Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap Hukum, Waktu hingga Tata Caranya

Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap Hukum, Waktu hingga Tata Caranya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Selasa, 07 Mar 2023 20:37 WIB
Ilustrasi jadwal Ramadan Imsak Buka Puasa
Ilustrasi. Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia
Makassar -

Niat puasa Nisfu Syaban penting diketahui sebelum menunaikan amalan sunnah tersebut. Berikut adalah niat puasa Nisfu Syaban, hukum, waktu, hingga tata cara melaksanakannya.

Syaban merupakan salah satu bulan mulia di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada bulan Syaban untuk menghormati bulan yang mulia ini.

Salah satu keistimewaan bulan Syaban adalah terdapat malam yang dimuliakan di dalamnya, yaitu malam Nisfu Syaban. Pada malam tersebut diyakini dosa akan dihapuskan bagi mereka yang memohon ampun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa di bulan Syaban adalah salah satu amalan yang dianjurkan. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunnah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten berikut ini:

والعاشر صوم أيام الأشهر الحرم وهي أربعة المحرم ورجب وذو القعدة وذو الحجة. وأفضل الشهور رمضان ثم المحرم ثم رجب ثم ذو الحجة ثم وذو القعدة ثم شعبان. وظاهر كلامهم أن باقي شهور السنة على حد سواء

ADVERTISEMENT

Artinya, "Kesepuluh puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Bulan paling utama adalah Ramadhan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Dzulhijjah, kemudian Dzulqa'dah, lalu Sya'ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama, " (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 192).

Berikut ini adalah niat puasa sunah Nisfu Syaban seperti dilansir dari NU Online.

Niat Puasa Nisfu Syaban Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah SWT."

Orang yang ingin berpuasa Sya'ban di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Sya'ban seketika itu juga. Kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Niat Puasa Syaban Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Sya'ban hari ini karena Allah SWT."

Hukum Puasa Nisfu Syaban

Dalam buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam & Doa: Kunci Beragama secara Kafah oleh Dr. Moch. Syarif Hidayatullah dijelaskan hukum puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah.

Namun, dalam buku ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi menyebutkan bahwa terkait puasa Nisfu Syaban memiliki keutamaan tertentu, tidak ada dalih shahih untuk itu.

Sementara dalam buku Panduan Praktis Ibadah Puasa oleh E. Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, Ibnu Rajab menjelaskan bahwa puasa nisfu Syaban tidaklah dilarang, selama diniatkan sebagai puasa ayyamul-bidh.

Juga disebutkan bahwa hadits yang menganjurkan untuk berpuasa pada hari nisfu Syaban tidaklah shahih. Kendati demikian ada beberapa riwayat mengenai malam nisfu Syaban mempunyai banyak penguat, di antaranya hadits berikut:

"Sesungguhnya Allah memperhatikan makhluk-makhluk-Nya pada malam nisfu Syaban maka Allah mengampuni hamba-hambanya, kecuali dua (golongan) yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh dirinya sendiri," (HR. Ahmad).

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Selanjutnya, adalah tata cara puasa nisfu Syaban sebagai berikut:

  1. Melafalkan niat di dalam hati, dan dianjurkan juga secara lisan. Niat puasa dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: "Saya niat puasa,".
  2. Makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
  3. Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.
  4. Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
  5. Segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.



(asm/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads