Nama Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin ikut terseret dalam polemik pencatutan nama warga oleh bakal calon (bacalon) DPD RI asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Tamsil Linrung. Sahabuddin disebut sebagai pihak yang memberikan KTP warga kepada tim sukses Tamsil Linrung.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Tim Sukses Tamsil Linrung, Anwar, Minggu (2/4/2023). Anwar awalnya mengaku sudah berkomunikasi dengan Sahbar Yuda Jaya, warga Bantaeng yang mengaku namanya dicatut.
"Terkait dengan itu (kasus pencatutan nama sepihak) yang Bantaeng, saya sudah bicara dengan Pak Yuda, artinya terima kasih juga sih, itu menjadi peringatan bagi tim," kata Anwar kepada detikSulsel, Minggu (2/4/2023).
Menurut Anwar, pihaknya telah menjelaskan kronologi nama warga itu tiba-tiba sebagai pendukung Tamsil Linrung maju bacalon DPD RI. Anwar menyebut tidak ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut.
"Bahwa memang dalam Pemilu ada proses formal yang akhirnya harus diikuti dengan proses hukum. Walaupun saya sudah jelaskan kronologisnya seperti apa, dan itu memang Lillahi Taala kalau bahasa agamanya toh, memang betul-betul tidak ada unsur kesengajaan," terangnya.
Dia kemudian mengungkapkan jika jika identitas warga yang bersangkutan didapatkan dari Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin. Selanjutnya dia kemudian menyebut hal ini sebagai pembelajaran.
"Itu KTP dari Pak Wakil Bupati, itu sebenarnya, cuman yasudah karena naik (di media), dan ini juga sudah sampai di pusat, gak apa-apa, ini juga artinya pembelajaran lah," kata dia.
Menurutnya, insiden yang terjadi di Bantaeng akan menjadi catatan penting bagi pihaknya untuk berbenah. Apalagi kasus ini sudah sampai ke Pusat.
"Yah dalam politik kan memang di pasir itu ada kerikil kan, nah inilah kerikil yang kita dapati toh. Artinya disentak dengan posisi ini, dan yah kita juga harus mengoreksi diri akhirnya kan, diangkat teman-teman media, dan sampai di pusat, saya juga sudah ditelepon Pak Tamsil bagaimana prosesnya ini," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantaeng Sahabuddin enggan berkomentar terkait dirinya yang ikut terseret dalam polemik pencatutan nama. Dia mengaku ingin menjaga lisan.
"Maaf lagi puasa, lagi menjaga lisan, khawatir salah persepsi," singkatnya saat dikonfirmasi terpisah.
Tanggapan Bawaslu di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Waka DPD: Yang Perlu Dibawa ke Barak Itu Guru"
(asm/sar)