Ibu Hamil di Pinrang Tewas Usai Ditandu ke Puskesmas 7 Km, Bupati Didemo

Ibu Hamil di Pinrang Tewas Usai Ditandu ke Puskesmas 7 Km, Bupati Didemo

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 16 Jan 2023 15:47 WIB
Mahasiswa di Pinrang, Sulsel melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pinrang. Mereka menuntut perbaikan akses.
Mahasiswa di Pinrang, Sulsel melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pinrang. Mereka menuntut perbaikan akses. Foto: Muhclis Abduh/detikSulsel
Pinrang - Sejumlah mahasiswa di Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pinrang. Mereka menuntut perbaikan akses agar tidak ada lagi kasus ibu hamil meninggal gegara ditandu 7 kilometer ke puskesmas menggunakan sarung.

Pantauan detikSulsel, Senin (16/1/2023) sekitar pukul 14.30 Wita massa dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Letta (IPMAL) terlihat memblokir jalan di depan kantor bupati Pinrang. Mereka membawa pataka hingga spanduk yang isinya meminta pemerataan infrastuktur, kesehatan, dan pendidikan di daerah pegunungan.

Secara bergantian mereka menyampaikan orasi meminta agar dapat segera ditemui Bupati Pinrang, Irwan Hamid untuk menyampaikan aspirasi mereka. Bahkan mereka menolak kehadiran Sekda Pinrang, Andi Budaya yang menemui mereka.

"Kami menolak ditemui siapapun, kecuali bupati Pinrang secara langsung," teriak Jendral Lapangan, Sofyan.

Sofyan menjelaskan, pihaknya ingin menyampaikan secara langsung aspirasi mereka kepada bupati Pinrang. Sofyan mengaku pengambil kebijakan tertinggi yang harus bertanggungjawab terhadap kondisi yang terjadi.

"Insiden ibu hamil yang harus ditandu karena infrastruktur harusnya menjadi atensi. Sampai sekarang kami ingin mendengar secara langsung apa langkah Pak Bupati untuk melakukan perbaikan agar kejadian tersebut tidak berulang," keluhnya.

Dia menilai selama ini masyarakat yang berada di Kecamatan Lembang, khususnya di daerah pegunungan seperti Desa Letta dan Kariango kurang mendapatkan perhatian. Ini dibuktikan dengan infrastruktur jalan dan jembatan hingga tenaga dan fasilitas kesehatan yang belum memadai.

"Di daerah pegunungan itu bahkan tercatat masih menjadi daerah sangat tertinggal yang harusnya segera mendapatkan perhatian," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ibu bernama Asmia (33) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ditandu sejauh 7 kilometer menggunakan sarung meninggal dunia usai melahirkan di rumah sakit. Asmia wafat setelah bayi yang dilahirkannya mengembuskan napas terakhirnya lebih dulu.

"Bayinya meninggal saat dilahirkan," ungkap Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar kepada detikSulsel, Minggu (8/1/2023).

Jafar mengatakan, Asmia awalnya dibawa ke Puskesmas Salimbongan tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Lasinrang pada Jumat (6/1). Pada hari yang sama, Asmia melahirkan bayinya, tetapi bayinya meninggal.

"Sempat kami singgah ke Puskesmas Salimbongan, tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Lasinrang," paparnya.

Setelah sempat menjalani perawatan, kondisi Asmia juga terus drop hingga meninggal keesokan harinya.


(ata/nvl)

Hide Ads