Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan telah menemui langsung pimpinan aliran Bab Kesucian, Hari Minallah Aminullah Ahmad alias Bang Hadi di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Bang Hadi disebut menyimpan 2 pistol di pinggangnya saat menyambut kedatangan Adnan bersama rombongan.
Momen itu diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gowa Mappasomba. Adnan datang ke Yayasan Nur Mutiara didampingi jajaran Forkopimda Gowa hingga MUI Sulsel, Selasa (10/1) lalu.
Mappasomba awalnya menceritakan bangunan yayasan tersebut dilengkapi CCTV di berbagai titik. CCTV yang digunakan juga disebutnya memiliki teknologi yang baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya di bangunan itu, kalau kita sempat ke sana, semua itu dipasangi CCTV. Baru CCTV-nya itu canggih sekali. Karena kalau di-zoom itu, diperbesar, bagus hasilnya," tutur Mappasomba kepada detikSulsel, Jumat (13/1/2023).
Dia kemudian mengatakan gedung Yayasan Nur Mutiara itu bertingkat 14. Makanya tidak heran jika CCTV dipasang di mana-mana. Di lokasi juga terdapat mobil-mobil mewah.
"Di sana saya perkirakan juga ada 2-3 kepala keluarga begitu, sama dengan Pak Hadi begitu, karena banyak sekali mobil yang terparkir. Kalau di lobi di bawah itu kan ada beberapa mobil, baru mobil-mobil mewah," tuturnya lagi.
Mappasomba lalu menyebut bahwa Bang Hadi memiliki persediaan senjata api yang bermacam-macam. Salah satunya memiliki senjata laras panjang.
"Kemudian peralatan persenjataannya itu macam-macam, ada dari angkatan udara, angkatan darat, dari kepolisian, ada baretta itu mereknya senjatanya. Laras panjang saja dia miliki," ungkapnya.
Selanjutnya Mappasomba menyebut bahwa Bang Hadi menyimpan 2 pistol di pinggangnya saat menyambut Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan bersama rombongan.
"Waktu Pak Bupati disambut kan 2 pistolnya dia bawa di pinggangnya," katanya.
Aliran Bab Kesucian Akui Sesat dan Siap Dibina
Sebelumnya, Mappasomba juga mengatakan Pemkab Gowa sudah menemui pihak aliran bab kesucian beberapa waktu lalu. Mappasomba menyebut mereka mengakui telah menjalankan ajaran sesat.
"Dia juga menyadari bahwa kekurangan-kekurangan yang dia lakukan itu, dari pihaknya dia, dia ingin dibina," kata Mappasomba kepada detikSulsel, Jumat (13/1).
Dia mengatakan pihak Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah tidak terang-terangan mengakui menjalankan ajaran sesat. Menurutnya, kesediaan untuk dibina itu secara tidak langsung sebagai bentuk pengakuan.
"Sebenarnya untuk pengakuannya secara terang-terangan, mereka itu sudah menyangkali semua," ucapnya.
"Jadi secara terbuka kemarin waktu kunjungan, itu semua dia sangkali, cuma kan dia sudah dibaca oleh pengguna media, sehingga dia katakan bahwa saya siap dibina. Secara tidak langsung dia mengakui (sesat)," imbuhnya.
(asm/hmw)