Akhir Perjalanan Aliran Bab Kesucian di Gowa Usai MUI Sulsel Nyatakan Sesat

Akhir Perjalanan Aliran Bab Kesucian di Gowa Usai MUI Sulsel Nyatakan Sesat

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 22 Feb 2023 07:00 WIB
Penampakan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Gowa.
Foto: Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Gowa, Sulsel. (Agil Asrifalgi/detikSulsel)
Gowa -

Aliran Bab Kesucian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menyatakan ajaran di bawah naungan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah itu sebagai aliran sesat.

Bab Kesucian ditetapkan sesat berdasarkan maklumat MUI Sulsel bernomor: Maklumat-04/DP.P.XXI/II/ Tahun 2023. Keputusan ini setelah tim yang dibentuk melakukan penelitian di lapangan berdasarkan laporan masyarakat.

"Ya (Aliran Bab Kesucian ditetapkan ajaran sesat) dalam bentuk maklumat," ungkap Sekretaris Umum MUI Sulsel Prof Muammar Bakry kepada detikSulsel, Selasa (21/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muammar menjelaskan, dari hasil penelitian Bab Kesucian menerapkan ajaran yang menyimpang dari ajaran islam. Aliran ini lanjut dia, meyakini Nabi Muhammad sebagai titisan Tuhan, termasuk menafsirkan Alquran tidak sesuai dengan kaidah Tafsir dan mengingkari hadis Nabi Muhammad SAW.

"Pengikut jemaah yang sudah menikah diperintahkan untuk menceraikan pasangannya jika ia ingin menjadi anggota Bab Kesucian," ujar Muammar.

ADVERTISEMENT

Setelah itu kata Muammar, ketika ingin menjadi pengikut Bab Kesucian barulah melakukan nikah ulang di hadapan guru. Ajaran ini juga tidak mewajibkan jemaahnya salat hingga dilarang mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan seperti susu, daging hewan, dan ikan.

"Pemahaman dan ajaran tersebut menyimpang dan sesat dari petunjuk Alquran, sunnah, ijma, qiyas dan panduan para ulama. Hal ini karena pemahaman dan ajaran tersebut memiliki implikasi (lawazim) yang sangat berbahaya," ungkapnya.

Muammar mengatakan, selanjutnya MUI Sulsel tengah menunggu fatwa dari MUI Pusat agar Aliran Bab Kesucian di Gowa menghentikan aktivitasnya.

"Menanti proses fatwa yang dikeluarkan MUI Pusat," tutur Muammar.

Sementara Ketua Tim Pengawas Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan (Pakem) Gowa, Yeni Andriani menegaskan ajaran dari Bab Kesucian sudah dihentikan. Para santrinya juga diminta dipulangkan.

"Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah sudah ditutup sejak 3 Januari 2023 dan tidak berbadan hukum, tidak beraktivitas lagi dan sebagian santri-santri sudah dipulangkan yang berdomisili di luar Sulawesi," jelas Yeni kepada wartawan, Selasa (21/2).

Menurut Yeni, keputusan itu sudah disetujui langsung Ketua Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, Wayang Hadi Kusumo dalam surat pernyataannya yang ditandatangani pada 16 Februari 2023. Hal ini juga disaksikan langsung oleh Tim Pakem Gowa.

"Bangunan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Gowa akan dijual termasuk gedung ruko dan akan wakafkan," ujar Yeni yang juga Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa ini.

Pihak yayasan juga diminta menghapus seluruh video yang ada di kanal youtubenya. Apabila ada yang salah dalam video tersebut, maka pihak yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Gowa diminta mengklarifikasi.

"Apabila ada temuan seperti itu kami akan bicarakan kembali dengan Tim Pakem dan terkait dengan Pemerintah Kabupaten Gowa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan bersama," imbuh Yeni.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sempat Menyangkal hingga Siap Dibina

Diketahui, kemunculan aliran Bab Kesucian ini sempat heboh sejak awal tahun 2023. Pasalnya, aliran tersebut tidak mewajibkan penganutnya tidak salat hingga melarang jemaahnya makan daging ikan dan susu.

Ketua Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah Gowa, Wayang Hadi Kusumo sempat menyangkal ajarannya dituding sesat oleh MUI Sulsel. Dia berdalih tetap melaksanakan salat karena punya masjid.

"Buktinya saya membaguskan sembahyang karena saya punya masjid," kata pria yang akrab disapa Bang Hadi ini saat ditemui, Rabu (3/1).

Bang Hadi lantas meminta MUI Sulsel membimbingnya jika memang ajarannya sesat. Dia mengaku yayasannya siap dibina.

"MUI yang tahu dan paham tentang agama, maka saya seharusnya kan dibimbing, makanya kan seharusnya diperbaiki, maka tunjukkanlah ke saya mana yang tidak sesat, boleh saya ikuti kamu," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads