Para ilmuwan sudah sejak lama berupaya mencari keabadian agar tetap hidup melalui berbagai hal, mulai dari agama, karya besar, atau berbagai modifikasi bioteknologi. Setelah melalui berbagai penelitian, ilmuwan pun menciptakan berbagai teknologi yang diklaim bisa membuat membuat manusia hidup abadi.
Dilansir dari detikInet, Jumat (13/1/2023), sebuah riset di Amerika Serikat (AS) yang dilakukan Orbis Research, mengungkapkan bahwa konsumen menghabiskan USD 43 miliar untuk produk anti-penuaan pada tahun 2018. Produk anti penuaan itu ada yang berbentuk krim anti-kerut berbasis asam laktat hingga tablet peptida kolagen dan pil anti-oksidan ko-enzim Q10.
Sementara itu, penelitian dari Pitchbook memperkirakan sebanyak USD 559 juta modal ventura diinvestasikan di perusahaan AS yang mengembangkan anti-penuaan di tahun 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang mencari pil ajaib yang akan 'menyembuhkan' penuaan," kata Richard Siow, kepala penelitian studi tentang penuaan di King's College London.
"Sebenarnya, perubahan gaya hidup dan pola makan adalah cara paling realistis untuk memperpanjang hidup Anda. Anda tidak bisa hanya mengadopsi ini seiring bertambahnya usia. Anda harus memulai dari usia muda, karena kita menua sejak kita lahir," sambungnya.
Diet dan olahraga merupakan salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, tentunya ini tidak akan cukup untuk membuat manusia hidup abadi.
Kendati demikian, rupanya sudah ada beberapa teknologi ekstrem yang dikembangkan sejumlah perusahaan agar manusia bisa hidup lebih lama. Berikut ini daftarnya dikutip dari Wired.com:
1. Suplemen Pelindung Sel Saraf
Salah satu teknologi yang diklaim dapat membuat manusia hidup abadi adalah suplemen pelindung sel saraf. Ada sebuah perusahaan yang mengembangkan suplemen tersebut dengan kandungan bahan kimia bernama nicotinamide riboside, suatu bentuk vitamin B.
Zat tersebut kemudian diubah menjadi enzim yang disebut nicotinamide adenine dinucleotide, atau NAD+, yang berperan dalam metabolisme, penuaan sel, dan melindungi sel saraf. Tingkat NAD+ berkurang secara signifikan dari waktu ke waktu.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan obat tersebut menyebabkan tikus yang lebih tua terlihat dan bertindak lebih muda. Tidak hanya itu, obat tersebut juga dapat mengurangi penyakit yang berkaitan dengan usia.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada uji coba konklusif yang dilakukan pada manusia, namun setidaknya ada 21 uji coba yang sedang berlangsung.
2. Penelitian tentang Diet
Diet adalah salah satu cara yang diterapkan untuk menjaga berat dan dan membantu seseorang hidup dengan lebih sehat. Rupanya, diet dengan cara metode yang tepat juga bisa menjadi salah satu cara memperpanjang umur.
Hal ini diungkap setelah Peneliti Kenny Wilson yang mengamati lalat buah di Buck Institute for Research on Aging, laboratorium penelitian anti-penuaan independen tertua di dunia, yang didirikan pada tahun 1999 di Novato, California. Dari eksperimen yang dilakukan dengan lalat buah tersebut, para ilmuwan di institut tersebut mengidentifikasi gen FOXO.
Gen FOXO ini disebut dapat membantu beradaptasi dengan perubahan pola makan, namun ini dapat memberikan efek terganggunya metabolisme pada orang tua. Hal ini terjadi pada lalat buah maupun manusia.
Melalui penelitian terhadap gen tersebut, peneliti dapat terbantu untuk menjelaskan mengapa diet bisa memperpanjang umur pada beberapa spesies, termasuk manusia.
3. Pembekuan Cryogenic
Teknologi masa depan berikutnya yang diklaim dapat membantu manusia hidup abadi adalah teknologi cryogenic. Teknologi ini ditemukan oleh sebuah perusahaan Rusia bernama KrioRus.
Teknologi cryogenic yang ditawarkan KrioRus ini memungkinakan mausia hidup abadi dengan membekukan jenazah. Teknologi ini ditawarkan dengan harga 28.000 Poundsterling atau Rp 498 juta.
Cryogenic sendiri merupakan ilmu yang mempelajari pengawetan dengan cara dibekukan memakai nitrogen cair. Metode pengawetan tubuh manusia ini dilakukan agar bisa dihidupkan di masa depan.
Direktur KrioRus Valeriya Udalova yang emngembangkan teknologi ini mengatakan, ada kemungkinan teknologi untuk menghidupkan kembali orang yang meninggal dunia bisa diciptakan. Kendati demikian, belum ada jaminan untuk saat ini.
