Jalur Manado menuju daerah pariwisata super prioritas (DPSP), Likupang, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut), terputus akibat jembatan di Desa Minaesa amblas. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR Sulut telah meninjau dan sementara melakukan perbaikan.
Kepala BPJN Kementerian PUPR Sulut, Hendro Satrio mengatakan pihaknya sudah meninjau di lokasi tersebut. Menurut dia bahwa yang amblas itu bukan badan jembatan, namun sambungan antara jembatan dan jalan atau oprit.
"Ini oprit jembatan yang putus. Kalau badan jembatan nggak putus, tapi jalan pendekatannya yang amblas," kata Hendro ketika ditemui detikcom di ruang kerjanya, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendro menuturkan, pihaknya berupaya untuk melakukan perbaikan supaya pada Selasa (31/1), besok akses jalan itu sudah bisa dibuka kembali.
"Mudah-mudahan besok malam jalan sudah dibuka kembali," tuturnya.
Dia mengaku belum bisa memastikan apa saja yang harus memperbaiki. Namun untuk sementara kata dia, pihaknya akan melakukan penimbunan serta perbaikan oprit jembatan tersebut.
"Sekarang yang kita tangani kan pekerjaan sementara, pekerjaan darurat itu oprit mau kita urut dengan cara mengisi batu-batu besar di bawahnya," katanya.
Dia memprediksi total anggaran yang digunakan untuk perbaikan oprit jembatan itu sebesar Rp 100 juta.
"Perbaikan mungkin hanya seratus juta," ujarnya.
Hendro menuturkan akibat bencana alam, ada 2 jembatan di jalan nasional yang rusak akibat bencana alam di Sulut, yaitu jembatan Minaesa, Wori Minut, dan Bailang Satu, Kota Manado.
"Ada dua, ada jembatan Minaesa dan Bailang Satu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jembatan Minaesa, Kecamatan Wori, Minut terputus hingga hanya bisa dilintasi sepeda motor. Ruas jalan menuju DPSP Likupang itu dimanfaatkan tukang ojek menaikkan tarif angkutannya menjadi Rp 20.000.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (30/1) sekitar pukul 13.31 Wita, sejumlah warga dari Desa Minaesa maupun Desa Budo, Kecamatan Wori kesulitan melewati jalur tersebut. Akses penghubung tersebut amblas sejak hujan deras pada Jumat (27/1).
Pihak BBPJN telah memasang papan pengumuman jika Jembatan Minaesa tidak bisa dilewati. Namun di lokasi, sebuah papan kayu terpasang sebagai jalan darurat yang hanya bisa dilintasi kendaraan bermotor.
Tampak sejumlah tukang ojek baik dari Desa Minaesa maupun Desa Budo sudah membuat pangkalan ojek sementara. Mereka memanfaatkan momen mengantar jemput warga yang hendak melintas di jalan tersebut.
(hsr/hmw)