DPD NasDem Makassar menyindir Arfah Yusuf belum bisa move on dari NasDem lantaran mengklaim dirinya masih menjabat bendahara partai saat gabung PPP. Arfah disebut sudah lama dicoret dari struktur kepengurusan partai berlambang mercy tersebut.
"Jadi mungkin yang pertama beliau kurang update, atau kah terlalu tinggi rasa memilikinya di NasDem toh, belum bisa move on, barangkali berharap masih ada namanya di NasDem," kata Sekretaris DPD NasDem Makassar Ari Ashari Ilham kepada detikSulsel, Senin (1/5/2023).
Ari menjelaskan, Arfah sudah tidak aktif sejak Pemilu 2019 lalu. Saat itu Arfah sebagai calon legislatif (caleg) dari partai NasDem tapi kalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau itu kan gabung NasDem dan sempat nyaleg di (Pemilu) 2019 yah. Setelah pencalegan, dia tidak terpilih, itu kan sudah tidak lagi aktif di NasDem, pascapemilu," paparnya.
Status Arfah yang tak lagi aktif di NasDem Makassar ditandai dengan terbitnya fungsionaris partai oleh DPP NasDem pada tahun 2020. SK itu diterbitkan pada tahun 2020 dengan nomor: 394-Kpts/DPP-NasDem/VII/2020.
Dalam SK itu, Bendahara NasDem Makassar diisi oleh Ika Andrian Najib. Ari menegaskan berdasarkan SK itulah Arfah tidak lagi menjabat pengurus inti NasDem Makassar.
"Jangankan posisi Bendahara, posisi lainnya saja sudah tidak terakomodir namanya. Jadi sudah tidak ada namanya di SK kepengurusan Nasdem di tahun 2020," tegas Ari.
Anggota DPRD Makassar Fraksi NasDem ini lantas menyebut hengkangnya Arfah tidak berefek bagi partai. Ari sesumbar ada banyak kader yang bisa menggantikannya.
"Kita ini bukan ji partai yang kekurangan kader yah, sehingga kalau ada yang keluar masuk, yah kami tidak ada masalah," ungkapnya.
Ari mengatakan NasDem punya elektabilitas yang kuat. Dia sesumbar NasDem beberapa kali memenangkan pemilu.
"Kami kan memang di pileg kemarin, kami juga menang di Pilwali, sehingga kami meyakini bahwa kekuatan NasDem itu adalah kekuatan yang terstruktur, sehingga kalau kehilangan satu tidak ada ji masalah lah," imbuh Ari.
Klaim Arfah saat Gabung PPP
Diketahui Arfah resmi bergabung PPP ditandai pemasangan jas partai oleh Ketua DPW PPP Sulsel Imam Fauzan Amir di Hotel Claro Makassar pada Minggu (30/4) malam. Arfah mengklaim masih berstatus bendahara NasDem Makassar saat beralih partai.
"Status saya masih sebagai garda pemuda NasDem, dan setahu saya masih berstatus Bendahara Partai NasDem Kota Makassar," beber Arfah kepada wartawan, Minggu (30/4).
Arfah juga mengklaim kabar dirinya hijrah ke PPP sudah diketahui Ketua DPD NasDem Makassar Andi Rachmatika Dewi. Dia memastikan keluar dari NasDem sesuai prosedur partai.
"Saya keluar, saya pamit, saya izin seperti itu dan Insya Allah saya berterima kasih kepada Partai NasDem karena saya belajar politik di situ," paparnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.