4. Memahami DNA
Teknologi selanjutnya yang diklaim bisa membuat manusia hidup abadi adalah memahami DNA. Di Inggris, terdapat sebuah bank DNA yang menyimpan sampel biologis untuk digunakan dalam penelitian, terutama genomik. Bank DNA tersebut merupakan salah satu dari banyak bio-repositori di seluruh dunia.
Bank DNA tersebut telah meneliti 500 ribu sukarelawan berusia 40 hingga 69 tahun (saat mereka mendaftar pada tahun 2006) selama setidaknya 30 tahun. Penelitian tersebut berhasil mengidentifikasi hubungan antara orang tua berumur panjang dan risiko penyakit terkait usia pada anak-anak.
Mereka mengidentifikasi perubahan struktur mikro pada otak yang menua, menunjukkan bahwa struktur kromosom berdampak pada umur, serta mengidentifikasi gen yang mempengaruhi penuaan.
5. Organ Artifisial
Organ artifisial merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu manusia hidup abadi. Penciptaan organ artifisial ini dengan maraknya pengembangan printer 3D yang memungkinkan pencetakan tersebut.
Salah satu perusahaan yang membuat organ tangan menggunakan printer 3D tersebut adalah perusahaan teknik biomedis asal Italia Skorpion Medical misalnya.
Keberhasilan tersebut merupakan contoh kemajuan dalam pembuatan prototipe anggota badan artifisial yang dipersonalisasi untuk pasien sesuai kebutuhannya, mulai dari mengobati radang sendi, menjadi alat bantu jalan, hingga alat bantu dengar.
Sementara itu, Skorpion Medical juga mencetak implan ortopedi dan ortodontik untuk mendukung atau mengganti anggota tubuh hingga gigi yang rusak. Tidak hanya itu, mereka juga membuat model organ untuk membantu persiapan ahli bedah sebelum operasi.
6. Sauna Anti-Penuaan
Teknologi selanjutnya yang diklaim bisa membuat manusia hidup abadi adalah sauna anti-penuaan atau cryo-sauna. Sauna anti penuaan ini pertama kali dibuka pada akhir 1970-an di Jepang.
Cryomed Clinic yang berada di Tokyo saat ini menjadi adalah salah satu dari ratusan klinik di seluruh dunia yang menawarkan cryotherapy.
Teknologi cryo-sauna ini pada mulanya terinspirasi dari kebiasaan menggunakan kompres es yang ditempatkan pada bagian tubuh yang bengkak untuk mengurangi peradangan. Teknologi cryo-surgery kemudian menerapkan suhu dingin ekstrem ini untuk menghancurkan tumor atau jaringan yang sakit.
Cryo-sauna ini dilakukan dengan cara mandi selama tiga menit dalam nitrogen cair yang menghasilkan suhu di bawah -100°C. Hal ini bertujuan untuk mempercepat metabolisme, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta memperlambat penuaan jaringan.
7. Sauna Ultraviolet
Sauna Ozon Hocatt atau Sauna Ultraviolet juga salah satu teknologi yang diklaim bisa membuat manusia hidup abadi. Teknologi ini digagas oleh insinyur Afrika Selatan yang berbasis di Guangzhou, André Smith.
Penerapan teknologi ini adalah terapi transdermal asam karbonat ozon hipertermik yang dilakukan dengan menyemburkan uap kaya karbon dioksida ke dalam bilik mandi. Tujuannya adalah untuk membuka pori-pori.
Selanjutnya, bilik mandi akan 'dibanjiri' sinar ultraviolet dan ozon, alotrop dari molekul oksigen. Ozon memiliki sejarah panjang dipercaya sebagai penguat sistem anti-inflamasi dan kekebalan tubuh.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan sauna semacam ini punya potensi bersifat anti-penuaan dengan mengurangi radikal bebas di sel mitokondria.
8. Mempertahankan Sel Punca
Teknologi berikutnya yang juga dapat membuat manusia hidup abadi adalah dengan mempertahankan sel punca. Sel ini merupakan sel dasar yang tidak terspesialisasi yang ada di seluruh tubuh. Dia berfungsi menjaga organ dan jaringan, namun jumlahnya menurun seiring waktu.
Oleh karena itu, mempertahankan sel punca ini diklaim sebagai salah satu cara yang yang juga dapat membuat manusia hidup abadi.
Sebuah pusat penelitian anti-penuaan di Jerman, Institut Leibniz-Fritz Lipmann, meneliti hal ini dengan identifikasi peralihan gen yang umum terjadi pada tikus dan manusia yang dapat menghasilkan protein yang merusak metabolisme dan penuaan.
Hasil penelitian menunjukkan tikus lebih cepat mengalami peralihan gen, tetapi dapat dikontrol melalui diet ketat. Penelitian yang dilakukan pada tikus dan ikan, berfokus pada penuaan sel punca.
(urw/alk)