Sebuah penemuan terbaru mengungkapkan bahwa stoples madu tertua di dunia berasal dari tahun 3500 sebelum masehi (SM). Madu ini memang sejak lama diketahui sebagai pemanis yang memiliki khasiat yang luar biasa.
Dilansir dari detikFood, madu tidak hanya sekadar digunakan sebagai pemanis, tapi juga sering menjadi obat karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi madu secara rutin dan dalam jumlah tepat, seseorang bisa memperoleh berbagai manfaat seperti meningkatkan imunitas tubuh, menyehatkan jantung, hingga menjaga sistem pencernaan.
Madu yang diproduksi dari lebah telah dimanfaatkan sebagai obat sejak zaman dulu. Selama abad terakhir, para sejarawan percaya bahwa stoples madu tertua berasal dari Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun klaim itu kini berubah setelah sebuah penemuan terbaru menemukan sisa sisa gula emas dari lebah pada bejana keramik di dalam makam di Georgia.
Merangkum tastingtables.com (03/03/2023), dari penemuan tersebut, terungkap bahwa madu tertua di dunia berusia 3.500 Sebelum Masehi.
Penemuan Madu Tertua di Georgia
Stoples madu kuno tertua yang ditemukan sebelumnya di Mesir berusia sekitar 3.000 tahun. Namun, baru-baru ini, sebuah stoples madu yang ditemukan diperkirakan punya umur yang lebih tua dari pemegang rekor sebelumnya.
Jika dilihat dari lukisan di gua Arafia, Valencia, Spanyol, menunjukkan jika setidaknya selama 8.000 tahun terakhir manusia telah memanen madu dengan cara tertentu.
Namun, artefak madu yang ditemukan di Georgia yaitu negara di Asia Barat menunjukkan bukti fisik jika madu ini merupakan yang paling tua. Penemuan tersebut juga membuktikan bahwa madu memiliki daya tahan yang sangat luar biasa.
Madu Ada Saat Raja Tutankhamun Digulingkan
Masyarakat Mesir kuno dikenal mampu memanfaatkan madu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dibuktikan dari hieroglif (gambar yang mewakili objek alamiah) yang menggambarkan peternakan lebah dan cara mereka memanen madu di luar kuil matahari.
Asosiasi perlebahan di Mesir yang sudah berlangsung lama baru dilanjutkan kembali ketika stoples madu yang masih disegel ditemukan. Stopels madu itu ditemukan setelah para peneliti menjarah makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922.
Banyak orang yang beranggapan bahwa rasa madu yang ditemukan itu akan berubah dan kualitasnya menurun karena umurnya yang sangat tua. Namun, di luar dugaan, madu tersebut masih segar dan manis saat para peneliti mencicipinya.
Rasa luar biasa pada madu ini dikarenakan keasaman alami dan kadar airnya yang rendah sehingga madu tersebut aman dikonsumsi dalam waktu lama jika disegel dengan benar. Meskipun madunya tampak mengkristal, secara teknis madu tersebut masih bisa dimakan selamanya.
Peternakan Lebah Asli
Dengan ditemukannya madu di kuburan Georgia, para peneliti percaya bahwa Georgia tidak hanya dikenal sebagai pembuat anggur pertama dalam sejarah. Mereka menilai negara bekas republik di Uni Soviet itu juga kemungkinan merupakan peternak lebah pertama yang tercatat dalam sejarah.
Dari penemuan ini, Georgia mengklaim sebagai tempat kelahiran madu. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa mereka adalah salah satu negara dengan budaya pertama yang menemukan cara memelihara madu dan menjinakkan lebah liar di sarang buatan manusia.
Orang Georgia juga diketahui menggunakan madu untuk tujuan medis terutama dalam proses penguburan, sama seperti orang Mesir. Madu biasanya akan dimasukkan ke dalam wadah bersama dengan buah beri dan bunga. Wadah dengan isian tersebut kemudian akan dikubur bersama mayat dengan tujuan sebagai suguhan manis yang bisa mereka bawa ke alam baka.
Kadaluwarsa Madu
Ketika membeli madu di pasaran, biasanya sudah ada label tanggal kadaluwarsanya. Namun melansir southernliving.com (31/01/2023), disebutkan bahwa madu sebenarnya bisa bertahan lebih lama dari tanggal kedaluwarsa.
Madu memang dikenal sebagai produk yang tidak mudah rusak selama disimpan dengan benar. Jika disimpan dalam wadah kedap udara dan tidak terkena kelembaban berlebih, madu bisa bertahan lama dan aman dikonsumsi.
Bahkan, disebutkan bahwa madu bisa bertahan selama beberapa dekade atau bahkan lebih jika disimpan dengan benar. Maka dari itu, tidak heran jika madu yang ditemukan oleh para peneliti di Mesir kualitasnya masih sangat baik dan rasanya masih segar.
Kendati demikian, bukan berarti madu akan terlihat sama persis sejak pertama diproduksi. Madu akan menjadi lebih gelap dan keruh seiring waktu, teksturnya juga akan mengkristal. Meskipun kondisinya seperti itu, madu masih tetap aman dikonsumsi.
(urw/asm)