Kala 100 Nakes RSUD Minut 11 Bulan Belum Terima Insentif-Harus Tunggu APBD-P

Sulawesi Utara

Kala 100 Nakes RSUD Minut 11 Bulan Belum Terima Insentif-Harus Tunggu APBD-P

Trisno Mais - detikSulsel
Sabtu, 18 Mar 2023 09:00 WIB
RSUD Walanda Maramis Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut).
Foto: RSUD Walanda Maramis Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (Trisno Mais/detikcom)
Minahasa Utara -

Sebanyak 100 tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Walanda Maramis Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) belum menerima insentif COVID-19 selama 11 bulan. Mereka harus menunggu penganggaran di APBD Perubahan (APBD-P).

Direktur RSUD Walanda Maramis Joice Katuuk mengatakan pembayaran insentif ratusan nakes tersebut tertunda sejak Februari 2022. Penyebabnya terkait perubahan petunjuk teknis pembayaran insentif dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke Pemerintah Daerah.

"Pembayaran tinggal Februari sampai Desember 2022. Nakes yang belum dapat (insentif) 100 lebih," ujar Katuuk saat dikonfirmasi, Jumat (17/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katuuk mengatakan pihaknya telah melakukan verifikasi data nakes penerima insentif dan telah diserahkan ke Dinkes Minut. Pihaknya kini masih menunggu proses pencairan dana tersebut dari Dinkes Minut.

"Pihak rumah sakit melakukan verifikasi terhadap semua nakes yang memberikan pelayanan, kemudian dihitung jasa dan insentifnya lalu dikirim ke dinas kesehatan, berapa besar yang harus dibayarkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Katuuk mengaku tidak tahu pasti apa yang menjadi kendala sehingga insentif nakes belum dibayarkan. Sebab proses pencairan menjadi kewenangan pemerintah kabupaten melalui Dinkes Minahasa Utara.

"Kendala kami tidak tahu di mana, karena kewajiban kami sudah dibawa ke dinas, syarat nama-nama yang berhak sudah dimasukkan kami tinggal menunggu kapan masuk rekening," jelas dia.

Dinkes Tunggu APBD-P 2023

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Minut Stella Safitri mengatakan pembayaran insentif nakes RSUD Walanda Maramis menunggu penganggaran di APBD Perubahan (APBD-P) 2023. Insentif nakes tersebut sudah terdaftar sebagai utang di APBD-Perubahan 2023.

"Februari sampai Desember sudah diakui menjadi utang pada laporan keuangan untuk dianggarkan di APBD Perubahan tahun 2023 ini. Jadi kita menyesuaikan dengan anggaran yang ada," kata Stella saat dikonfirmasi, Jumat (17/3).

Dia mengaku belum ada nakes di Minut yang menerima pencairan insentif COVID-19. Sebab, semuanya masih menunggu penganggaran pada APBD Perubahan 2023 nanti.

"Insentif ini secara global belum terima baik di puskesmas maupun rumah sakit yang menangani pasien COVID," imbuhnya.

Nakes Kecewa Insentif Belum Dibayar

Mantan nakes RSUD Walanda Maramis Minut Windra K Papehaseng mengatakan sudah berkali-kali menanyakan terkait insentif COVID-19 yang sudah 11 bulan belum dibayarkan. Namun pihak rumah sakit belum memberikan kejelasan.

"(Insentif belum dibayar) dari Februari sampai Desember 2022," katanya kepada detikcom, Jumat (17/3).

Windra mengaku telah mengundurkan diri sebagai nakes di RSUD Walanda Maramis. Dia kecewa sebab pihak rumah sakit tak menghitung kerja mereka selama bertugas sebagai nakes COVID-19.

"Saya berhenti sendiri, karena sistem keuangan kurang bagus. Jasa saya tidak sesuai dengan pekerjaan di rumah sakit," tuturnya.




(hsr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads