Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,0 mengguncang Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut). Gempa dengan kedalaman 17 kilometer itu dipicu aktivitas sesar Sorong-Sula Selatan menunjukkan pergerakan naik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Sorong-Sula Selatan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/4/2023).
Gempa M 5,0 sebelumnya terjadi di Kepulauan Sula, Malut pada Sabtu (22/4) pukul 17.15 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,04 derajat lintang selatan dan 125,84 derajat bujur timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daryono melanjutkan, gempa tepatnya terjadi di laut pada jarak 1 Km arah Barat Laut Sulawesi Barat (Sulbar), Kepulauan Sula, Maluku Utara pada kedalaman 17 kilometer.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak berpotensi Tsunami," ujarnya.
Hingga pukul 17.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
BMKG pun mengimbau agar warga tetap tenang. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," jelasnya.
(ata/hsr)