5 Klarifikasi Keluarga soal Pria Sulsel Dituding Lecehkan Wanita saat Umrah

5 Klarifikasi Keluarga soal Pria Sulsel Dituding Lecehkan Wanita saat Umrah

Agil Asrifalgi - detikSulsel
Selasa, 24 Jan 2023 07:00 WIB
Dua masjid suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan segera dibuka kembali di tengah pandemi Corona. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi umat islam di seluruh dunia.
Foto Kakbah untuk ilustrasi: Getty Images/Abid Katib
Pangkep -

Pria asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), MS (26) ditangkap polisi Arab Saudi atas tuduhan melecehkan wanita asal Lebanon saat ibadah umrah di Masjidil Haram. Pihak keluarga MS lantas membantah tudingan pelecehan dan memberikan sejumlah klarifikasi terkait kasus ini.

Bantahan dan klarifikasi tuduhan pelecehan tersebut disampaikan sepupu pria MS, Nirwana Tirsa melalui thread Twitter @iniakuhelmpink pada Sabtu (21/1). Klarifikasi lanjutan juga disampaikan oleh kakak MS yang bernama Rosmini, Senin (23/1).

Dirangkum detikSulsel, berikut 5 klarikasi pihak keluarga MS terkait tuduhan pelecehan tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Keluarga Bantah Pelecehan

Kakak MS, Rosmini mengaku dia dan sejumlah keluarganya menemui MS setelah sang adik sudah empat hari ditahan polisi Arab Saudi. Kepada MS, keluarga menanyakan benar tidaknya tuduhan pelecehan itu.

"Aku bilang polisi mengatakan bahwa kamu melakukan pelecehan, lalu adikku membantah katanya, 'aku tidak pernah melakukan pelecehan, aku ini masih waras, apa pantas aku melakukan pelecehan di depan banyak orang apa lagi di depan Ka'bah'," kata Rosmini kepada detikSulsel, Senin (23/1).

ADVERTISEMENT

Kepada keluarga, MS disebut menegaskan dia ke tanah suci hanya untuk beribadah. Dia sekali lagi membantah tuduhan pelecehan itu.

"Ini tempat suci tujuanku itu hanya ingin mencium Hajar Aswad tapi yang namanya di depan Ka'bah jumlah orang itu tidak sedikit aku berdesakan tapi aku tidak tahu apakah ada wanita di dekatku saat itu dan aku juga tidak merasa menyentuh wanita karena aku fokus ke Hajar Aswad," imbuhnya menirukan penuturan MS.

2. Keluarga Ungkap MS Dipaksa Mengaku

Rosmini mengatakan, MS dipaksa oleh polisi Arab Saudi untuk mengakui melakukan pelecehan di depan Ka'bah. Kendati demikian, MS disebut sama sekali tidak pernah mengakui tuduhan itu.

"Adikku tidak mau mengakui itu karena dia tidak merasa melakukan pelecehan terhadap wanita apa lagi adikku tidak pernah melihat wajah wanita Lebanon itu. Jadi bagaimana mungkin sampai dituduh melakukan pelecehan Said sendiri tidak tau korbannya siapa," cetusnya.

Lebih lanjut, Rosmini mengatakan adiknya berharap bisa dipertemukan kepada wanita Lebanon itu. MS disebut hendak minta maaf karena dia tidak menyadari telah menyentuh wanita itu.

"Maka dari itu aku dan keluargaku meminta bantuan kepada pemerintahan Indonesia agar berkenan membantu adikku, adikku meminta pembelaan atau keringanan karena dia benar-benar tidak tahu semua yang dituduhkan padanya," katanya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

3. Keluarga Ungkap MS Dianiaya Polisi Arab Saudi

Keluarga mengungkap MS juga sempat dianiaya polisi Arab Saudi. Hal ini terjadi saat MS diamankan dan dia berusaha menghubungi keluarganya yang juga sama-sama melakukan ibadah umrah.

"Adik saya dipukuli sama polisi sewaktu adik saya meminta HP-nya dikembalikan karena adik saya mau menghubungi kami," ujar Rosmini.

Menurut Rosmini, adiknya dipukul pada bagian wajah dan dadanya. Dia juga menuding polisi Arab Saudi itu juga menghapus sejumlah file yang dikirimkan MS ke pihaknya.

"Yang memukuli adikku polisi yang menyeret dia ke Markis Syurtho. Mereka memukuli wajah dan bagian dada saat adikku meminta HP-nya dikembalikan," kata Rosmini.

"Karena saat itu HP-nya direbut sama polisi dan menghapus semua jejak-jejak yang adikku sempat share ke grup jemaah waktu itu. Kami juga tidak tahu apa tujuan polisi terhadap adikku sampai menghapus semua jejaknya," katanya.


4. Keluarga Tegaskan Tak Ada Bukti Pelecehan-Korban Tak Pernah Hadir di Pengadilan

Seorang keluarga MS yang lainnya, Nirwana Tirsa menegaskan bahwa tuduhan pelecehan tidak memiliki bukti. Keluarga pun menilai ada kejanggalan karena MS divonis bersalah, sementara korbannya tidak pernah hadir dalam persidangan.

"Nah disinilah keganjalannya, dia divonis hukuman 2 tahun penjara dengan kasus pelecehan, tanpa adanya bukti, saksinya pun cuma 2 polisi yg tangkap MS di TKP, dan pada saat pengadilan wanita Lebanon atau yg disebut korban ini tidak pernah hadir pada saat pengadilan!" ujar Nirwana Tirsa melalui thread-nya di Twitter @iniakuhelmpink, dikutip Minggu (22/1). detikSulsel telah mendapatkan izin mengutip utas tersebut.

Selama MS ditahan, keluarga masih rutin berkomunikasi lewat sambungan telepon di kantor polisi setempat. Kepada keluarga, MS sekali lagi menegaskan tidak pernah melakukan pelecehan seperti yang dituduhkan.

"Walaupun dipaksa sama polisi disana dia tidak mengakui, tidak pernah mengakui tuduhan itu," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

5. Keluarga Sakit Hati MS Disebut Akui Pelecehan

Lebih lanjut, keluarga juga merasa kecewa dengan keterangan yang menyebut MS mengakui telah melakukan pelecehan. Padahal, MS tidak pernah mengakui tuduhan itu.

"Tapi ada surat dari sana melalui kedutaan atau apalah itu, sampai ke Kepala Penyelenggaraan Haji dan Umroh di Sulsel dan keterangannya membuat keluarga kami sakit hati," ujar Nirwana.

"Katanya MS mengakui bahwa tuduhan itu benar, padahal MS sudah sumpah² ditambah suci nangis² bahwa itu tidaklah benar. Kita hanya perlu bukti, tapi tidak ada bukti bahkan korban pun tidak pernah ada di pengadilan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 3
(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads