NasDem Makassar Sentil Eks Kader Arfah Yusuf Belum Move On saat Gabung PPP

NasDem Makassar Sentil Eks Kader Arfah Yusuf Belum Move On saat Gabung PPP

Agus Umar Dani - detikSulsel
Selasa, 02 Mei 2023 09:25 WIB
Arfah Yusuf gabung PPP ditandai dengan pemasangan jas partai.
Foto: Arfah Yusuf gabung PPP ditandai dengan pemasangan jas partai. (Agus Umar/detikSulsel)
Makassar -

DPD NasDem Makassar menyindir Arfah Yusuf belum bisa move on dari NasDem lantaran mengklaim dirinya masih menjabat bendahara partai saat gabung PPP. Arfah disebut sudah lama dicoret dari struktur kepengurusan partai berlambang mercy tersebut.

"Jadi mungkin yang pertama beliau kurang update, atau kah terlalu tinggi rasa memilikinya di NasDem toh, belum bisa move on, barangkali berharap masih ada namanya di NasDem," kata Sekretaris DPD NasDem Makassar Ari Ashari Ilham kepada detikSulsel, Senin (1/5/2023).

Ari menjelaskan, Arfah sudah tidak aktif sejak Pemilu 2019 lalu. Saat itu Arfah sebagai calon legislatif (caleg) dari partai NasDem tapi kalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau itu kan gabung NasDem dan sempat nyaleg di (Pemilu) 2019 yah. Setelah pencalegan, dia tidak terpilih, itu kan sudah tidak lagi aktif di NasDem, pascapemilu," paparnya.

Status Arfah yang tak lagi aktif di NasDem Makassar ditandai dengan terbitnya fungsionaris partai oleh DPP NasDem pada tahun 2020. SK itu diterbitkan pada tahun 2020 dengan nomor: 394-Kpts/DPP-NasDem/VII/2020.

ADVERTISEMENT

Dalam SK itu, Bendahara NasDem Makassar diisi oleh Ika Andrian Najib. Ari menegaskan berdasarkan SK itulah Arfah tidak lagi menjabat pengurus inti NasDem Makassar.

"Jangankan posisi Bendahara, posisi lainnya saja sudah tidak terakomodir namanya. Jadi sudah tidak ada namanya di SK kepengurusan Nasdem di tahun 2020," tegas Ari.

Anggota DPRD Makassar Fraksi NasDem ini lantas menyebut hengkangnya Arfah tidak berefek bagi partai. Ari sesumbar ada banyak kader yang bisa menggantikannya.

"Kita ini bukan ji partai yang kekurangan kader yah, sehingga kalau ada yang keluar masuk, yah kami tidak ada masalah," ungkapnya.

Ari mengatakan NasDem punya elektabilitas yang kuat. Dia sesumbar NasDem beberapa kali memenangkan pemilu.

"Kami kan memang di pileg kemarin, kami juga menang di Pilwali, sehingga kami meyakini bahwa kekuatan NasDem itu adalah kekuatan yang terstruktur, sehingga kalau kehilangan satu tidak ada ji masalah lah," imbuh Ari.

Klaim Arfah saat Gabung PPP

Diketahui Arfah resmi bergabung PPP ditandai pemasangan jas partai oleh Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir di Hotel Claro Makassar pada Minggu (30/4) malam. Arfah mengklaim masih berstatus bendahara NasDem Makassar saat beralih partai.

"Status saya masih sebagai garda pemuda NasDem, dan setahu saya masih berstatus Bendahara Partai NasDem Kota Makassar," beber Arfah kepada wartawan, Minggu (30/4).

Arfah juga mengklaim kabar dirinya hijrah ke PPP sudah diketahui Ketua DPD NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi. Dia memastikan keluar dari NasDem sesuai prosedur partai.

"Saya keluar, saya pamit, saya izin seperti itu dan Insya Allah saya berterima kasih kepada Partai NasDem karena saya belajar politik di situ," paparnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Alasan Arfah Hijrah ke PPP

Arfah mengungkapkan keputusannya memilih PPP lantaran partai ka'bah itu memiliki elektabilitas tinggi. Dia juga mengaku selama ini dirinya dirangkul oleh kader PPP.

"Karena PPP bukan partai baru, sudah partai besar, dan teman-teman di PPP juga merangkul saya. Saya sangat bersyukur karena disambut langsung sama pak ketua DPW," imbuhnya.

Arfah berharap keberadaannya bisa membesarkan nama PPP. Dia lantas mengenang saat pernah bergabung dengan PPP pada Pemilu 2014.

"Saya sempat menjadi ketua tim pemenangan pada tahun 2014 pada saat kakanda saya di Makassar itu maju. Terus terang saya tidak merasa baru di PPP, makanya saya memilih kembali ke PPP," jelas Arfah.

Target Tinggi PPP di Pileg 2024

Ketua DPW Sulsel Imam Fauzan Amir Uskara lantas mematok target tinggi pada Pileg 2024. Imam yakin bergabungnya Arfah bisa menaikkan suara partai, khususnya di Dapil III Makassar.

"Dan bergabungnya kakakku (Arfah Yusuf) yang satu ini, tentu akan menjadi angin segar, terkhususnya Dapil III di Kota Makassar," kata Imam pada Minggu (4/3).

Imam menegaskan PPP mengincar kursi ketua DPRD Makassar pada Pemilu 2024 mendatang. Posisi yang saat ini dipegang NasDem Makassar.

"Itu yang akan kami buktikan bahwa PPP akan mendapat kursi pimpinan DPRD, entah itu berapa kursi, intinya kita akan dapat kursi untuk pimpinan DPRD di tahun 2024 kota Makassar," tegasnya.

Namun Imam belum menyebut posisi jabatan untuk Arfah usai bergabung PPP. Menurutnya, Arfah telah siap menerima apapun keputusan partai untuk dirinya.

"Nanti kita lihat, Insya Allah saat ini kita sudah terima beliau itu menunjukkan apapun yang akan diterima itu beliau siap," pungkasnya.


Hide Ads