Dzikir Latiful Akbar Jadi Amalan Rutin Jemaah An-Nadzir di Malam Jumat

Dzikir Latiful Akbar Jadi Amalan Rutin Jemaah An-Nadzir di Malam Jumat

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Rabu, 05 Apr 2023 19:00 WIB
Perkampungan An-Nadzir di Gowa.
Foto: Pimpinan jemaah An-Nadzir Gowa, Samiruddin Pademmui (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Gowa -

Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki amalan rutin yang dilakukan setiap hari Kamis pagi dan malam Jumat. Amalan khusus tersebut yakni dzikir latiful akbar.

Pimpinan jemaah An-Nadzir Ustaz Samiruddin Pademmui menjelaskan, dzikir latiful akbar merupakan amalan yang diamanahkan oleh imam mereka, Kiyai H Syamsuri Abdul Majid. Dzikir latiful akbar ini diterima imam mereka ketika mengalami sulit tidur selama satu tahun.

"Ini salah satu amalan yang diamanahkan oleh guru dan imam kami. Jadi beliau menerima amalan ini ketika suatu waktu dia selama satu tahun susah tidur," kata Samiruddin kepada detikSulsel, Kamis (30/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samiruddin menjelaskan bahwa lafadz dzikir latiful akbar sebenarnya sangat panjang, namun bacaannya kini telah diringkaskan ke dalam sebuah buku. Setidaknya ada bahasan 4 pokok yang terkandung dalam dzikir tersebut.

"Dan setelah saya lihat, ini kesimpulan saya, isinya dzikir ini yang pokok itu 4," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Jemaah An Nadzir di SulselJemaah An Nadzir di Sulsel Foto: Jemaah An Nadzir di Sulsel/M Nur Abdurrahman

Bagian pertama dari dzikir tersebut adalah istighfar atau permohonan ampun. Kemudian, bahasan kedua berupa puji-pujian kepada Allah SWT, sang pencipta dan penguasa alam semesta.

"Pertama, istighfar, dengan berbagai redaksinya. Istighfar tentang seluruh batang tubuh, kemudian kedua orang tua, guru-guru dan sebagainya," jelas Samiruddin.

"Kemudian yang kedua, puji-pujian kepada Allah SWT, dengan berbagai redaksinya," imbuhnya.

Adapun bagian ketiga dari dzikir latiful akbar yaitu salam kepada nabi, rasul, serta para kekasih Allah SWT. Kemudian bagian keempat yaitu doa.

Samiruddin menjelaskan, dzikir latiful akbar ini merupakan amalan yang rutin dikerjakan oleh jemaah An-Nadzir, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi jemaah perempuan, dzikir ini dibaca pada Kamis pagi, sedangkan jemaah laki-laki membacanya pada malam Jumat.

"Ini salah satu yang diamanahkan oleh beliau untuk menjadi amalan kita, sebagai amalan keselamatan," terang Samiruddin.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tidak ada alasan khusus bagi jemaah An-Nadzir dalam menetapkan waktu membaca dzikir tersebut. Menurutnya, hari Kamis dan malam Jumat dianggap lebih utama yang mana umat muslim pada umumnya juga kerap mengerjakan berbagai amalan, salah satunya membaca surah Yasin.

"Kalau malam Jumat kan sudah umum kalau umat Islam, biasa kan ada yasinan, kalau kita dzikir latiful akbar ini," ujarnya.

Meskipun jemaah An-Nadzir membacanya pada hari Kamis dan malam Jumat, Samiruddin menegaskan bahwa dzikir latiful akbar ini bisa dibaca kapan saja.

"Artinya kapan juga bisa dilaksanakan, cuma ditetapkan jadwalnya seperti itu supaya pada tahu bahwa hari Kamis itu ada dzikir, kalau malam Jumat itu ada dzikir. Tetapi kita juga dianjurkan kapan saja bisa," jelasnya.

Keutamaan Dzikir Latiful Akbar

Perkampungan An-Nadzir di Gowa.Perkampungan An-Nadzir di Gowa. Foto: Perkampungan An-Nadzir di Gowa (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)

Samiruddin menjelaskan, dzikir merupakan salah satu amalan yang diajarkan Rasulullah. Terdapat banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh umat muslim yang senantiasa berdzikir.

Dia menjelaskan, guru mereka mengajarkan untuk senantiasa menjaga tabir, baik tabir malam maupun tabir siang. Dzikir latiful akbar, kata Samiruddin, merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan untuk menjaga tabir.

"Guru kami mengajarkan, bagaimana kami itu berusaha menjaga tabir malam tabir siang. Tabir malam itu maghrib, tabir siang itu subuh," jelasnya.

Dia kemudian menerangkan salah satu hadis Rasulullah yang menjelaskan keutamaan dzikir. Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa orang yang senantiasa berdzikir dapat memperoleh pahala mati syahid, umrah, bahkan haji.

"Bahkan ada hadis Rasul mengatakan, ketika engkau selesai salat subuh, beranjak dari rumah menuju ke masjid karena Allah, salat berjamaah, selesai salat subuh kau tidak meninggal tempat, terus berdzikir kepada Allah SWT, maka bagimu berhak mendapatkan pahala mati syahid, umrah, dan haji," terangnya.

"Kalau mau berfikir bisnis, kira-kira berapa itu nilainya?," sambungnya.

Karena itulah, dzikir latiful akbar ini senantiasa diamalkan oleh jemaah An-Nadzir. Kendati demikian, dzikir ini tidak harus dibaca keseluruhan, sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi.

"Itu keutamaan yang selalu kita pertahankan di sini. Jadi selesai salat subuh, dzikir dulu. Ini juga yang diamalkan, tapi tidak semuanya (satu buku), kondisional saja," pungkasnya.




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads