Sejumlah mahasiswa di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi demonstrasi mendesak perbaikan akses jalan. Unjuk rasa yang dilaksanakan di Kantor Bupati Pinrang itu buntut dari kasus ibu hamil yang ditandu hingga 7 kilometer (Km) dan dinyatakan meninggal di rumah sakit.
"Insiden ibu hamil yang harus ditandu karena infrastruktur harusnya menjadi atensi. Sampai sekarang kami ingin mendengar secara langsung apa langkah Pak Bupati untuk melakukan perbaikan agar kejadian tersebut tidak berulang," seru Jendral Lapangan, Sofyan dalam orasinya, Senin (17/1/2023).
Massa dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Letta (IPMAL) itu memblokir jalan di depan kantor bupati Pinrang, Senin (17/1) siang. Secara bergantian mereka menyampaikan orasi meminta agar dapat segera ditemui Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan menilai, selama ini masyarakat yang berada di Kecamatan Lembang, khususnya di daerah pegunungan seperti Desa Letta dan Kariango kurang mendapatkan perhatian. Ini dibuktikan dengan infrastruktur jalan dan jembatan hingga tenaga dan fasilitas kesehatan yang belum memadai.
"Di daerah pegunungan itu bahkan tercatat masih menjadi daerah sangat tertinggal yang harusnya segera mendapatkan perhatian," imbuhnya.
Bupati Pinrang Ngaku Tiap Tahun Usul Perbaikan Infrastruktur ke Pusat
Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid tidak sempat menemui massa mahasiswa yang berunjuk rasa di depan kantornya karena sedang berada di Jakarta. Namun, Irwan Hamid mengaku tiap tahun sudah mengusulkan agar pembangunan infrastruktur di Desa Kariango masuk prioritas nasional.
"Kami sudah bertahun-tahun masukkan sebagai prioritas nasional itu pembangunan infrastruktur di sana (Desa Kariango dan sekitarnya) karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar," ungkap Irwan kepada detikSulsel, Senin (16/1/2023).
"Sekali lagi itu anggaran besar untuk jalan dan jembatan. Teknisnya bisa ditanyakan ke dinas terkait berapa perhitungan anggarannya yang dibutuhkan," tambahnya.
Irwan menyampaikan, bukan tidak ingin menemui mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi. Akan tetapi, ia sedang berada di luar daerah dan berjanji akan melakukan pertemuan dengan massa mahasiswa.
"Saya sementara di Jakarta ada pertemuan, tadi sudah disampaikan ke adik-adik mahasiswa nanti dijadwalkan untuk bertemu setelah saya kembali," ungkap Irwan Hamid.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Ibu Hamil dan Bayinya Meninggal Usai Ditandu 7 Km
Ibu hamil bernama Asmia (33) ditandu sejumlah warga menggunakan sarung dengan sebilah bambu pada Jumat (6/1). Asmia hendak lahiran namun akses jalan menuju fasilitas kesehatan sulit untuk dilalui kendaraan.
Asmia dibawa dari kediamannya di Dusun Buttu Batu, Desa Kariango menuju Desa Bakaru, Kecamatan Lembang, Pinrang dengan menempuh perjalanan 7 kilometer menuju puskesmas. Namun karena kondisinya yang butuh penanganan intensif, dia lantas dirujuk ke RSUD Lasinrang Pinrang.
"Saat Jumat 6 Januari ibu tersebut masuk ke rumah sakit sekitar jam 11 sesaat sebelum salat Jumat," ungkap Direktur Utama (Dirut) RSUD Lasinrang Pinrang dr. Moh Inwan Ahsan kepada detikSulsel, Minggu (8/1).
Inwan melanjutkan, Asmia dirawat di IGD maternal lantaran kondisinya yang lemah. Pasien langsung ditangani spesialis kebidanan.
"Setelah dilakukan USG, dicurigai janin sudah meninggal di dalam rahim dan kemungkinan besar ada pendarahan di rahim," sebutnya.
Kecurigaan itu pun terbukti setelah dokter melakukan operasi sesar terhadap Asmia. Menurut Inwan, di rahim Asmia ada luka robek yang menyebabkan pendarahan.
"Setelah dilakukan operasi (sesar) ternyata memang ditemukan ada luka robek pendarahan di rahim dan bayi meninggal," urai Inwan.
Kondisi Asmia saat itu dikatakan dalam kondisi syok. Bayi dalam kandungannya berhasil dikeluarkan dalam kondisi meninggal sekitar pukul 16.00 Wita.
"(bayi Asmia) Sudah dalam kondisi meninggal. Dikeluarkan saat operasi sekitar sore hari jam 4," tambahnya.
Inwan melanjutkan, Asmia pun langsung dirawat di ruang ICU usai menjalani operasi pascapendarahan di rahimnya. Namun nahas, Asmia mengembuskan napas terakhirnya menyusul kepergian bayinya pada Sabtu (7/1).
"Untuk menutup pendarahan di rahim, ibu dirawat di ICU sambil dilakukan penanganan untuk memperbaiki kondisi ibunya. Tapi meninggal pada hari Sabtu siang di ICU RS," terang Inwan.