Penelitian Membuktikan Bayi Mengenal Bahasa Sejak dalam Kandungan

Penelitian Membuktikan Bayi Mengenal Bahasa Sejak dalam Kandungan

Tim detikEdu - detikSulsel
Selasa, 24 Jan 2023 19:10 WIB
Janin dalam kandungan
Ilustrasi (Foto: iStock)
Jakarta -

Para peneliti terus berusaha mencari tahu bagaimana proses terbentuknya kecerdasan bayi yang lahir, termasuk bagaimana mereka mulai mengenal bahasa. Penelitian baru-baru ini mengungkap, bayi rupanya sudah mengenal bahasa sejak dalam kandungan.

Dilansir dari detikEdu, yang mengutip laman resmi University of Washington, sebelumnya ilmuwan telah mengungkapkan bahwa bayi yang baru berusia beberapa jam dapat membedakan antara suara dari bahasa ibu mereka dan bahasa asing.

Sementarsa, dalam studi terbaru, ditemukan fakta bahwa bayi sudah mulai belajar bahasa dari ibunya. Saat masih dalam kandungan, disebutkan bahwa bayi sudah menyerap bahasa, ini merupakan tahap yang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Usia Kandungan Berapa Bayi Mulai Mendengar Ibunya?

Para peneliti mengungkapkan, pada usia kehamilan 30 minggu, mekanisme sensorik dan otak pada bayi untuk mendengar sudah berkembang.

ADVERTISEMENT

Studi baru bahkan menunjukkan bayi yang belum lahir bisa mendengarkan ibu mereka berbicara di usia 10 minggu terakhir kehamilan sang ibu.

Saat lahir, mereka dapat menunjukkan apa yang mereka dengar.

"Ibu memiliki peran pertama dalam memengaruhi otak anak," kata Patricia Kuhl, dari Institute for Learning & Brain Sciences di University of Washington.

"Suara vokal dalam ucapannya adalah unit yang paling keras dan janin menguncinya (dalam ingatan)," tambahnya.

Pada studi terdahulu, para peneliti belum menemukan bukti bahwa pembelajaran bahasa telah terjadi di dalam rahim. Di penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa dalam bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi mulai untuk belajar dan mulai membedakan antara bunyi bahasa.

"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa janin (telah) belajar sebelum lahir tentang suara ucapan tertentu dari bahasa ibu," kata Christine Moon, profesor psikologi di Pacific Lutheran University di Tacoma, Washington.

"Studi ini mendorong hasil terukur dari pengalaman dengan suara bicara dari usia enam bulan hingga sebelum lahir," imbuhnya.

Bayi Adalah Pembelajar Terbaik

Sebuah studi mengenai bayi pernah dilakukan di Tacoma Washington dan Stockholm, Swedia. Studi itu dilakukan dengan melibatkan empat puluh bayi, berusia sekitar 30 jam dan campuran rata perempuan dan laki-laki.

Bayi mendengarkan bunyi vokal dalam bahasa ibu dan bahasa asing saat masih di kamar bayi. Ketertarikan mereka pada suara ditangkap oleh berapa lama mereka menghisap empeng, kemudian dihubungkan ke komputer untuk mengukur reaksi bayi terhadap suara tersebut.

Bukti bahwa bayi itu belajar suara terlihat dari bagaimana mereka menyerap lebih lama atau sebentar untuk suara asing ataupun dekat. Hal tersebutlah yang kemudian menunjukkan bahwa mereka dapat membedakan antara suara yang terdengar di dalam rahim.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi saat lahir menyerap bahasa asing lebih lama daripada bahasa ibu mereka.

Para peneliti menyebut bahwa bayi adalah pembelajar terbaik. Hal itu terlihat dari bagaimana mereka menyerap informasi untuk dapat memberikan wawasan kepada mereka tentang pembelajaran seumur hidup pada manusia.

"Kami ingin tahu keajaiban apa yang mereka lakukan di masa kanak-kanak yang tidak bisa dilakukan orang dewasa. Kita tidak bisa menyia-nyiakan keingintahuan awal itu," tutur Patricia Kuhl.




(urw/alk)

Hide Ads