Kabid Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Muchtar Syamsuddin menghajar Plt Kepala Dinas (Kadis) Disdikbud Herman Amin. Muchtar mengaku dizalimi dalam proses penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
"PPTK itu tupoksi melekat di Kabid, tapi ini SK turun ke staf saya berarti melampaui tanggung jawab saya. Saya tidak ada fungsi sama sekali, merasa hak-hak saya terdzalimi," kata Muchtar kepada detikcom, Kamis (6/4/2023).
Muchtar mengungkapkan SK PPTK tersebut sudah ditagihnya sejak awal tahun 2023, namun tak kunjung muncul. Ia menuturkan SK tersebut sebagai pijakannya dalam menjalankan program-program Bidang Kebudayaan Disdikbud Koltim Tahun 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah bulan April baru keluar SK. Bagaimana kalau saya sudah jalankan program sejak bulan dua dan SK ternyata bukan namaku, bahaya dong saya," ungkapnya.
Namun Muchtar geram saat melihat namanya tidak ada dalam daftar SK kolektif PPTK Disdikbud Koltim. Sementara kabid lainnya terdaftar dalam PPTK.
"Semua kabid ada namanya di PPTK hanya saya yang tidak ada, malah staff saya ada (namanya dalam SK). Saya tersinggung dong. Masa tupoksi saya dikasih begitu," bebernya.
Muchtar mengaku bahwa peristiwa penganiayaan tersebut merupakan puncak kekesalannya selama ini. Ia mengaku bukan hanya persoalan PPTK, namun ada juga dalam perkara lainnya seperti kegiatan-kegiatan rapat yang tidak melibatkan dirinya.
"Permasalahan kemarin ini sudah puncaknya saja. Saya sudah miss komunikasi sejak Desember 2022," ujarnya.
Bahkan, Muchtar menuding Herman memiliki dendam pribadi dengan dirinya.
"Kayaknya dendam-dendam pribadi pak kadis ke saya. Semua kegiatan rapat, saya ndak diikutkan, soal rapat kebudayaan saja tidak. Kegiatan Musrenbang 12 kecamatan saya tidak dilibatkan sama sekali. Musrenbang di Baubau saya tidak dilibatkan," ujarnya.
Terpisah, Plt Kadisdikbud Koltim Herman Amin membantah telah mendzalimi Muchtar soal penunjukan PPTK. Sebagai pejabat dinas terkait, Herman mengaku memiliki hak dan wewenang dalam penunjukan PPTK.
"Oh tidak, itu bukan pendzaliman, ingat PPTK itu bukan tupoksi tapi tugas tambahan. Dan saya punya hak sebagai kepala dinas untuk menunjuk PPTK," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Herman menuturkan akan memberikan ruang kepada staf atau anggotanya yang loyal kepadanya dalam menjalankan dan mensukseskan program-program Disdikbud Koltim.
"Tidak diatur itu dalam tupoksi. Saya harus melihat orang yang loyal, saya sayangkan (terjadi penganiayaan). Saya harus lihat loyalitas, kalau saya lihat orang ini tidak bagus ya tidak bisa, tidak mutlak kepala bidang mau dilibatkan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Andi Muchtar Syamsuddin menghajar Herman Amin hingga bibirnya berdarah. peristiwa itu terjadi di kantor Disdikbud Koltim pada Rabu (5/4) sekitar pukul 10.30 Wita.
Kadis Kominfo Kolaka Timur Nyoman Abdi memastikan insiden itu murni karena adanya kesalahpahaman yang berujung tindakan penganiayaan tersebut. Namun Nyoman belum bisa memastikan apa penyebab insiden itu.
"Saya kira ini murni faktor miskomunikasi saja antara pimpinan dan stafnya. Antara kepala dinas dan kepala bidangnya," ujarnya.