Sering Lupa dan Sulit Berkonsentrasi? Ini Tips dari Ilmuwan Saraf

Sering Lupa dan Sulit Berkonsentrasi? Ini Tips dari Ilmuwan Saraf

Tim detikEdu - detikSulsel
Minggu, 05 Feb 2023 19:30 WIB
neurons
Foto: ilustrasi saraf otak
Makassar -

Sering lupa atau mengalami brain fog (sulit berkonsentrasi) tentunya akan sangat mempengaruhi produktivitas dan keseharian kita. Sejumlah ilmuwan saraf merangkum tips untuk mengurangi dampak suka lupa dan brain fog.

Dilansir dari detikEdu yang mengutip dari Live Science, brain fog adalah sebuah kondisi kondisi sulit fokus, lambat memahami sesuatu dan cenderung bingung, pikiran 'kabur', pelupa, dan umumnya merasa lelah.

Sebenarnya, brain fog ini bukan merupakan istilah klinis. Ilmuwan saraf dari Yale School of Medicine Amy Arnsten mengatakan kondisi ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memicu kabut otak, salah satunya kurang tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, brain fog juga bisa disebabkan oleh kerusakan struktural dan fungsional ringan pada area otak di korteks prefrontal. Bagian otak tersebut memiliki peran penting dalam proses kognitif seperti perencanaan dan pengambilan keputusan sehingga brain fog juga mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.

Para ilmuwan saraf menyebut brain fog umumnya dapat ditangani dicegah. Berikut ini beberapa cara mencegahnya:

ADVERTISEMENT

1. Istirahat Berkualitas

Ketika seseorang mengalami brain fog akibat stres atau kurang tidur, maka kondisi ini bisa diatasi dengan memaksimalkan istirahat malam yang nyenyak. Ketika seseorang tidur dengan nyenyak, bagian otaknya akan mendapat kesempatan untuk beristirahat dan pulih dari beban kerja sehari penuh.

Ilmuwan saraf Dr Tara Swart Bieber dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan mengatakan, kondisi ini juga dapat diatasi dengan menghindari untuk mengakses Instagram atau TV di jam tidur.

Dia mengatakan aktivitas tersebut bisa terlalu menstimulasi otak. Akibatnya, otak jadi belum terarah untuk istirahat, dikutip dari CNBC.

Selain itu, peregangan dari jari kaki hingga kepala juga bisa membantu meredakan kondisi brain fog. Melakukan peregangan sebelum tidur 8 jam bisa membantu tidur nyenyak.

2. Kurangi Gula Rafinasi

Gejala kondisi brain fog juga bisa dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga, pola makan yang mengurangi gula rafinasi, dan merangsang pikiran dengan teka-teki.

Ketika seseorang mengonsumsi banyak gula rafinasi seperti yang terkandung di soda, maka akan terjadi lonjakan gula di otak, lalu melandai. Kondisi tersebut lalu mempengaruhi bagian otak yang mengatur emosi dan fungsi kognitif, membuatnya kita merasa lelah, mudah kesal, bingung, dan sulit mengambil keputusan.

3. Meditasi dan Kurangi Distraksi

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala brain fog adalah meditasi. Lakukan meditasi setidaknya 12 menit per hari di malam hari untuk mengurangi brain fog keesokan harinya.

Meditasi ini juga bisa d digantikan dengan aktivitas mindful lainnya seperti memasak atau berjalan kaki tanpa berbicara.

Melakukan meditasi dan aktivitas mindfulness, ditambah mengesampingkan distraksi di kamar, mengambil napas dalam, dan memerhatikan apa yang sedang dipikirkan dapat membantu aliran oksigen ke otak, menjernihkan pikiran dari brain fog dan dampak lupa.




(urw/hmw)

Hide Ads