Jembatan di Minut Terputus, Tukang Ojek Naikkan Tarif Angkutan Jadi Rp 20.000

Sulawesi Utara

Jembatan di Minut Terputus, Tukang Ojek Naikkan Tarif Angkutan Jadi Rp 20.000

Trisno Mais - detikSulsel
Senin, 30 Jan 2023 16:26 WIB
Jembatan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara terputus.
Foto: Jembatan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara terputus. (Trisno Mais/detikcom)
Minahasa Utara -

Jembatan Minaesa, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Sulawesi Utara (Sulut) terputus hingga hanya bisa dilintasi kendaraan bermotor. Ruas jalan menuju destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Likupang itu dimanfaatkan tukang ojek menaikkan tarif angkutannya menjadi Rp 20.000.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (30/1/2023) sekitar pukul 13.31 Wita, tampak sejumlah warga dari Desa Minaesa maupun Desa Budo, Kecamatan Wori kesulitan melewati jalur tersebut. Akses penghubung tersebut amblas sejak hujan deras pada Jumat (27/1).

Pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) telah memasang papan pengumuman jika Jembatan Minaesa tidak bisa dilewati. Namun di lokasi, sebuah papan kayu terpasang sebagai jalan darurat yang hanya bisa dilintasi kendaraan bermotor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jembatan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara terputus.Sejumlah siswa saat melintas di Jembatan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara terputus. (Trisno Mais/detikcom)

Tampak sejumlah tukang ojek baik dari Desa Minaesa maupun Desa Budo sudah membuat pangkalan ojek sementara. Mereka memanfaatkan momen mengantar jemput warga yang hendak melintas di jalan tersebut.

Seorang pelajar dari SMA Negeri 1 Wori, Ceristan Kabaitan (17) mengaku merasakan dampak dari kerusakan jembatan tersebut. Akibat putusnya jembatan itu, dirinya harus membayar tarif ojek dari Desa Budo ke sekolahnya di Desa Wori.

ADVERTISEMENT

Tarif ojek mahal dari harga Rp 10.000 menjadi Rp 20.000. Sementara Ceristan harus dua kali naik ojek untuk bisa sampai ke sekolah.

"Tarif ojek Rp 20 ribu, jadi total Rp 40 ribu (untuk sampai ke sekolah untuk dua kali angkutan). Kalau harga normal Rp 10 ribu," kata Ceristan saat ditemui di Jembatan Minaesa, Senin (30/1).

Dia mengaku akibat amblesnya jembatan tersebut, Ceristan dan beberapa teman-temannya terkendala saat pergi ke sekolah. Dia hanya bisa menyeberang jalan itu melewati jembatan darurat.

"Kami ke sekolah terhambat. Kesulitan mau lewat, apalagi kendaraan roda dua dan empat," katanya.

Ceristan berharap agar kerusakan jembatan tersebut segera diperbaiki. Karena tarif ojek ke sekolah juga semakin mahal.

"Cepat selesaikan jembatan, supaya kami tidak bayar ojek dengan tarif mahal," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Minaesa, Saprin Fanah mengatakan, jembatan darurat dipasang agar bisa dilintasi kendaraan bermotor. Menurutnya, akses jembatan tersebut sangat penting terhadap warga setempat dan desa tetangga.

"Akses jembatan sangat penting dilalui oleh warga Minaesa. Karena ketika mau ke kebun mereka harus melewati jalan ini," ujar Saprin.

Saprin melanjutkan, sejak amblasnya jembatan tersebut pihaknya langsung melakukan pembatasan ke kendaraan maupun pengguna jalan untuk melintasi jalur tersebut. Dia berharap agar pemerintah segera melakukan perbaikan.

"Kami berharap ada kepedulian dari semua pihak baik pemerintah kabupaten maupun provinsi serta pusat untuk melihat akses jembatan," pungkasnya.




(sar/hsr)

Hide Ads