
[الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)

ADVERTISEMENT

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'." (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan." Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra). (Abu Bakar Ibnus Sayyid Muhamamd Syatha ad-Dimyathi, I'ânatut Thâlibîn, [Beirut, Dârul Fikr], juz II, halaman 269; dan Ibnul Mulaqqin, Tuhfatul Muhtâj ilâ Adillatil Manhâj, [Makkah, Dâru Harrâ': 1406 H], juz II, h. 109-110).

Dalil-dalil Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dapat dilaksanakan setiap pertengahan bulan, yaitu setiap tanggal 13,14, dan 15 penanggalan Hijriah.

Diriwayatkan Abu Daud juga dijelaskan sebagai berikut:


وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود)

Artinya: Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: 'Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15'. (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, h. 81).

Adapun, hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh yaitu sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh ini didasarkan pada hadis berikut ini:

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيْضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. (رواه النسائي بإسنادٍ حسن)


Artinya, "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah baik di rumah maupun dalam bepergian'." (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan).

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh Februari 2023

Setelah mengetahui keutamaan dan dalil-dalil mengenai puasa Ayyamul Bidh, maka perlu diketahui pula etika dan ketentuan yang telah ditetapkan. Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh sesuai ketentuan perlu dilakukan agar puasa tidak sia-sia.

Berikut ketentuan pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh:

1. Niat

Bagi muslim yang hendak melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, maka diharuskan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Ayyamul Bidh bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya dengan lisan.

Niat puasa Ayyamul Bidh bisa dibaca pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak.

Adapun bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari dari NU Online, yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta'aalaa.

Artinya, "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."

2. Makan Sahur

Makan sahur menjelang puasa merupakah hal yang sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, hendaknya mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Adapun beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.

4. Menjaga Diri

Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, umat muslim juga hendaknya hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa saat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh.

5. Menyegerakan Berbuka

Saat tiba waktu berbuka puasa, hendaknya umat muslim yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh menyegerakan berbuka dan tidak menunda-nundanya.




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads