Beragam Peninggalan Peradaban Kuno di Makam Beku Altai

Beragam Peninggalan Peradaban Kuno di Makam Beku Altai

Tim detikEdu - detikSulsel
Jumat, 28 Apr 2023 21:40 WIB
Rekonstruksi pemakaman Ice Maiden (kanan) budaya Pazyryk, Altai di Gorno-Altaysk Museum, Rusia.
Rekonstruksi pemakaman Ice Maiden (kanan) budaya Pazyryk, Altai di Gorno-Altaysk Museum, Rusia. Foto: Wikimedia Commons
Jakarta -

Peninggalan peradaban nomaden lebih dari 2.000 tahun lalu masih berdiri di Altai. Ada lebih dari 600 gundukan kuno yang disebut sebagai kuburuan batu yang diawetkan.

Melansir detikEdu, Altai adalah tempat lahirnya peradaban nomaden di Asia Tengah. Peradaban di situs warisan dunia UNESCO ini mencakup wilayah Rusia, Kazakhstan, Cina, dan Mongolia.

Altai juha dikenal sebagai rumah bagi peninggalan budaya Pazyryk. Dikutip dari laman UNESCO, salah satu peninggalannya yaitu berupa lebih dari 600 gundukan kuburan (kurgan) yang berada di samping kompleks petroglif, yaitu kawasan berisi gambar ukiran di batu-batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurgan dijuluki sebagai gundukan kuburan beku karena memiliki ibun abadi (permafrost), yaitu lapisan tanah beku bertahun-tahun akibat es menggenggam tanah, pasir, dan bebatuan di kawasan tersebut.

Kurgan di permukaan.Kurgan di permukaan. Foto: Wikimedia Commons

Ibun abadi tersebut membuat lapisan isolasi termal. Dengan begitu, tanah tidak memanas di musim panas, tetapi menjadi beku dengan cepat di musim dingin.

ADVERTISEMENT

Mumi Pemimpin

Gundukan kuburan menjadi tempat peristirahatan terakhir orang Altai, sebagaimana fungsi dasarnya. Ia terawetkan lengkap dengan tato di kulitnya.

Disebutkan pula bahwa semakin tinggi posisi seseorang di peradaban tersebut, makin banyak tatonya. Tubuh mumi yang ditemukan di gundukan pemakaman 'kerajaan' di Altai ditutupi dengan tato dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Dijelaskan tato Pazyryk juga menggambarkan hewan khas setempat di masanya, seperti kucing dataran tinggi, harimau, macan tutul salju, domba gunung, dan koulan.

Mumi pemimpin di Altai dan pasangannya terletak di ruang kuburan. Di luarnya, terdapat kuburan kuda dengan 1 set lengkap tali kekang sesuai jumlah kuda yang dikorbankan. Jumlah kuda per kuburan bervariasi, sekitar 7-14 ekor.

Gundukan kuburan Pazyryk paling banyak ditemukan di Pazyryk, Ukok, Bashadar, Tuekta, dan Katanda. Struktur umumnya sama: diameter gundukan batu 25-50 meter, ketinggian di atas tanah 2-4 meter, kedalaman lubang kuburan hingga 7 meter, dan total luas liang kubur 25-50 meter persegi.

Harpa hingga Logam Mulia

Karpet PazyrykKarpet Pazyryk Foto: Wikimedia Commons

Selain itu, ada benda-benda yang ditemukan di gundukan kuburan arkeologi Pazyryk yang juga terawetkan dalam kondisi sangat baik. Wujudnya mulai dari logam mulia, harpa, terompet, hingga tali kekang kuda, tenda lipat, kereta kayu, perlengkapan kuda, karpet, pakaian, sepatu, topi, barang-barang kayu, bulu, kulit, pelana mewah lengkap dengan selimut kain kempa, dan bahkan tekstil.

Di masa tersebut, UNESCO menggarisbawahi orang Asiria, Persia, Yunani, dan negara maju lainnya bahkan tidak menggunakan pelana seperti di Altai. Di samping itu, Altai juga menjadi tempat pertama kubah-rumah yurt kaum nomaden ditemukan dan kuda-kuda ras murni dijinakkan.

Kaum Pedagang

Kuburan kuno Altai juga mengawetkan hasil kerajinan tangan asal China, kerang dari pantai Samudra Hindia, karpet Asia, dan tekstil produksi lokal karena meliputi berbagai kawasan besar.

Sementara itu, orang Pazyryk di Altai diketahui lebih suka mengekspor barang bulu dan emas ke Cina, India, Persia, dan Sogdiana. Dari kawasan inilah lahir mitos griffin (singa berkepala elang) penjaga emas.




(asm/ata)

Hide Ads