Bata Kuno di Wurandungan Malang Ada di Prasasti Peninggalan Mpu Sindok

Bata Kuno di Wurandungan Malang Ada di Prasasti Peninggalan Mpu Sindok

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 10 Jun 2025 12:50 WIB
Temuan struktur bata kuno di tengah perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang
Penemuan struktur bata kuno di Malang/Foto: Muhammad Aminudin.detikJatim
Malang -

Struktur bata kuno ditemukan di area situs Wurandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sejarawan menyebut, jauh sebelumnya pernah ditemukan fraktur bata kuno di lokasi yang sama.

Arkeolog Dwi Cahyono menyampaikan, ia pernah mengunjungi lokasi temuan struktur bata kuno diduga peninggalan era Mpu Sindok 2 tahun lalu. Saat itu, warga menemukan adanya serpihan berupa batu bata, dan struktur bangunan di sisi selatan dari temuan struktur bata kuno yang saat ini.

"Lokasinya ini menarik karena diapit sungai, Sungai Metro di sisi selatan, dan sungai yang namanya menarik Sungai Braholo di sisi timurnya. Terus kita melihat ke arah barat boleh dibilang ini ada di lembah Gunung Kawi," ujar Dwi Cahyono kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika mengacu pada referensi sejarah pada Prasasti Wurandungan yang dikeluarkan oleh Mpu Sindok yang berangka tahun 948 Masehi, memang terdapat penyebutan permukiman di sisi timur kawasan lembah Gunung Kawi, di mana prasasti tersebut diterbitkan menjelang akhir dari kekuasaan Mpu Sindok sebagai penguasa Kerajaan Mataram Hindu periode timur, selama 20 tahun.

"Di prasastinya Sindok tahun 948 ini disebut sebagai satu sima swatantra tanah perdikan, konon namanya Wurandungan," beber Dwi Cahyono.

ADVERTISEMENT

Pada Prasasti Wurandungan disebutkan tanah sima perdikan di sebelah selatan pasar desa, yang berlokasi diapit sungai-sungai dan berada di lembah Gunung Kawi.

Jika pasar desa itu berada di sisi utara sebagaimana dijelaskan pada Prasasti Wurandungan. Maka, ada kawasan pemukiman kuno di sisi selatannya yang kemungkinan besar lokasinya berada di tempat di mana struktur bata kuno diduga candi yang ditemukan.

"Ini pemukiman, yang lama dan di dalamnya ini ada masyarakat yang punya religiusitas tinggi, jadi masyarakat sesuai dengan agama pada waktu itu kalau kita lihat sebagian besar jejak-jejaknya Hindu, yang belum tergambar itu," terangnya.

Penjelasan adanya peradaban peninggalan Mpu Sindok juga diperjelas dengan penemuan prasasti yang lebih muda, yakni Prasasti Ukirnegara.

Pada prasasti itu disebutkan adanya tanah perdikan bernama Wurandungan, sebagaimana menguatkan prasasti sebelumnya.

"Disebut sebagai sima, satu tanah perdikan, jadi konteksnya adalah desa kalau di Prasasti Sindok itu area ini konon namanya Wurandungan, terus jadi kata randung, dan sekarang Bendungan jadi nama dusun, termasuk penyebutan Landungsari sebagai nama desanya," pungkasnya.

Seperti diberitakan, struktur bata kuno dalam gundukan tanah yang digali sedalam kurang lebih satu meter dengan diameter lebar 2,5 meter ditemukan di tengah perkebunan jeruk Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Belum diketahui pasti struktur bata kuno itu dulunya merupakan pemukiman kuno atau bukan. Sementara di sekitar area penggalian juga ditemukan sejumlah batu bata berserakan dengan ukuran besar.

Bahkan dari bebatuan itu ada batu andesit dengan terdapat seperti tulisan yang diukir menyerupai huruf Jawa kuno. Beberapa temuan di antaranya gerabah hingga pecahan batu bata lain juga ditemukan warga sekitar di sekitar kawasan dengan radius 500 meter.

Lokasi temuan struktur bata kuno berada di lingkungan situs yang dinamai warga Balekambang atau situs Wurandungan.




(mua/hil)


Hide Ads