Studi Ungkap Kesepian Bisa Menimbulkan Dampak Serius Bagi Kesehatan

Studi Ungkap Kesepian Bisa Menimbulkan Dampak Serius Bagi Kesehatan

Tim detikHealth - detikSulsel
Kamis, 19 Jan 2023 20:10 WIB
Thoughtful woman at home - copyspace
Ilustrasi kesepian. (Foto: Istock)
Jakarta -

Rasa kesepian kerap dialami oleh sebagian orang sehingga jarang berinteraksi dengan kehidupan sosial. Sebuah studi mengungkap bahwa kesepian yang dirasakan rupanya bisa menimbulkan dampak kesehatan yang serius.

Dilansir dari detikEdu, Rabu (18/1/2023), dampak berbahaya kesepian ini diungkapkan oleh sebuah layanan kesehatan berbasis sains dan data di Amerika Serikat, CDC. Kesepian yang dimaksud ini bisa berupa kesepian karena perasaan sendirian atau karena kurangnya koneksi sosial.

Sementara itu, sebuah studi baru di University of California, San Diego mengungkapkan bahwa 75 persen orang Amerika merasa kesepian dan tersisih dari dunia luar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data dari studi tersebut menunjukkan kesepian tidak hanya dirasakan oleh lansia. Disebutkan bahwa justru banyak dari Generasi Z, dewasa muda berusia antara 18 dan 22 tahun yang juga memiliki angka kesepian tinggi.

Data itu juga diperkuat penelitian yang dilakukan psikolog Universitas Brigham, Young Julianne Holt-Lunstad. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa orang dewasa di negara industri Barat termasuk Inggris, Jerman, dan Australia juga mengalami kesepian dalam jumlah yang mencapai rekor.

ADVERTISEMENT

Kesepian Lebih Buruk dari Merokok 15 Batang Sehari

Kesepian ini bukanlah hal sepele, pakar bahkan menyebutkan bahwa kesepian memiliki efek negatif yang luar biasa. Dalam kondisi kronis, kesepian bahkan bisa berdampak lebih buruk bagi kesehatan daripada merokok sebanyak 15 batang sehari.

Kesepian parah juga dikaitkan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, serta meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular, stroke, depresi, penurunan kognitif, demensia, dan rentang hidup yang lebih pendek.

Psikolog Seattle Meg Van Deusen, juga mencoba menelusuri fenomena kesepian ini. Dari hasil penelusurannya, dia menemukan fakta bahwa banyak orang kesepian karena sangat sensitif terhadap sebuah penolakan.

Beberapa orang kerap merasa terintimidasi ketika berada di lingkungan sosial. Hal itu yang membuat mereka memilih tidak berhubungan dengan orang lain karena takut disakiti lebih lanjut.

"Kesendirian sudah menyakitkan dan orang yang kesepian sering merasa bahwa mereka tidak dapat menahan rasa sakit lagi. Berinteraksi dengan orang lain itu berisiko. Mereka juga hidup dengan suara-suara kritis di dalam kepala mereka sendiri yang membuat mereka merasa lebih kesepian," ucap Van Deusen.

Dia juga mengatakan, kesepian bisa sangat melemahkan tubuh karena manusia adalah makhluk sosial yang perlu memelihara hubungan dengan sekitar.

Van Deusen kemudian mencontohkan bayi yang sudah membentuk keterikatan dengan orang tua atau pengasuh. Bayi akan berani menatap orang yang membuatnya merasa aman, lalu terhubung dengannya.

Melalui kekuatan kontak mata dan sentuhan, hubungan ini membantu mengembangkan otak, sistem saraf, dan rasa empati seseorang terhadap dunia.

"Dengan keterikatan yang aman, kita merasa dilihat dan dipahami oleh orang lain. Tanpanya, kita dapat mengembangkan kecemasan dan kesepian kronis," terang Van Deusen.

Bagaimana Cara Mengatasi Kesepian?

Meskipun sangat berbahaya, rupanya kesian ini bisa diatasi. Sebuah penelitian menyebutkan kesepian ini bisa diatasi dengan beberapa cara, yaitu:

1. Olahraga

Olahraga adalah aktivitas yang bisa membantu meringankan stres dan depresi. Van Deusen merujuk pada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa olahraga dapat membantu mengurangi stres dan kesepian yang dialami seseorang.

2. Meditasi

Cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kesepian adalah meditasi. Van Deusen mengatakan, meditasi dapat membantu mengurangi kesepian karena membantu seseorang belajar untuk memiliki hubungan empati dengan diri sendiri dan menerima diri sendiri atas apapun yang terjadi.

"Ketika Anda belajar untuk berlatih, penerimaan diri yang tidak menghakimi. Pikiran kritis terhadap diri mulai menghilang, dan jenis hubungan yang berbeda terbentuk dengan diri sendiri, yang meningkatkan rasa kesejahteraan kita," terangnya.

3. Menghabiskan Waktu di Luar Ruangan

Menghabiskan lebih banyak waktu di alam dengan berjalan-jalan di sekitar lingkungan, di taman terdekat, atau mendaki di jalur alam bisa menjadi cara lain untuk mengatasi kesepian.

Hal ini bisa dimulai dengan menyingkirkan HP, kemudian meluangkan waktu melihat ke atas ke pepohonan dan langit. Cara itu diklaim cukup ampuh membantu seseorang menerima keadaan saat kesepian.

4. Mendapatkan Pijat Terapi

Menghilangkan perasaan kesepian juga bisa dilakukan dengan pijat terapi. Hal ini dapat menghadirkan perasaan santai dan rileks yang membuat stres dari rasa kesepian yang dialami bisa berkurang..

5. Mencoba Membangun Koneksi

Barbara Fredrickson mengatakan, memelihara hubungan bisa menjadi alternatif untuk menyembuhkan kesepian.

"Hanya hubungan singkat dengan orang lain dapat secara dramatis meningkatkan suasana hati kita, menghilangkan stres, mengurangi peradangan, menghilangkan rasa kesepian, dan membangun kesejahteraan fisik dan emosional," ucapnya.

Koneksi ini bisa didapatkan dari mana saja, tidak hanya dengan teman dekat dan anggota keluarga, bisa dengan petugas toko kelontong atau siapa pun yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

"Senyum sederhana, kontak mata, kehadiran, mungkin kata-kata yang baik, itu saja. Dengan praktik sederhana ini, Anda dapat mulai menyembuhkan kesepian di dalam dan di sekitar Anda,"tuturBarbara.




(urw/alk)

Hide Ads