Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Muchtar Syamsuddin alias AMS membantah telah menghajar Plt Kepala Dinas (Kadis) Herman Amin. Muchtar mengaku keduanya sama-sama beradu jotos.
"Saya lihat di media (saya) menghajar, itu yang beredar (video) sudah di luar. Adu jotos itu di dalam ruangan. Jadi itu minta maaf bukan memukul tapi berkelahi, itu sepihak (memukul)," kata Muchtar kepada detikcom, Kamis (6/4/2023).
Muchtar mengakui memang dirinya memulai lebih dulu perkelahian dengan mendorong Herman. Ia menuturkan dorongan yang secara spontan itu dilakukannya karena sulit mengendalikan emosi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akui saya dorong (lebih dulu) memang karena emosi, maka terjadi perkelahian di dalam ruangan," ungkapnya.
Muchtar menuturkan beberapa pukulannya mengenai wajah Herman yang mengakibatkan luka. Sementara, Muchtar mengaku mendapat balasan dari Herman yang membuat giginya luka dan berdarah bahkan membuat giginya copot.
"Dia kena hidungnya, saya kena gigi longgar dan berdarah, masih ada darah di bajuku. Gigiku sudah saya cabut bagian atas, masih di kantor itu saya cabut," ungkapnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa insiden yang viral tersebut bukan tindakan menghajar pimpinannya. Tayangan video viral disebutnya sudah berada di luar ruangan kantor tempat aksi perkelahian terjadi.
"Jadi bukan memukul tapi berkelahi. Itu video di luar ruanganmi baru direkam, tidak ada yang merekam di dalam," bebernya.
Tak puas di dalam ruangan, Muchtar langsung mengajak pimpinannya tersebut duel di luar ruangan kantor. Aksi itu kemudian terekam kamera video hingga viral.
"Saya hargai orang tua (perkumpulan masyarakat adat) di dalam, makanya saya ajak di luar kantor singel," ungkapnya.
Lebih lanjut Muchtar meminta masyarakat tidak sepihak menyalahkan dirinya akibat insiden tersebut. Ia mengaku tidak bisa mengendalikan emosinya hingga terjadi aksi main dorong berujung perkelahian.
"Karena terus terang saya tidak bisa mengendalikan emosi karena banyak sekali masalah-masalah, kegiatan dan kewenangan yang dia lakukan. Jadi jangan sepihak salahkan saya," ujarnya.
Sementara, Plt Kadisdikbud Koltim Herman Amin membantah melakukan adu jotos dengan bawahannya tersebut. Ia mengaku mengetahui etika seorang atasan kepada bawahan.
"Kalau bilang mau adu jotos atau memukul, masa saya atasan mau memukul bawahan. Tahu etika," ujarnya.
Herman mengungkapkan dalam kejadian itu dirinya hanya menangkis dan membela diri.
"Kalau dia memukul kan saya harus menangkis dan membela, kalau membela itu kan seperti sudah pukul-memukul. Tidak mungkinlah saya langsung pukul dia," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kadis Kominfo Kolaka Timur Nyoman Abdi membenarkan aksi pemukulan yang dilakukan Andi Muchtar Syamsuddin. Ia menuturkan peristiwa itu terjadi di kantor Disdikbud Koltim pada Rabu (5/4) sekitar pukul 10.30 Wita.
"Iya benar kejadiannya, Kepala Bidang Kebudayaan (menganiaya) ke Kadisnya," kata Nyoman kepada detikcom, Rabu malam (5/4).
Nyoman memastikan insiden itu murni karena adanya kesalahpahaman yang berujung tindakan penganiayaan tersebut. Namun Nyoman belum bisa memastikan apa penyebab insiden itu.
"Saya kira ini murni faktor miskomunikasi saja antara pimpinan dan stafnya. Antara kepala dinas dan kepala bidangnya,"ujarnya.
(asm/ata)











































