Seorang warga di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) protes namanya dicatut oleh bakal calon (bacalon) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tamsil Linrung. Namun pihak Tamsil Linrung menganggap hal itu lumrah.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Timses Tamsil Linrung, Anwar. Dia mulanya mengatakan seluruh KTP yang didaftarkan sebagai pendukung sudah dipastikan sesuai dan tidak mungkin mendapatkan identitas pendukung secara tiba-tiba.
"Harusnya memang KTP yang diambil itu clear semua, karena ada jaringannya kan. Jadi tidak mungkin kita tiba-tiba pungut di jalan (KTP) kemudian kita input. Jadi semua kita input, setelah itu sebenarnya tidak ada masalah diproses seperti itu kan," kata Anwar saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (29/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, masalah serupa juga terjadi di sejumlah daerah. Dia mengatakan, masalah pencatutan identitas sebagai pendukung Bacalon DPD RI semestinya tidak perlu dibesar-besarkan.
"Jadi ini ada beberapa masalah yang sama juga, tim kita kan di Selayar tiba-tiba KTP-nya mendukung calon yang ini. Artinya kita ketawa-ketawa aja, karena proses yang lumrah dalam politik kan," paparnya.
Dia lantas mengatakan masih ada proses verifikasi faktual sebelum verifikator memastikan identitas pendukung bacalon. Sehingga jika ada warga yang merasa tidak mendukung boleh menolak.
"Makanya itu ada proses bertingkat di KPU kan, verifikasi faktual, kalau dia tidak dukung pak Tamsil, udah TMS (tidak memenuhi syarat) saja, tidak memenuhi syarat KTP yang bersangkutan," ucapnya.
Warga Protes Namanya Dicatut
Warga Bantaeng yang protes namanya dicatut bacalon anggota DPD RI Tamsil Linrung itu ialah Sahbar Yuda Jaya. Dia mengatakan dirinya tiba-tiba dihubungi untuk melakukan verifikasi faktual dukungannya terhadap Tamsil Linrung.
"Saya juga tidak tahu kenapa bisa ada (namanya sebagai pendukung Tamsil Linrung). Jadi saya tadi tiba-tiba ditelepon sama panwas kecamatan, bahwa betul tidak, kita salah satu pendukung dari Tamsil Linrung sebagai bakal calon anggota DPD RI tahun 2024," kata Sahbar Yuda Jaya saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (29/3).
Yuda menuturkan dirinya langsung menemui panwaslu kecamatan usai menerima panggilan verifikasi faktual tersebut. Dia kemudian menandatangani surat klarifikasi bahwa dirinya tidak mendukung bacalon DPD RI siapapun.
"Jadi tadi saya yang tandatangan itu, yang saya tandatangani klarifikasi. Jadi itu klarifikasi bahwa saya tidak pernah mendukung," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Kapal Angkut 57 Kerbau Tenggelam di Perairan Bentaeng, 3 ABK Hilang"
[Gambas:Video 20detik]