Menggigil adalah kondisi alami tubuh untuk menghasilkan panas saat cuaca dingin. Menggigil biasanya disebabkan oleh cuaca ataupun penyakit tertentu.
Ketika suhu terlalu dingin, tubuh seseorang akan menggigil bahkan membuat gigi gemeretak. Lantas mengapa hal ini bisa terjadi?
Melansir detikEdu yang mengutip Live Science, pada dasarnya tubuh manusia memiliki suhu sekitar 37 derajat celcius. Seorang dokter di Rumah Sakit Lenox Hill, Amerika Serikat Dr. Robert Glatter menjelaskan bahwa saat suhu tubuh menurun, otak akan mendapat sinyal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otak lantas memerintahkan untuk meningkatkan suhu tubuh. Ternyata salah satu respons yang timbul dari hal tersebut adalah menggigil dan gigi menggeretak.
Kulit Kirim Sinyal Saat Dingin
Proses tubuh melawan dingin dimulai ketika kulit mengirimkan sinyal ke hipotalamus atau kelenjar di otak yang mengontrol sistem hormon. Hal ini terjadi agar suhu tubuh seseorang tetap seimbang.
Proses tersebut didefinisikan sebagai homeostasis. Selain mengontrol keseimbangan suhu tubuh, homeostasis juga mengontrol tekanan darah, rasa lapar, haus, suasana hati hingga waktu tidur.
Dikutip dari laman Children's Museum Indianapolis, homeostasis tidak bergantung pada kondisi panas atau dinginnya suhu di alam, sehingga tubuh akan tetap bekerja untuk menjaga suhu di dalam agar tetap seimbang.
Dengan demikian, ketika hawa dingin menyerbu, maka hipotalamus akan secara otomatis melacak suhu darah yang dingin tersebut. Ketika suhu darah seseorang sudah mulai mendingin maka secara otomatis hipotalamus akan bereaksi.
Salah satu reaksi yang bisa timbul dari proses tersebut adalah menggigil. Saat tubuh mulai menggigil, otot tubuh akan membantu menggerakkan tubuh yang ditandai dengan gerakan gemetaran secara berulang kali dengan cepat.
Dr. Robert Glatter kembali menambahkan bahwa kontraksi gemetaran juga bisa menyebabkan otot rahang berkedut dan membuat gigi ikut bergemeretak.
Kontraksi ini akan menghasilkan energi kimia yang sebagian besar akan diubah menjadi gerak dan menjadi panas. Oleh karena itu, menggigil disebut sebagai proses menghangatkan tubuh.
Sebenarnya menggigil adalah respons otomatis yang didesain oleh tubuh manusia, sehingga tidak perlu khawatir jika suatu saat tubuh diserang menggigil.
Beda Menggigil dan Gemetar
Ketika tubuh seseorang menggigil, tubuh akan otomatis mengalami getaran secara berulang. Namun sebenarnya ada beberapa kondisi gemetar yang tidak boleh dikategorikan sebagai menggigil.
Salah satunya yaitu gemetar yang diakibatkan oleh rasa takut. Getaran dalam konteks ini tidak dikategorikan sebagai menggigil karena peristiwa ini melibatkan produksi adrenalin pada tubuh seseorang.
Adrenalin akan membuat tubuh seseorang tetap akan bergetar. Hal ini disebabkan oleh efek sisa adrenalin yang mengalir melalui pembuluh darah.
Kondisi selanjutnya yang melibatkan adrenalin adalah ketika kadar gula darah seseorang sangat rendah. Sehingga orang yang mengalami gula darah rendah atau yang dikenal juga dengan istilah hipoglikemia akan merasakan gemetar, tremor, detak jantung yang cepat, kecemasan, berkeringat, dan kelaparan.
Jenis getaran terakhir adalah tremor. Tremor adalah jenis getaran yang tidak disengaja dan terjadi secara berulang-ulang.
Dr. Robert Glatter kembali menjelaskan bahwa, tremor bisa terjadi karena kelainan di area otak yang mengontrol pergerakan otot. Tremor kerap kali terjadi pada bagian tangan, tetapi juga bisa timbul di kaki, kepala, hingga seluruh tubuh.
Cara Menghadapi Cuaca Dingin
Seperti dikutip dari Washington Post, ketika kedinginan jari kaki dan tangan bisa kaku dan mati rasa. Bahkan tak jarang akan menimbulkan rasa sakit dan mati rasa. Hal ini merupakan sinyal dari saraf tubuh untuk meminta pertolongan.
Makanya, ketika memasuki cuaca dingin kebanyakan orang akan melakukan isolasi. Isolasi biasanya dilakukan dengan menggunakan kaos kaki, sarung tangan, dan topi. Sebaiknya kenakan juga pakaian yang berbahan tebal agar tubuh tetap merasa hangat.
Selain manusia, hewan juga akan melakukan isolasi. Namun, hewan jelas memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan manusia.
Hewan memiliki bulu yang tebal yang berfungsi menjaga suhu panas yang dihasilkan tubuh mereka. Saat suhu turun, otot-otot di kulit hewan akan menegang dan menyebabkan bulu terlihat mengembang.
Intinya tubuh akan selalu memiliki cara untuk memperingati berbagai hal buruk yang akan menimpa. Salah satunya ketika kedinginan. Selain jari, rambut manusia akan merinding sebagai sinyal bahwa tubuh membutuhkan kehangatan.
Supaya tetap sehat, manusia harus selalu memperhatikan kesehatan diri sendiri melalui sinyal-sinyal yang dikirimkan. Salah satu nasihat Dr. Robert Glatter yang bisa dijadikan motivasi yaitu:
"Ketidaknyamanan adalah sinyal. Sering kali saraf bereaksi untuk memberitahu seseorang adanya masalah dalam tubuh. Dengarkan sinyal tersebut dan Anda bisa menikmati cuaca dingin. Tetapi jangan sampai sarung tangan membeku sehingga mengakibatkan tangan dan kaki mati rasa karena kedinginan."
(edr/asm)