Guru di Mamasa Unjuk Rasa Tuntut Tunjangan, Disdik: Belum Ada Dana dari Pusat

Sulawesi Barat

Guru di Mamasa Unjuk Rasa Tuntut Tunjangan, Disdik: Belum Ada Dana dari Pusat

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 18 Mar 2023 07:40 WIB
Aksi demo guru SD-SMP di halaman Kantor Bupati Mamasa.
Foto: Aksi demo guru SD-SMP di halaman Kantor Bupati Mamasa. (Abdy Febriady/detikcom)
Jakarta -

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat, Rusli meminta para guru yang berunjuk rasa menuntut penyaluran dana tunjangan sertifikasi segera dibayar untuk bersabar dan berdoa. Pihaknya mengatakan penyaluran dana sertifikasi tersebut tertunda karena pemerintah daerah belum menerima transferan dana dari pusat.

"Ada masalah teknis, menunggu transferan (dana) dari pusat, kalau sudah ada transferan langsung dibayar," kata Rusli saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (17/3/2023).

Kendati demikian, Rusli mengaku belum bisa memastikan kapan pemerintah pusat akan mentransfer dana tunjangan sertifikasi yang sudah beberapa bulan dinantikan para guru di Mamasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada tanggal dan waktu pasti, pemerintah akan upayakan secepatnya. Makanya saya imbau (para guru) untuk bersabar dan banyak berdoa supaya dalam waktu singkat dibayarkan," ungkapnya.

Rusli mengungkapkan ada ratusan guru di Mamasa yang belum menerima dana tunjangan sertifikasi. Penyaluran dana tersebut tertunda sejak tiga bulan terakhir.

ADVERTISEMENT

"Sekitar tiga bulanan (tertunda), kurang lebih 700 an (guru yang belum terima tunjangan sertifikasi," tuturnya.

Rusli juga mengakui adanya pengalihan anggaran yang membuat penyaluran dana tunjangan sertifikasi para guru pada tahun sebelumnya terlambat.

"Iya (pengalihan anggaran), saya juga tidak tahu kegiatan apa, karena pemda yang atur, bukan ranahnya saya, "pungkas Rusli.

Sebelumnya diberitakan, ratusan guru SD dan SMP di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menggelar unjuk rasa menuntut tunjangan sertifikasi yang telat 3 bulan belum dibayar. Mereka mengancam akan mogok mengajar jika tuntutannya tidak dipenuhi selama 3 kali 24 jam.

Aksi unjuk rasa para tenaga pengajar yang tergabung dalam Forum Guru Bersatu tersebut berlangsung di depan Kantor Bupati Mamasa, Jumat (17/3). Aksi yang diikuti para guru perwakilan dari 17 kecamatan di daerah ini dikawal ketat aparat kepolisian.

"Sertifikasi guru harus segera dibayarkan," ujar salah satu perwakilan guru dalam orasinya, Jumat (17/3/2023).

Jenderal lapangan aksi unjuk rasa, Alfred mengatakan aksi ini buntut kekecewaan para guru lantaran penyaluran dana tunjangan sertifikasi masih tertunda. Tunjangan sertifikasi guru yang belum terbayar dimulai triwulan keempat tahun 2022 atau seharusnya sudah dibayar paling lambat Desember 2022.

"Sebelumnya hak kami tidak terealisasi, maka hari ini kami turun menuntut hak kami dari orang yang bertanggung jawab," kata Alfred kepada wartawan, Jumat (17/3).




(urw/urw)

Hide Ads